Efek suntik KB 3bulan
Bagaimana cara mengehentikan haid berkepanjangan dok udh satu bulan lbih gk ada reda nya kemarin bru konsul dikasih obat belum ada perubahan dok?
2 komentar
Terbaru
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Hallo Dewi, terima ksih atas pertanyaan nya.
bisa berhubungan dengan:
* Gangguan hormonal (misalnya PCOS, ketidakseimbangan estrogen-progesteron)
* Efek samping KB (pil, suntik, atau IUD tertentu)
* Miom, polip, atau gangguan pada rahim
* Infeksi pada rahim
* Gangguan pembekuan darah atau anemia akibat perdarahan lama
Kalau sudah konsumsi obat dari dokter tapi belum ada perubahan, sebaiknya **jangan menunggu terlalu lama**, karena:
* Bisa menyebabkan **anemia** (kelelahan, pusing, jantung berdebar, sesak)
* Bisa menandakan masalah rahim yang perlu ditangani lebih lanjut
**Yang bisa dilakukan sementara ini:**
* Minum obat sesuai resep dokter (jangan dihentikan sendiri).
* Tambah asupan zat besi (dari makanan seperti daging merah, bayam, kacang-kacangan atau suplemen besi bila diresepkan).
* Istirahat cukup, hindari stres berlebihan.
* Catat jumlah perdarahan (berapa pembalut per hari, ada gumpalan atau tidak).
**Segera ke IGD atau dokter kandungan bila:**
* Darah keluar sangat banyak (ganti pembalut tiap 1–2 jam).
* Keluar gumpalan darah besar.
* Pusing hebat, lemas, atau hampir pingsan.
* Sesak napas atau jantung berdebar.
Mengingat Anda sudah berkonsultasi dengan dokter dan obat yang diberikan belum menunjukkan perubahan setelah lebih dari satu bulan, sangat disarankan untuk kembali berkonsultasi dengan dokter Anda. Dokter mungkin perlu melakukan evaluasi lebih lanjut untuk mencari tahu penyebab perdarahan yang tidak kunjung berhenti dan menyesuaikan penanganan yang lebih tepat. Terkadang, diperlukan penyesuaian dosis atau jenis obat, atau bahkan pemeriksaan tambahan untuk memastikan tidak ada kondisi lain yang mendasari. Jika perdarahan masih terus berlanjut dan mengganggu, jangan ragu untuk mencari pendapat kedua dari dokter spesialis kandungan dan kebidanan (Obstetri dan Ginekologi) untuk penanganan yang lebih komprehensif.
Related content