🔥 Diskusi Menarik

Batu empedu

Hallo dok,saya punya penyakit batu empedu kata dokter batu empedu saya lebih dari 1,trus udah 2cm.tiap kambuh sakit dada,perut,muntah terus menerus ga berhenti,kali ini muntahnya ga berhenti berwarna kuning.tolongg kasih pendapat dok

3
1
1 komen

1 komentar

Halo Uput, terima kasih atas pertanyaannya.


Batu empedu adalah penggumpalan cairan sisa-sisa pencernaan yang mengeras yang terbentuk di dalam kantong empedu. Kantong empedu merupakan organ tubuh yang berfungsi untuk membantu tubuh mencerna lemak dengan cara menyimpan dan melepaskan empedu ke usus kecil. Terdapat dua jenis batu empedu, di antaranya:

- batu kolesterol, jenis batu empedu yang paling umum, sering juga disebut dengan batu kolesterol karena warnanya yang terlihat kekuningan, terdiri dari kumpulan kolesterol dan beberapa senyawa lain yang tidak dapat dicerna, serta

- batu pigmen, berwarna coklat tua dan hitam karena mengandung bilirubin yang berlebihan.


Gejala sakit batu empedu sangat beragam. Namun, umumnya orang yang terserang penyakit ini akan mengalami gejala seperti:

- nyeri mendadak dan terus-menerus pada perut kanan atas,

- sakit perut seperti maag di bagian tengah bawah tulang dada,

- nyeri punggung di antara tulang bahu,

- nyeri di bahu kanan,

- demam,

- BAB dempul, berwarna putih atau pucat, serta

- mual dan muntah.


Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami:

- nyeri perut hebat dan terus-menerus sehingga Anda tidak dapat duduk, atau bahkan melakukan aktivitas sehari-hari,

- badan atau mata berwarna kuning,

- demam tinggi atau menggigil, serta

- nafsu makan yang menurun.


ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya batu empedu, berikut di antaranya.

a. Kantong empedu Anda berisi kolesterol yang berlebihan -> Biasanya, kantong empedu berisi kandungan yang cukup untuk memecah kolesterol yang dikeluarkan dari hati. Namun jika hati mengeluarkan kolesterol lebih banyak dari yang dapat dipecah kantong empedu, kolesterol tersebut akan mengkristal dan menjadi batu di kantong empedu.

b. Cairan empedu mengandung bilirubin yang berlebihan-> Bilirubin merupakan kandungan hasil pemecahan sel darah merah. Beberapa penyakit menyebabkan hati memproduksi lebih banyak bilirubin. Penyakit ini misalnya sirosis dan infeksi bilier. Bilirubin yang berlebihan dapat menyebabkan batu empedu.

c. Kandung empedu tidak dapat kosong secara sempurna -> Kantong empedu seharusnya kosong dari cairan empedu secara alami dan bertahap. Namun, beberapa orang tidak dapat mengosongkan kantong empedu dengan benar. Alhasil, cairan empedu akan jadi lebih pekat, mengeras, dan membentuk batuan.


Berikut adalah beberapa pengobatan untuk meredakan gejala batuan empedu. :

1. Obat asam empedu -> Jika gejala tidak terlalu parah dan kristal yang terbentuk di dalam empedu belum begitu besar, penggunaan obat-obatan bisa membantu. Salah satunya adalah obat asam empedu. Obat asam empedu mengandung beberapa bahan kimia tertentu seperti ursodiol atau chenodiol yang telah terbukti mampu melarutkan batu empedu. Obat ini tersedia dalam pil asam empedu oral. Obat asam empedu bekerja mengikis batu sehingga lama-lama pecah dan larut. Sebelum dokter memutuskan pengobatan lanjutannya, ia akan menganjurkan Anda untuk menunggu dan amati perubahan gejala batu empedu.

2. Suntikan MTBE -> Pilihan perawatan satu ini melibatkan penyuntikan pelarut yang dikenal sebagai metil tersier-butil eter (MTBE). Pelarut tersebut akan disuntikkan ke kantong empedu untuk melarutkan batu empedu. Akan tetapi sama seperti prosedur medis lainnya, suntik MTBE juga memiliki beberapa efek samping. Bahkan efek samping yang paling serius bisa menyebabkan rasa terbakar parah.

3. Terapi Extracorporeal Shock Wave Lithotrips (ESWL) -> Extracorporeal Shock Wave Lithotrips (ESWL) adalah pilihan pengobatan untuk batu ginjal. Namun terapi ESWL juga bisa untuk penderita batu empedu lainnya yang tanpa operasi. Terapi ini paling efektif jika batu empedu soliter masih berdiameter kurang dari 2 sentimeter. Tujuan pengobatan ini adalah untuk memecah atau menghancurkan batu empedu dengan mengirimkan gelombang kejut (shockwave) melalui jaringan lunak tubuh.

4. Endoscopic retrograde cholangio-pancreatography (ERCP) -> Penyumbatan akibat batu pada saluran empedu bisa ditangani dengan prosedur Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography (ERCP). Prosedur ini bertujuan untuk menghilangkan batu empedu tanpa mengangkat kantong empedu bagi mereka yang kondisinya tidak cukup kuat untuk menjalani prosedur operasi.

5. Operasi -> Operasi biasanya menjadi pilihan terbaik apabila berbagai cara di atas tidak juga membuat kondisi Anda membaik dan gejala batu empedu yang Anda alami cenderung serius. Biasanya prosedur medis satu ini dianjurkan jika batu empedu terus kembali terbentuk. Jika kantong empedu Anda diambil, cairan empedu akan mengalir langsung dari hati ke usus kecil Anda. Metode operasi pengangkatan kantung empedu yang paling sering dilakukan dokter adalah kolesistektomi laparoskopik, alias operasi lubang kunci. Prosedur ini tidak akan melibatkan sayatan besar. Dokter hanya akan membuat satu sayatan kecil di sekitar pusar dan dua atau tiga sayatan lainnya dengan ukuran yang lebih kecil di kanan perut. Meski begitu operasi ini tetap membutuhkan bius total, sehingga Anda tidak akan berada dalam kondisi sadar selama tindakan.


Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit batu empedu, inilah di antaranya. :

1. Jangan menunda makan -> Cobalah berusaha untuk makan tepat pada waktunya. Menunda atau justru melewatkan makan dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit satu ini.

2. Turunkan berat badan secara perlahan -> Jika Anda memiliki berat badan berlebih atau obesitas, berusahalah untuk menurunkan berat badan guna mencapai berat yang ideal. Perlu diingat bahwa penurunan berat badan yang Anda lakukan harus diimbangi dengan olahraga dan asupan makanan yang tepat. Jangan pilih cara instan dengan menggunakan obat diet abal-abal yang banyak dijual di pasaran. Selain tidak terjamin keamanannya, penggunaan obat diet abal-abal juga justru akan meningkatkan risiko Anda terkena penyakit lainnya.

3. Perhatikan asupan makanan -> Penyakit batu empedu dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Kemudian, hindari makanan yang memicu batuan empedu terbentuk seperti makanan berlemak. Menjaga berat badan dengan melakukan diet sehat juga dapat menurunkan risiko penyakit ini.

4. Olahraga teratur -> Olahraga secara rutin memegang peranan penting untuk menjaga kesehatan Anda secara keseluruhan, termasuk agar terhindar dari penyakit satu ini. Seperti yang sudah disebutkan di atas, obesitas merupakan salah satu faktor risiko penyebab batu empedu. Dengan memperbanyak aktivitas fisik dan melakukan olahraga secara teratur, risiko Anda mengalami obesitas pun akan menurun. Hal ini pada akhirnya juga menurunkan risiko Anda terkena penyakit batu empedu.


Apabila dirasa penyakit batu empedu ini sangat mengganggu dan menimbulkan nyeri yang berkepanjangan, ada baiknya anda berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah konsultan bedah digestif untuk penanganan lebih lanjut.


Sekian dan Terima Kasih

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan