Ingin menunda kehamilan

Salam dok saya 1 minggu lagi mau menikah namun saya belum siap jika harus punya anak dalam waktu dekat, tapi saya juga masih ragu jika harus KB saya khawatir atas perubahan hormon dari efek samping kb tersebut namun jika harus KB (kond*m) calon suami saya juga kurang setuju kira" solusi nya bagaimana ya dok?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
8
2

2 komentar

Hallo Mulazimatul Fikri, terima kasih atas pertanyaan nya.

jika belum siap untuk punya anak namun juga ragu dengan metode KB hormonal maupun kondom. Kita bahas beberapa pilihan yang bisa menjadi solusi kompromi antara kamu dan calon suami:

1. KB Non-Hormonal: Kondom Wanita atau Diafragma

  • Kondom wanita: Tidak melibatkan hormon, bisa dikendalikan oleh pihak perempuan.
  • Diafragma (cervical cap): Alat berbentuk kubah yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan. Digunakan dengan gel spermisida.


Kelebihan: Tanpa hormon, bisa digunakan hanya saat dibutuhkan.

Kekurangan: Perlu pemakaian yang benar, sedikit kurang praktis.

2. Metode Kalender / Pantang Berkala

  • Menghindari hubungan di masa subur, yaitu sekitar pertengahan siklus haid.
  • Harus punya siklus haid yang cukup teratur dan pengetahuan tentang ovulasi.


Kelebihan: Tanpa alat, tanpa hormon.

Kekurangan: Risiko kegagalan lebih tinggi jika tidak dipantau dengan disiplin.

3. KB Tembaga (IUD non-hormonal)

  • Dimasukkan oleh dokter, bisa dipakai jangka panjang (5–10 tahun).
  • Tidak mengandung hormon, jadi tidak memengaruhi keseimbangan hormonal tubuh.


Kelebihan: Efektif, tidak perlu ingat minum setiap hari.

Kekurangan: Prosedur medis kecil, bisa menyebabkan haid lebih banyak atau nyeri awal.

4. Kombinasi: Kondom di Awal Pernikahan + Metode Kalender

  • Jika kamu dan suami masih belum yakin dengan satu metode, bisa mulai dengan kombinasi kondom dan kalender, sambil mempelajari tubuh dan siklus haidmu.
  • Setelah lebih yakin, bisa mempertimbangkan IUD atau metode lain yang dirasa cocok.


5. Edukasi dan Komunikasi dengan Suami

Karena kamu menyebut calon suami kurang setuju dengan kondom, penting juga ada komunikasi terbuka soal kekhawatiran masing-masing. Mungkin suami juga belum sepenuhnya paham alternatif yang ada atau efek KB yang kamu khawatirkan.


Rekomendasi Langkah Awal:

  1. Coba aplikasi pelacak siklus haid seperti Flo, Clue, atau Period Calendar untuk memahami masa subur.
  2. Gunakan kondom sementara waktu atau metode kalender.
  3. Bila sudah nyaman, bisa konsultasi ke dokter kandungan untuk diskusi lebih lanjut tentang IUD non-hormonal atau metode KB lain yang minim efek samping.
3 minggu yang lalu
Suka
Balas
Untuk menunda kehamilan setelah menikah, ada beberapa pilihan kontrasepsi yang bisa dipertimbangkan. Beberapa di antaranya adalah kondom, pil KB, suntik KB, implan, IUD, atau metode sterilisasi:

Jika calon suami kurang setuju dengan kondom, Anda bisa mempertimbangkan metode kontrasepsi lain seperti pil KB, suntik KB, implan, atau IUD. Pil KB bekerja dengan mengubah siklus menstruasi dan menghentikan ovulasi. Suntik KB efektif mencegah kehamilan, tetapi tidak semua wanita cocok. Implan dan IUD memiliki efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan. Perlu diingat bahwa setiap metode kontrasepsi memiliki efek samping yang berbeda-beda. Beberapa wanita mungkin mengalami perubahan hormon akibat penggunaan pil KB atau suntik KB. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai riwayat kesehatan Anda dan pilihan kontrasepsi yang paling sesuai. Dokter kandungan memiliki kompetensi lebih dibandingkan bidan dalam memberikan konsultasi mengenai kontrasepsi. Selain itu, Anda dan pasangan juga bisa mempertimbangkan metode kontrasepsi alami seperti menghindari berhubungan seks pada masa subur atau mengeluarkan cairan ejakulasi di luar vagina. Namun, efektivitas metode ini tidak setinggi metode kontrasepsi lainnya. Diskusikan pilihan metode kontrasepsi dengan pasangan dan konsultasikan dengan dokter untuk kesehatan yang lebih baik.

3 minggu yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan