Anxiety

Halo Yuli Purwanto, terima kasih untuk pertanyaannya.

Perasaan cemas sangat wajar dialami oleh setiap individu sebagai bentuk kewaspadaan terhadap sesuatu. Namun, apabila perasaan cemas berlangsung secara berlebihan, terus-menerus, dan tanpa alasan yang kuat, serta dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka perlu diwaspadai karena bisa saja gejala yang dialami tersebut mengarah kepada gangguan kecemasan.

Faktor penyebab dan faktor risiko gangguan kecemasan tersebut beragam, seperti kecemasan yang disebabkan oleh stres karena kondisi medis (penyakit jantung, diabetes, dsb), akibat trauma, riwayat genetik, ciri kepribadian tertentu, kondisi/ gangguan mental (depresi, dsb), dan penggunaan obat-obatan atau konsumsi alkohol. Oleh karena itu dibutuhkan pemeriksaan mendalam oleh professional terkait kondisi yang bersangkutan agar memperoleh gambaran dan diagnosa, serta penanganan yang tepat. Selain itu, tidak dianjurkan untuk self diagnose karena hanya akan memperburuk kondisinya.

Adapun yang dapat anda lakukan, yaitu bantu ibu anda untuk mengenali sumber/ pemicu kecemasannya. Kemudian tanyakan pikiran yang muncul terkait kecemasan tersebut. Setelah itu, hadapkan dengan fakta yang sebenarnya agar menemukan alternatif pikiran baru yang lebih rasional. Selain itu, ketika kecemasannya kambuh, anda dapat mengajak ibu untuk melakukan relaksasi pernapasan (focus pada napas masuk dan keluar sampai merasa rileks), serta ambilkan air minum. Apabila ibu anda merasa tidak nyaman dengan hal yang berhubungan dengan rumah sakit, maka anda dapat menyarankan dan mengantarkan ibu anda untuk berkonsultasi dengan psikolog secara online atau pada biro layanan psikologi lainnya (bukan di RS/

Puskesmas). Dengarkan setiap keluhan ibu anda agar ia tidak merasa sendirian. Semoga membantu ya