Luka pada area clitoris, buang air kecil perih dan nyeri, ayang-anyangan

wktu tangan saya dijarit saya lupa ganti cd. Cd yang saya pakai waktu itu robek dibagian halusnya, jadi vaginanya kontak langsung dibagian kasarnya agak lama apakah itu ya penyebab area clitoris menjadi luka?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
13
2

2 komentar

Hallo Jeje Cassandra, terima kasih atas pertanyaan nya.

mungkin kondisi yang kamu ceritakan itu menjadi penyebab luka di area klitoris. Beberapa alasan logisnya:

  1. Bagian kasar dari CD (celana dalam) yang bergesekan langsung dengan kulit sensitif di area klitoris bisa menyebabkan iritasi mekanis, apalagi jika terjadi dalam waktu cukup lama.
  2. Gesekan terus-menerus akan membuat kulit di area itu lecet, terutama jika kulit sedang lembap atau sensitif (misalnya setelah aktivitas tertentu seperti dijarit atau habis haid).
  3. Kain robek biasanya akan memiliki ujung-ujung serat yang tajam atau kasar, yang bisa memperparah luka gesekan.
  4. Jika setelah dijarit kamu tidak segera mengganti CD, kemungkinan ada juga kelembapan yang terperangkap dan mempercepat iritasi atau infeksi ringan.


Kalau sekarang klitoris terasa perih, nyeri saat disentuh, atau tampak kemerahan/lecet, bisa jadi memang karena itu. Untuk membantu pemulihan:

  • Gunakan celana dalam berbahan katun yang halus.
  • Hindari sabun atau produk yang bisa memicu iritasi di area itu.
  • Cuci dengan air bersih, jangan digosok.
  • Kalau perih banget atau luka makin parah, boleh konsultasi ke dokter ya, karena luka di area itu juga bisa gampang terinfeksi.


2 minggu yang lalu
Suka
Balas
Luka pada area clitoris dan nyeri saat buang air kecil bisa disebabkan oleh gesekan atau iritasi, seperti yang Anda alami ketika menggunakan CD yang robek. Kontak langsung dengan bagian yang kasar dapat menyebabkan luka dan ketidaknyamanan. Gejala seperti nyeri saat buang air kecil dan anyang-anyangan juga bisa muncul akibat iritasi pada jaringan vagina:

Sebaiknya, Anda segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan yang tepat. Dokter dapat memberikan perawatan yang sesuai, termasuk kemungkinan penggunaan salep atau obat untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah infeksi. Selain itu, penting untuk menjaga kebersihan area intim dan menghindari penggunaan bahan yang dapat menyebabkan iritasi lebih lanjut. Jika gejala tidak membaik atau semakin parah, segera cari bantuan medis.

2 minggu yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan