Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaSebenarnya saya sakit apa
Pada bulan Oktober tanggal 9 saya merasakan kencing² terus nah setelah itu saya coba periksa kedokter dan disitu saya dicek fisik dibagian kelamin saya dokter bilang ini mah ngga ada apa² setelah abis kedokter saya masih memikirkan kelamin saya yang risih dibagian skrotum jika jongkok atau tidur miring padahal pas dicek fisik dengan dokter dokter bilang tidak apa² tidak ada penyakit jugan tapi saya ngga tau kenapa masih memikirkan dok sampe skrng dan merusak fisik saya karena memikirkan itu saya mencoba untuk melupakan cuman tidak bisa terus juga kesehatan fisik saya lemah cuman karena memikirkan kelamin dan skrotum jadi saya muda terkena penyakit contoh nya saya susah tidur dan tidak bisa merasakan ngantuk lagi saya juga merasakan 1 hari kayanya lama banget gitu ngga kya biasanya,kulit kadang² kering penglihatan mata jadi kurang terang terus juga saya merasakan kalo makan tidak merasakan kenyang dan tenggorokan saya kering gtu, kalo memegang air juga terasa kaya dingin dok.
Sebenarnya saya keluhkan sakit saya apa ya dok
1 komentar
Terbaru
Halo Audi Putri, terima kasih untuk pertanyaannya.
Saya dapat memahami kekhawatiran dan ketakutan anda, tentu berat rasanya menjalani keseharian dengan kondisi yang demikian. Sering munculnya pikiran bercabang dan mengkhawatirkan sesuatu bisa saja menyebabkan hadirnya perasaan cemas yang berlebihan. Pada dasarnya, perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu segera meminta bantuan professional jika sudah tidak dapat diatasi secara mandiri.
Berdasarkan keluhan yang anda ceritakan, gejala tersebut mengarah pada Hipokondria atau Hipokondriasis, di mana hal ini termasuk dalam kategori Gangguan Kecemasan yang penderitanya mempercayai bahwa dirinya memiliki penyakit serius dan mengancam jiwa, padahal jika diperiksa secara medis penyakit yang dikhawatirkan tersebut bahkan tidak ada sama sekali. Dengan demikian, ada baiknya anda segera memeriksakan diri ke psikolog/ psikiater agar mendapatkan penanganan yang sesuai.
Dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh/ fisik. Pada saat seseorang menghadapi suatu situasi/ kondisi, maka akan terjadi proses berpikir, yang kemudian mempengaruhi munculnya emosi (seperti: cemas/ takut/ khawatir, dsb), yang disertai dengan terjadi perubahan sensasi tubuh/ kondisi fisik (seperti: meningkatnya asam lambung/ sakit kepala/ napas pendek/ dada terasa sesak/ pundak tegang/ gangguan pencernaan/ dsb), dan termanifestasi ke dalam bentuk perilaku (seperti: mengganggu pola tidur/ mengganggu pola makan/ menarik diri dari sekitar/ dsb). Dengan anda mengenali dan mengelola pikiran yang menyebabkan munculnya kecemasan, secara tidak langsung juga akan meminimalisir keluhan lainnya yang anda alami.
Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu menuliskan seluruh isi pikiran anda pada kertas
secara berkala tanpa terkecuali. Kegiatan ini dikenal dengan istilah jurnaling, di mana dapat dilakukan setiap hari sehingga pikiran tidak hanya menumpuk dalam diri anda. Lalu anda juga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali pikiran yang sering muncul dengan menanyakan ke diri anda mengenai pikiran tersebut “apakah hal yang dikhawatirkan didukung oleh fakta sehingga perlu dipikirkan secara berlebihan atau hanya kekhawatiran tanpa alasan yang jelas?”, sehingga anda dapat melihat secara objektif sumber pikiran anda. Terkadang pikiran muncul secara otomatis memikirkan hal seolah-olah lebih buruk dari yang sebenarnya terjadi. Jangan lupa untuk melatih diri berpikir positif dan lebih rasional.
Lakukan relaksasi pernapasan saat ketidaknyamanan tersebut muncul (fokus pada napas masuk dan napas keluar), sehingga anda lebih rileks dan tenang dalam menyikapi yang anda alami. Dengan mempertahankan kebiasaan merespon sesuatu dengan berpikir ketakutan akan hal yang belum terjadi, maka kebiasaan tersebut akan bertahan dan intensitasnya bisa saja meningkat sehingga mempengaruhi konsentrasi, performa dan kondisi fisik anda, serta kehidupan sehari-hari anda lainnya. Selain itu, anda tetap terkoneksi dengan sekitar agar tidak merasa sendiri serta sampaikan pikiran dan perasaan anda kepada kerabat terdekat yang anda percaya sehingga membantu mengevaluasi pikiran yang mengganggu.
Semoga membantu ya, salam sehat