keputihan

Kenapa sering keputihan seperti susu dan bagaimana cara mengatasi nya /obat apa yg bisa menghentikan keputihan seperti susu

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
3
1

1 komentar

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Keputihan adalah kondisi di mana vagina mengeluarkan cairan yang berlebihan. Keputihan yang normal biasanya berwarna bening atau putih susu, tidak berbau, dan tidak menyebabkan gatal atau iritasi. Namun, jika keputihan Anda berwarna seperti susu, berbau tidak sedap, atau disertai dengan gejala seperti gatal atau iritasi, itu bisa menjadi tanda adanya infeksi atau masalah kesehatan lainnya.:

Untuk mengatasi keputihan yang abnormal, penting untuk mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Saya sarankan Anda untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan rekomendasi pengobatan yang sesuai. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin mengambil sampel cairan keputihan untuk dianalisis di laboratorium.

Pengobatan untuk keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya melibatkan penggunaan obat-obatan seperti antibiotik atau antijamur, tergantung pada jenis infeksinya. Penting untuk mengikuti instruksi dokter dan menghabiskan seluruh dosis obat yang diresepkan, bahkan jika gejalanya sudah hilang.

Selain pengobatan medis, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko keputihan abnormal, antara lain:

  1. Menjaga kebersihan vagina dengan membersihkannya secara teratur menggunakan air hangat dan sabun yang lembut. Hindari penggunaan douching, karena dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami di vagina.
  2. Gunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun yang dapat menyerap kelembapan dan menghindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat.
  3. Hindari penggunaan produk perawatan vagina yang mengandung bahan kimia keras atau pewangi yang dapat mengiritasi vagina.
  4. Jaga kebersihan diri sendiri dengan mencuci tangan sebelum dan setelah menyentuh area genital.
  5. Hindari hubungan seksual yang tidak aman dan gunakan kondom untuk mengurangi risiko infeksi menular seksual.

Ingatlah bahwa setiap individu memiliki kondisi kesehatan yang unik, oleh karena itu penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan