Keputihan yang banyak dan gatal
Selamat malam dok saya mau tanya kalau wanita mengalami keputihan yang banyak dan gatal itu kenapa ya dok dan apakah itu berbahaya, terima kasih🙏
Selamat malam dok saya mau tanya kalau wanita mengalami keputihan yang banyak dan gatal itu kenapa ya dok dan apakah itu berbahaya, terima kasih🙏
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Keputihan yang banyak dan gatal pada wanita bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk infeksi jamur, infeksi bakteri, atau infeksi menular seksual. Keputihan yang normal biasanya tidak berbau dan tidak menyebabkan gatal atau iritasi.:Infeksi jamur, seperti infeksi jamur Candida, adalah penyebab umum keputihan yang gatal. Infeksi ini biasanya disertai dengan keputihan yang berwarna putih, seperti keju cottage, dan dapat menyebabkan rasa gatal dan kemerahan di sekitar vagina.
Infeksi bakteri, seperti bakteri vaginosis, juga dapat menyebabkan keputihan yang banyak dan gatal. Keputihan ini biasanya berwarna abu-abu atau kekuningan dan memiliki bau yang tidak sedap.
Infeksi menular seksual, seperti trikomoniasis, gonore, atau klamidia, juga dapat menyebabkan keputihan yang banyak dan gatal. Infeksi ini biasanya disertai dengan gejala lain seperti nyeri saat buang air kecil, nyeri saat berhubungan seksual, atau perdarahan di antara siklus haid.
Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami keputihan yang banyak dan gatal. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk menentukan penyebab pasti dan memberikan pengobatan yang sesuai. Jangan mengabaikan gejala ini karena beberapa infeksi dapat berisiko jika tidak diobati, dan juga dapat menular kepada pasangan seksual.
Selain itu, menjaga kebersihan area genital dengan mencuci dengan air bersih dan menghindari penggunaan sabun atau produk kewanitaan yang mengandung bahan kimia keras dapat membantu mengurangi risiko infeksi. Menggunakan kondom saat berhubungan seksual juga dapat membantu mencegah infeksi menular seksual.
Jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan penanganan yang tepat.
Related content