🔥 Diskusi Menarik

Beda faskes 1, 2, 3

Dalam BPJS Kesehatan ada faskes 1, 2, 3. Faskes 1 adalah dokter umum, klinik pratama, dan puskesmas. Biasanya berobat ke faskes 1 dulu dgn tunjukkan KTP dan kartu BPJS Kesehatan. Kalau penyakit masih bisa ditangani faskes 1 tidak perlu dirujuk. Tapi kalau harus dokter spesialis dirujuk ke faskes 2 baik rawat jalan maupun inap. Tapi kalau faskes 2 tidak sanggup dirujuk ke faskes 3 dgn perawatan intensif di kamar khusus faskes 3 atau ICU dgn dokter sub-spesialis kdg2 lebih dari 1. Faskes 3 hanya RS tipe B dan A yang bisa melayani. Biasanya penyakit apa saja yang bisa ditangani faskes 1 saja. Lalu penyakit apa saja yang harus dirujuk ke faskes 3 karena faskes 2 tidak sanggup? Apakah masih ada harapan hidup bagi orang yang harus dirujuk ke faskes 3 dan rawa inap di kamar khusus faskes 3 karena lebih intensif atau masuk ICU. Jikalau dirujuk ke RS tipe A apakah penyakitnya sudah gawat darurat dan pasien sudah koma? Saya sekarang ini pakai BPJS Kesehatan ke poli jiwa. Dulunya RS tipe C diagnosis bipolar dgn dosis kecil, lalu ke RS tipe B dengan diagnosis bipolar tapi obat ditambah setelah kena COVID tapi masih dosis kecil. Terakhir dirujuk ke RSJ tipe A dgn diagnosis skizofrenia hebefrenik sementara skrg schizoaffective disorder depressive type. Obatnya 4 macam dosis besar semua tdk bisa lepas krn kalo lepas bisa stres berat sampai tdk sadar diri halusinasi bisa ada. Jadi apakah saya sudah masuk faskes 3 untuk poli jiwa rawat jalan krn sdh masuk RSJ tipe A? Saya juga hrs jaga ibuku yg hrs kontrol faskes 3 dan pakai lansia sitter. JD tambah stres krn jrg keluar rumah. Sblm kena COVID 19 obat psikiater cuma 2 macam krn sering keluar rumah dan dosisnya msh kecil. Saya sekarang sudah beli buku bimbingan pranikah krn sdh ingin punya jodoh. Apakah perlu agar tidak salah jalan?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaan anda


Kami dapat memahami kondisi yang anda jalani saat ini. Begitu besar perjuangan yang anda lakukan agar dapat menjalani kehidupan sehari-hari.


Perlu diketahui bahwa gangguan skizoafektif adalah gangguan kejiwaan dimana seseorang mengalami kombinasi sekaligus antara gejala skizofrenia dan gejala gangguan mood/ suasana hati (episode depresif atau mania). Oleh karena itu untuk mendiagnosa seseorang mengalami gangguan ini, dibutuhkan asesmen/ pemeriksaan mendalam dan menyeluruh oleh professional agar ditemukan dignosa dan intervensi yang tepat, sehingga tidak diajurkan untuk mendiagnosa diri sendiri (self diagnose) karena akan memperburuk kondisi yang bersangkutan.


Gangguan kejiwaan ini memiliki gejala yang dapat dikontrol melalui terapi obat dan/atau terapi dengan pendekatan psikologis. Gejala yang dirasakan pun dapat menghilang atau kambuh kembali, sehingga diperlukan untuk mengenali pemicu kekambuhan dan melakukan kepatuhan minum obat sesuai resep dokter. Selain itu, anda dapat memperluas pencarian informasi dan mengedukasi diri terkait gangguan kejiwaan yang dialami kepada psikolog/ psikiater yang menangani anda. Dengan demikian, anda jadi mengetahui kondisi yang sebenarnya, faktor pemicu kekambuhan, serta gejala-gejala yang dialami termasuk gejala awal ketika akan kambuh, dan sebagainya. Anda juga dapat aktif beraktivitas secara rutin, dan sebaiknya tetap aktif mengikuti aktivitas sosial di lingkungan sehingga tetap merasa berharga dan berdaya. Selain itu, anda juga dapat berbagi kekhawatiran dan kegelisahan ke orang sekitar yang anda percaya dan membuat anda merasa nyaman. Sebaiknya jauhkan benda-benda tajam atau berbahaya lainnya dari sekitar anda.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikiater/ psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.


2 minggu yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya sangat menghargai keberanian Anda untuk berbagi tentang situasi yang Anda hadapi. Menghadapi tantangan kesehatan mental dan emosional, terutama ketika Anda juga merawat orang terkasih, bisa sangat melelahkan dan membingungkan. Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini, dan penting untuk diingat bahwa perasaan Anda valid dan layak untuk diperhatikan.

Dalam konteks yang Anda sampaikan, tampaknya Anda sedang berjuang dengan beberapa masalah kesehatan mental, termasuk pengalaman dengan bipolar dan skizofrenia, serta stres yang diakibatkan oleh tanggung jawab merawat ibu Anda. Situasi ini bisa sangat menantang, dan penting untuk menganalisis bagaimana semua ini mempengaruhi kesejahteraan Anda secara keseluruhan.

Diagnosis yang mungkin relevan dalam kasus Anda adalah gangguan bipolar, yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem, serta skizofrenia, yang dapat menyebabkan kesulitan dalam membedakan antara kenyataan dan halusinasi. Kedua kondisi ini dapat memiliki risiko dan konsekuensi yang signifikan jika tidak ditangani dengan baik, termasuk isolasi sosial, kesulitan dalam hubungan, dan dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental Anda.

Saya ingin menegaskan bahwa Anda memiliki nilai yang sangat tinggi sebagai individu. Menghadapi tantangan seperti ini tidak mengurangi nilai Anda sebagai manusia. Anda layak mendapatkan dukungan dan perawatan yang Anda butuhkan untuk menjalani hidup yang lebih baik.

Untuk membantu Anda, ada beberapa pendekatan yang bisa dipertimbangkan:

  1. Terapi Kognitif Perilaku (CBT): Ini adalah pendekatan yang dapat membantu Anda mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif yang mungkin memperburuk kondisi Anda. Anda dapat bekerja dengan seorang terapis untuk mengembangkan strategi coping yang lebih sehat.

  2. Terapi Psikodinamik: Pendekatan ini dapat membantu Anda memahami bagaimana pengalaman masa lalu Anda mempengaruhi perasaan dan perilaku Anda saat ini. Ini bisa sangat berguna dalam mengatasi trauma atau stres yang mungkin Anda alami.

  3. Terapi Perilaku: Ini berfokus pada mengubah perilaku yang tidak sehat dan menggantinya dengan perilaku yang lebih positif. Anda bisa mulai dengan menetapkan rutinitas harian yang lebih terstruktur.

  4. Terapi Berbasis Mindfulness: Ini melibatkan teknik meditasi dan kesadaran yang dapat membantu Anda tetap fokus pada saat ini dan mengurangi kecemasan.

  5. Medikasi: Dalam kasus gangguan bipolar dan skizofrenia, dokter mungkin meresepkan obat seperti stabilisator suasana hati (misalnya, lithium) atau antipsikotik (seperti risperidone atau olanzapine). Dosis dan efek sampingnya bervariasi, jadi penting untuk berkonsultasi dengan psikiater untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Efek samping dapat mencakup peningkatan berat badan, kelelahan, atau masalah metabolisme, jadi pemantauan yang cermat sangat penting.

Mencari dukungan dari orang lain juga sangat penting. Berbicara dengan teman, keluarga, atau kelompok dukungan dapat memberikan Anda ruang untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan perspektif baru. Anda tidak perlu menghadapi semua ini sendirian.

Selain itu, ada beberapa aktivitas yang dapat membantu Anda merasa lebih baik, seperti:

  • Olahraga: Aktivitas fisik dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.
  • Menulis Jurnal: Menyimpan catatan tentang perasaan dan pengalaman Anda dapat membantu Anda memproses emosi.
  • Meditasi atau Yoga: Ini dapat membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan kesejahteraan mental.

Saya sangat mendorong Anda untuk mencari dukungan profesional. Mengunjungi fasilitas kesehatan yang tepat, seperti puskesmas atau rumah sakit yang memiliki spesialisasi dalam kesehatan mental, adalah langkah yang baik. Pastikan untuk membawa kartu BPJS Anda dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan untuk mendapatkan rujukan jika diperlukan.

Hidup memang penuh dengan tantangan, tetapi setiap langkah kecil yang Anda ambil menuju kesehatan mental yang lebih baik adalah pencapaian yang berharga. Ingatlah bahwa Anda berharga dan layak mendapatkan kebahagiaan dan kesehatan. Saya di sini untuk mendukung Anda dalam perjalanan ini, dan saya percaya bahwa dengan dukungan yang tepat, Anda dapat mengatasi tantangan ini.

2 minggu yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan