🔥 Diskusi Menarik

Bahaya atau tidak jika kita selalu merasakan disminore setiap haid?

Dok apakah bahaya atau tidak jika kita selalu merasakan disminor setiap haidnya. Soalnya saya semenjak haid pertama kalinya usia 13 tahun sampai usia 22 tahun selalu merasakan disminor.

0
143k
1 komen

1 komentar

Hallo Hayati19060070-Bnd, terima kasih atas pertanyaan nya.

Merasa nyeri dan kram perut selama menstruasi adalah hal yang umum terjadi. Namun, sebaiknya segera periksa ke dokter jika sakitnya sampai membuat Anda tidak mampu beranjak dari kasur.

Nyeri haid (dismenore) adalah kondisi normal yang hampir pasti dialami wanita tiap bulannya. Kondisi ini terjadi ketika rahim berkontraksi untuk meluruhkan lapisannya yang telah menebal.

Saat pembuahan tak kunjung terjadi, tubuh pun menurunkan kadar hormon progesteron. Hal ini membuat lapisan rahim perlahan meluruh dan keluar dalam bentuk darah yang disebut dengan menstruasi.

Kontraksi rahim yang terlalu kuat selama proses peluruhan ini dapat menekan pembuluh darah di dekatnya. Akibatnya, suplai oksigen ke rahim menjadi lebih sedikit.

Rendahnya asupan oksigen yang masuk ke rahim inilah yang menjadi penyebab kram, nyeri, atau sakit haid muncul.

Bersamaan dengan rahim yang berkontraksi dan meluruh, tubuh juga melepaskan hormon prostaglandin. Hormon prostaglandin adalah senyawa yang memicu rasa sakit dan peradangan.

Kadarnya cenderung meningkat tepat sebelum menstruasi keluar. Ketika kadar prostaglandin tinggi, kram dan nyeri perut akan terasa makin intens.

Mengutip dari The American College of Obstetricians and Gynelcologists, ini merupakan jenis dismenore primer. Artinya, penyebab nyeri haid Anda karena proses normal tubuh, bukan penyakit lainnya.

Umumnya, penyebab nyeri atau sakit perut saat haid primer lebih mungkin terjadi pada kondisi wanita di bawah ini:

  • berusia di bawah 20 tahun,
  • riwayat keluarga dengan dismenore,
  • perokok aktif,
  • mengalami haid yang tidak teratur,
  • tidak atau belum memiliki anak,
  • mengalami pubertas dini, yaitu pada usia kurang dari 11 tahun, serta
  • menstruasinya berlebihan atau cukup berat (aliran darahnya deras dan lama).

Selain itu, berikut adalah tanda atau gejala dari nyeri haid yang normal terjadi, seperti:

  • rasa kram,
  • nyeri perut dan punggung bagian bawah,
  • paha dalam terasa ditarik,
  • mengalami diare,
  • mual serta muntah,
  • sakit kepala, dan
  • kepala yang lebih pusing.

Untuk nyeri haid normal, Anda tak perlu buru-buru minum obat karena biasanya penyebab rasa nyeri akan hilang dengan sendirinya.

Ada kalanya kondisi ini muncul karena penyakit lainnya sehingga memicu sakit atau nyeri saat haid yang terasa sangat kuat.

Ini merupakan jenis nyeri haid yang dalam istilah medis adalah dismenore sekunder. Dismenore sekunder artinya sakit perut saat haid yang penyebabnya adalah kelainan pada organ reproduksi.

Penyebab nyeri haid yang tidak normal ini cenderung memburuk dari waktu ke waktu. Bahkan, kemungkinan berlangsung lebih lama serta bisa menyebabkan pingsan.

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa penyakit yang paling sering memicu penyebab nyeri haid sekunder, di antaranya sebagai berikut.

1. Endometriosis

Selain nyeri haid, endometriosis juga ditandai dengan berbagai gejala lainnya seperti:

  • nyeri panggul dan pinggang saat haid,
  • nyeri di perut bagian bawah sebelum dan selama menstruasi,
  • perdarahan yang cukup berat, serta
  • sakit setelah berhubungan seks

Ketika nyeri haid setiap bulannya dibarengi dengan berbagai gejala ini, segera konsultasikan ke dokter. Pasalnya, penyebab nyeri haid yang satu ini juga bisa mengakibatkan masalah kesuburan.

2. Fibroid rahim

Namun, ketika gejala mulai terasa, tanda yang biasanya muncul pada tubuh, yaitu:

  • menstruasi yang deras dan lebih dari seminggu,
  • rasa tertekan pada panggul saat haid dan setelahnya,
  • sering buang air kecil,
  • sembelit, hingga
  • nyeri punggung atau kaki.

3. Penyakit radang panggul

Berikut tanda dan gejala lainnya saat seorang wanita terserang penyakit radang panggul, yaitu:

  • nyeri di perut bagian bawah dan panggul,
  • keputihan tidak normal dengan bau yang sangat menyengat,
  • perdarahan pada rahim yang tidak normal,
  • sakit saat berhubungan intim, dan
  • sakit saat buang air kecil.

4. Adenomiosis

Berikut berbagai gejala yang muncul saat Anda mengalami kondisi adenomiosis:

  • perdarahan yang lebih berat dari biasanya,
  • sakit saat berhubungan seks,
  • kram rahim yang sangat menyiksa,
  • rahim yang membesar dan lunak jika tersentuh,
  • sakit di daerah panggul, dan
  • terasa seperti ada tekanan dalam kandung kemih dan dubur.

5. Stenosis serviks

Berikut masalah haid yang sebaiknya tidak Anda abaikan dan perlu segera melakukan pemeriksaan.

  • Tak juga haid selama 90 hari.
  • Haid tiba-tiba menjadi tidak teratur.
  • Siklus haid yang lebih pendek dari 21 hari.
  • Siklus haid yang lebih lama dari 35 hari.
  • Haid berlangsung selama lebih dari seminggu.
  • Aliran darah menjadi sangat banyak dan cukup deras.
  • Mengalami perdarahan di antara siklus haid.
  • Menstruasi terasa sangat menyakitkan.

(https://hellosehat.com/wanita/menstruasi/penyebab-nyeri-haid/)

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.