🔥 Diskusi Menarik

keluar lendir pink setelah berhubungan

selamat pagi, dok


Saya terakhir haid bulan lalu tanggal 13. sejak 2 minggu lalu saya berhubungan badan dengan suami tanpa alat kontrasepsi. tapi akhir-akhir ini, setelah berhubungan, keluar cairan seperti sperma, sedikit pink tapi bukan darah. ini terjadi 2kali. apakah ini berbahaya? haruskah saya cek ke doktor?


seminggu sebelumnya saya tespek dan hasilnya negatif.

2
15
4 komen

4 komentar

Dokter,, kenapa haid tidak teratur,, semeja habis keguguran,3bln nggak dapat haid,,2bullan berturut2 haid terus menerus seperti itu,, tapi saya tidak merasa punya keluahan yg lain

1 minggu yang lalu
Suka
Balas

Terimakasih dok.


tadi pagi saya coba tespek ulang tapi tetap negatif.

terhitung sudah telat haid 8hari.

Selain itu, akhir2 ini saya merasa lebih cepat lelah.


Apa baiknya saya periksa ke dokter sesegeramungkin?

1 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hallo Sobat sehat, terima kasih atas pertanyaan nya

Keluarnya cairan yang Anda gambarkan setelah berhubungan seksual, yang sedikit berwarna pink tapi bukan darah, bisa disebabkan oleh beberapa hal. Berikut beberapa kemungkinan:


1. **Implantasi**: Jika Anda hamil, bercak pink bisa menjadi tanda implantasi, yaitu saat embrio menempel pada dinding rahim. Ini biasanya terjadi sekitar 6-12 hari setelah ovulasi dan dapat menyebabkan bercak ringan.


2. **Iritasi Serviks**: Setelah berhubungan, terutama jika ada gesekan yang intens, serviks bisa teriritasi dan mengeluarkan sedikit darah, yang kemudian bercampur dengan cairan lain dan tampak seperti cairan pink.


3. **Perubahan Hormonal**: Perubahan hormon yang terkait dengan siklus menstruasi atau ovulasi bisa menyebabkan keluarnya cairan dengan sedikit darah.


4. **Infeksi atau Kondisi Lain**: Terkadang, cairan yang tidak biasa bisa menjadi tanda infeksi atau kondisi lain yang memerlukan perhatian medis.


### Apa yang Harus Dilakukan:

1. **Observasi**: Perhatikan apakah cairan ini terus muncul atau jika ada gejala lain yang tidak biasa seperti nyeri, pendarahan berat, atau perubahan lain pada tubuh Anda.


2. **Tes Kehamilan Ulang**: Karena Anda telah berhubungan tanpa alat kontrasepsi dan tes kehamilan sebelumnya negatif, mungkin bermanfaat untuk mengulangi tes kehamilan jika menstruasi Anda terlambat. Tes kehamilan paling akurat dilakukan sekitar 1 minggu setelah keterlambatan haid.


3. **Konsultasi ke Dokter**: Jika cairan pink ini terus berlanjut, atau jika Anda khawatir, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Pemeriksaan lebih lanjut, seperti USG atau tes darah, mungkin diperlukan untuk memastikan apakah ada kehamilan atau untuk menilai kondisi lainnya.


Meskipun mungkin tidak berbahaya, memeriksakan diri ke dokter dapat membantu memberikan kepastian dan memastikan bahwa semuanya baik-baik saja.

1 bulan yang lalu
Suka
Balas
1

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Berdasarkan informasi yang Anda berikan, keluarnya lendir pink setelah berhubungan intim bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti iritasi pada dinding vagina, perubahan hormon, atau infeksi. Namun, karena Anda juga telah melakukan tes kehamilan yang hasilnya negatif, kemungkinan besar lendir pink yang keluar bukan disebabkan oleh kehamilan.

Namun, jika lendir pink tersebut terjadi setelah berhubungan intim tanpa alat kontrasepsi, ada kemungkinan bahwa lendir tersebut berasal dari leher rahim yang mengalami iritasi atau cedera selama hubungan seksual. Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Jika lendir pink tersebut terus muncul atau disertai dengan gejala lain seperti nyeri, gatal, atau bau yang tidak sedap, segera periksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar dapat mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda. Semoga segera pulih dan sehat selalu. Apakah Anda memiliki pertanyaan lain?

1 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan