Kewanitaan
Dok saya mau nanya, ada benjolan disebelah kanan vagina saya, benjolannya makin besar dan sakit, kesannya jadi bengkak, apa itu kista ya dok, dan disebabkan oleh apa ya dok, mohon bantuannya.
Dok saya mau nanya, ada benjolan disebelah kanan vagina saya, benjolannya makin besar dan sakit, kesannya jadi bengkak, apa itu kista ya dok, dan disebabkan oleh apa ya dok, mohon bantuannya.
2 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.
Kemungkinan keluhan yang anda rasakan akibat kista bartolin. elenjar bartholin terletak di setiap sisi lubang vagina. Kelenjar ini mengeluarkan cairan yang membantu melumasi vagina. Terkadang, bukaan kelenjar ini menjadi terhambat sehingga menyebabkan cairan kembali ke kelenjar. Akibatnya, akan terjadi pembengkakan pada area vagina. Pembengkakan ini yang kemudian disebut dengan kista bartholin, dan umumnya kondisi ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Jika cairan di dalam kista bartholin terinfeksi, kemungkinan dapat muncul kumpulan nanah yang dikelilingi oleh jaringan yang meradang (abses). Kista atau abses bartholin juga tercatat sebagai kondisi yang cukup umum terjadi. Pengobatan kista bartholin pun akan tergantung pada ukuran kista, seberapa menyakitkan, dan apakan kista terinfeksi.
Kelenjar bartholin menghasilkan cairan pelumas yang membantu mengurangi rasa sakit selama hubungan seksual. Cairan ini mengalir dari kelenjar bartholin ke saluran bagian bawah depan vagina ke dalam vagina. Jika terdapat penyumbatan lendir di saluran ini, pelumas kemudian akan menumpuk. Jika dibiarkan, penumpukan tersebut menyebabkan saluran melebar dan kista bartholin terbentuk. Reaksi sistem kekebalan terhadap agen infeksi bakteri ini juga bisa menyebabkan penyumbatan dan abses berikut. Contoh bakteri yang dapat menyebabkan penyumbatan atau abses ini antara lain:
- Neisseria gonorrhoeae, yang menyebabkan gonore, penyakit yang ditularkan melalui kontak seksual.
- Chlamydia trachomatis, yang menyebabkan klamidia.
- Escherichia coli, yang dapat mempengaruhi suplai air dan menyebabkan kolitis hemoragik.
- Streptococcus pneumoniae, yang dapat menyebabkan pneumonia dan infeksi telinga tengah.
- Haemophilus influenzae, yang dapat menyebabkan infeksi telinga dan infeksi saluran pernapasan.
Jika seseorang memiliki kista bartholin kecil yang tidak terinfeksi, kemungkinan kamu tidak akan menyadarinya. Namun jika kista tumbuh, kamu mungkin merasakan ada benjolan di dekat lubang vagina. Meskipun kista biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, namun ia bisa menyebabkan rasa nyeri. Infeksi kista bartholin dapat terjadi dalam hitungan hari. Jika kista terinfeksi, maka pengidapnya mungkin akan mengalami gejala seperti:
- Benjolan lunak dan nyeri di dekat lubang vagina.
- Ketidaknyamanan saat berjalan atau duduk.
- Sakit saat berhubungan.
- Demam.
- Kista atau abses bartholin biasanya terjadi hanya pada satu sisi lubang vagina.
Pada umumnya, kista bartholin tidak memerlukan penanganan khusus, terutama jika tidak menimbulkan gejala. Jika kista bartholin cukup mengganggu maka terdapat beberapa pilihan pengobatan yang dapat dilakukan:
1. Berendam dalam Air Hangat -> Berendam dalam air hangat beberapa kali dalam sehari selama 3—4 hari dapat membantu kista yang kecil untuk pecah dan terdrainase dengan sendirinya.
2. Drainase Surgical -> Jika kista terinfeksi atau sangat besar maka dapat dilakukan drainase surgikal. Drainase ini dapat dilakukan dengan bius lokal atau sedasi. Pada prosedur ini, dokter membuat insisi kecil sehingga cairan bisa keluar. Dokter lalu menaruh kateter kecil pada insisi tersebut dan membiarkannya disana sampai kurang lebih 6 minggu agar drainase dapat dilakukan secara tuntas.
3. Antibiotik -> Pada kista yang terinfeksi, antibiotik diperlukan untuk membunuh bakteri, terutama jika kista terbukti terinfeksi oleh patogen yang merupakan penyebab penyakit menular seksual. Namun, jika abses sudah terdrainase secara tuntas maka dokter seringkali tidak perlu meresepkan antibiotik
4. Marsupialisasi -> Jika kista bartholin terjadi berulang dan sangat mengganggu maka dapat dilakukan marsupialisasi. Pada prosedur ini, dokter menaruh jahitan pada setiap sisi insisi untuk membuat jalan keluar permanen yang berukuran kurang dari 6 milimeter. Kateter kecil dapat ditaruh untuk membantu drainase sampai beberapa hari setelah prosedur. Prosedur ini dapat membantu menurunkan rekurensi kista bartholin.
5. Pengangkatan Kelenjar Bartholin -> Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, seperti misalnya saat pengobatan tidak berhasil, dokter dapat mengangkat kelenjar bartholin melalui pembedahan.
Apabila benjolan tersebut semakin parah, sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter spesailis kandungan dan kebidanan.
Sekian dan Teirma Kasih
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Berdasarkan deskripsi yang Anda berikan, kemungkinan besar benjolan yang Anda alami adalah kista. Kista bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti infeksi, penyumbatan kelenjar, atau kelainan hormonal. Untuk memastikan diagnosis dan pengobatan yang tepat, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin memerlukan tes tambahan seperti USG untuk memastikan jenis kista dan tingkat keparahannya. Pengobatan kista bisa berupa pemberian obat-obatan atau tindakan bedah tergantung pada kondisi kista Anda. Jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Semoga bermanfaat.Related content