Gigi umum

dok mau tnya , sekalian konsultasi masalah gigi berlubang, bau gigi, masalah mulut, gigi kuning


Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
6
2

2 komentar

Halo sobat sehat. Terima kasih atas pertanyaannya.


Gigi berlubang merupakan kondisi keradangan yang disebabkan oleh infeksi bakteri salah satunya Streptococcus mutans. Apabila tidak segera mendapat perawatan yang tepat, kerusakan gigi dan infeksi akan berlanjut hingga ke lapisan terdalam gigi, yaitu pulpa yang berisi saraf gigi dan pembuluh darah. Jika masih tidak segera mendapat perawatan tepat oleh dokter gigi, maka pulpa akan mengalami kematian, sehingga gigi menjadi rapuh dan akhirnya menjadi kondisi sisa akar. Jika gigi berlubang belum mencapai pulpa, gigi masih dapat dilakukan penambalan. Tetapi bila infeksi dan keradangan sudah mencapai pulpa bahkan gigi telah mengalami kematian, perawatan saluran akar perlu dilakukan terlebih dahulu, sebelum perawatan restoratif, seperti tambal gigi atau pembuatan mahkota gigi tiruan. Apabila gigi sudah tidak dapat dipertahankan, akibat kerusakan yang sudah parah atau komplikasi yanh sudah terjadi, maka gigi harus dicabut.


Masalah lain bau mulut atau disebut juga halitosis, disebabkan oleh beberapa faktor, meliputi faktor lokal, faktor sistemik, dan faktor psikologis.

  1. Faktor lokal adalah penyebab yang berasal dari gigi dan mulut, meliputi tingkat kebersihan rongga mulut yang buruk, adanya gigi yang infeksi akibat berlubang atau gigi yang sisa akar, adanya karang gigi yang menumpuk baik di permukaan gigi atau dibawah gusi, terjadi infeksi gusi (gingivitis), infeksi jaringan pendukung gigi (periodontitis), hingga adanya infeksi jamur pada lidah atau mukosa yang ditandai dengan lesi putih pada lidah atau mukosa (jaringan lunak rongga mulut). Infeksi jamur pada lidah atau mukosa rongga mulut juga akan ditandai dengan timbulnya rasa asam dan pahit baik pada lidah atau rongga mulut.
  2. Faktor sistemik adalah penyebab yang berasal dari kondisi sistemik tubuh, seperti kondisi xerostomia (mulut kering) yang dapat disebabkan oleh karena gangguan pada kelenjar air liur di rongga mulut, sehingga jumlah air liur yang dikeluarkan sedikit dan kualitas air liur juga terganggu. Penyebab lain xerostomia adalah adanya penyakit sistemik seperti pada penderita diabetus melitus, hipertensi, gangguan lambung atau gangguan hormonal, kurangnya asupan air putih dan tidak seimbangnya asupan nutrisi pada tubuh, kebiasaan merokok, konsumsi minuman beralkohol, konsumsi makanan beraroma kuat, seperti petai, durian, atau bawang.
  3. Faktor psikologis berhubungan dengan stres atau kecemasan yang dapat mempengaruhi laju aliran air liur atau pada penderita halitofobia, disebut halitosis delusional atau halitosis psikosomatik), yaitu pada orang-orang yang merasa dirinya menderita bau mulut, padahal sebenarnya tidak. Perilaku orang lain tertentu, seperti menutup hidung atau menjaga jarak saat berbicara, bisa langsung diartikan sebagai tanda bahwa lawan bicara sedang terganggu dengan napasnya. Kondisi ini dapat menimbulkan masalah serius dan situasi traumatis dalam kehidupannya dan harus segera menemui psikolog.


Selanjutnya gigi kuning. Seiring dengan bertambahnya usia dan pola hidup sehari-hari, gigi dapat mengalami perubahan warna. Baik secara eksternal atau secara langsung dari makanan dan minuman yang dikonsumsi, terutama yang berwarna seperti kopi, teh, cokelat, tembakau, bahan kimia atau pengaruh obat-obatan. Selain itu juga dapat disebabkan oleh faktor internal atau tejadi di dalam struktur gigi, misalnya pada gigi yang berlubang atau akibat penumpukan bahan-bahan kimia tertentu dalam gigi, baik saat gigi belum erupsi/belum tumbuh, maupun setelah erupsi.


Untuk mencerahkan kembali warna gigi Anda secara maksimal dapat dilakukan perawatan pemutihan gigi/dental bleaching. Prosedur dental bleaching dapat dilakukan secara eksternal untuk gigi yang masih vital dan sehat, yaitu dengan mengoleskan bahan khusus dalam konsentrasi tertentu. Atau dilakukan secara intrakoronal/dari dalam gigi, untuk gigi yang non vital dan telah dilakukan perawatan saluran akar.


Saran saya, sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan secara langsung ke dokter gigi terdekat, untuk mengetahui maslah gigi dan mulut Anda secara rinci, diagnosa, dan mendapat perawatan yang komprehensif. Jangan lupa untuk selalu rutin memeriksakan gigi dan mulut setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi.


Demikian, semoga membantu.

6 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Untuk masalah gigi berlubang, bau mulut, dan gigi kuning, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter gigi. Gigi berlubang dapat menyebabkan rasa sakit yang parah dan infeksi jika tidak ditangani. Dokter gigi dapat menambal gigi yang berlubang dan memberikan perawatan yang diperlukan:

Bau mulut sering kali disebabkan oleh penumpukan plak atau masalah gigi lainnya. Rutin menyikat gigi dan menggunakan benang gigi dapat membantu mengurangi masalah ini, tetapi jika bau mulut tetap ada, konsultasi dengan dokter gigi sangat dianjurkan. Gigi kuning bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kebersihan mulut yang kurang baik, konsumsi makanan tertentu, atau pengikisan enamel. Untuk mengatasi gigi kuning, penting untuk menjaga kebersihan gigi dengan menyikat gigi secara teratur, menghindari makanan dan minuman yang dapat mengotori gigi, serta melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi. Secara keseluruhan, menjaga kesehatan gigi dan mulut sangat penting. Jangan tunggu sampai masalah menjadi parah; lakukan pemeriksaan gigi setidaknya setiap enam bulan sekali untuk mencegah dan mengatasi masalah gigi lebih awal.

6 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan