Keputput

Saya keputihan, tapi berbau namun tidak gatal dan tidak nyeri, bagaimana cara mengatasinya dok,karena ini sangat mengganggu mental saya dok, jadi gak pede setiap kali mau berhubungan dengan suami๐Ÿ˜ญ

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
224
9
10

10 komentar

Hallo dok selamat siang , dok saya mau nanyak ,, kemaren saya BD dok , cuman selepas itu ,, itu saya terasa gatal dok ,, cuman kayak seperti ada luka putih bintik gitu dok ,,

Saya selalu merasa kan gatal dan sakit dok ,, mohon untuk di bantu dok masalah gejala saya ,,,

Terima kasih ๐Ÿ™๐Ÿ™

4 hari yang lalu
Suka
Balas

Saya keputihan namun gatal,berbau,dan tidak nyeri,bagaimana cara mengatasinya dok

1 minggu yang lalu
Suka
Balas

Hallo Ayu wulan sari, terima kasih atas pertanyaan nya.

Keputihan yang berbau namun tidak disertai gatal atau nyeri bisa saja merupakan tanda infeksi ringan, gangguan flora normal vagina, atau ketidakseimbangan hormon


Kemungkinan Penyebab Keputihan Berbau

- Bacterial Vaginosis (BV) โ€“ Bau amis, terutama setelah berhubungan, sering tanpa rasa gatal/nyeri.

- Flora vagina terganggu โ€“ Penggunaan sabun kewanitaan berlebihan, pembalut tidak diganti lama, atau celana dalam lembap bisa mengubah pH vagina.

- Kondisi hormonal โ€“ Menjelang haid atau setelah haid, lendir vagina bisa berubah warna dan bau.

- Kurang menjaga kebersihan atau salah cara bersihkan โ€“ Misalnya cebok dari belakang ke depan bisa menyebabkan kontaminasi bakteri dari anus ke vagina.


Berikut ini langkah yang bisa kamu coba:

1. Perbaiki Kebersihan Area Kewanitaan

Cuci dengan air bersih saja (hindari sabun kewanitaan setiap hari).

Keringkan dengan handuk bersih atau tisu lembut, jangan dibiarkan lembap.

Pakai celana dalam katun dan ganti minimal 2x sehari, terutama jika mudah lembap atau berkeringat.

2. Gunakan Probiotik Alami

Konsumsi yogurt tanpa gula (mengandung Lactobacillus) 3โ€“4 kali seminggu.

Bisa juga minum suplemen probiotik khusus kewanitaan (tanyakan ke apotek ya).

3. Hindari Pantyliner & Sabun Intim Berpewangi

Pantyliner bikin lembap dan mudah iritasi jika dipakai terlalu lama.

Sabun kewanitaan cukup dipakai jika ada keluhan, tidak untuk sehari-hari.

4. Periksa pH Vagina

pH normal vagina sekitar 3,8 โ€“ 4,5. Bisa dijaga dengan menjaga kelembapan dan kebersihan.

5. Berhubungan Intim dengan Kondisi Bersih

Sebelum dan sesudah hubungan, bersihkan area intim dengan air saja.

Ajak pasangan juga menjaga kebersihan alat kelamin.


Segera periksa ke dokter kandungan jika:

- Bau semakin tajam seperti amis atau busuk.

- Keputihan berubah warna jadi kuning/hijau/abu-abu.

- Ada bercak darah di luar haid.

- Kamu mulai merasa gatal, nyeri saat BAK, atau perih di vagina.

- Ini sudah berlangsung lebih dari 2 minggu dan tidak membaik.



Karena kamu bilang ini mengganggu mental dan hubungan dengan suami, sebaiknya jangan ditunda untuk memeriksakan diri jika baunya tidak kunjung hilang, ya. Kadang infeksi ringan bisa sembuh hanya dengan obat oral atau ovula (obat vagina) dari dokter, dan hasilnya bisa sangat melegakan.

2 minggu yang lalu
Suka
Balas
2
Keputihan yang berbau tanpa disertai gatal atau nyeri bisa disebabkan oleh beberapa faktor, dan penting untuk mencari tahu penyebabnya agar bisa diatasi dengan tepat. Kondisi ini memang bisa mengganggu kepercayaan diri, terutama saat berhubungan dengan suami:

Beberapa kemungkinan penyebab keputihan berbau meliputi:

  1. Vaginosis Bakterialis (BV): Ini adalah penyebab paling umum keputihan berbau. BV terjadi ketika keseimbangan bakteri di vagina terganggu, menyebabkan pertumbuhan bakteri jahat yang berlebihan. Gejala utamanya adalah keputihan berwarna abu-abu atau putih dengan bau amis.
  2. Trikomoniasis: Ini adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit. Keputihan akibat trikomoniasis biasanya berwarna kuning kehijauan dan berbau tidak sedap.
  3. Benda Asing: Terkadang, benda asing seperti tampon yang terlupakan dapat menyebabkan infeksi dan keputihan berbau. Cara Mengatasi:
  4. Konsultasi dengan Dokter: Langkah pertama yang paling penting adalah berkonsultasi dengan dokter atau ginekolog. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin mengambil sampel keputihan untuk dianalisis di laboratorium. Ini akan membantu menentukan penyebab pasti keputihan Anda.
  5. Pengobatan: Jika penyebabnya adalah vaginosis bakterialis atau trikomoniasis, dokter akan meresepkan antibiotik seperti metronidazole atau clindamycin. Penting untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik sesuai petunjuk dokter, bahkan jika gejala sudah membaik.
  6. Jaga Kebersihan Vagina: Cuci area vagina dengan air hangat dan sabun lembut setiap hari. Hindari penggunaan sabun yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras, karena dapat mengiritasi vagina dan mengganggu keseimbangan bakteri.
  7. Hindari Douching: Douching dapat menghilangkan bakteri baik di vagina dan meningkatkan risiko infeksi.
  8. Gunakan Pakaian Dalam Katun: Pakaian dalam katun membantu menjaga area vagina tetap kering dan berventilasi, yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri.
  9. Hindari Pakaian Ketat: Pakaian ketat dapat memerangkap kelembapan dan menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri. Selain itu, penting bagi suami Anda untuk diperiksa dan diobati jika keputihan Anda disebabkan oleh infeksi menular seksual. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mengatasi masalah ini agar tidak mengganggu kualitas hidup Anda.
2 minggu yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan