Dok knp ya akhir2 ini sy sering merasa kesepian? Ketika sdr sy berubah dr asalnya sering perhatian tp stlh dia pny sgalanya dia jd beda jarang perh
... Lihat LainnyaAnak mengalami OCD
Anak saya sering bersikap reaktif atau heboh berlebihan terhadap suatu keadaan. Misalnya sandal masuk pasir langsung gelisah sekali, bila melihat anak lain makan tanpa cuci tangan langsung cepat2 menjauh atau sembunyi padahal jarak mrk tdk terlalu dekat, bila tersentuh tanah tanaman juga langsung merasa jijik. Dia juga mudah marah. Apakah ini tergolong OCD?
Boleh sharing pendapat? Terima kasih
1 komentar
Terbaru
Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.
Menjaga kebersihan merupakan hal yang perlu dilakukan sebagai bentuk pola hidup sehat. Namun, apabila dilakukan secara berlebihan, maka perilaku tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus karena akan mengganggu aktivitas sehari-hari, serta membuat seseorang menjadi mudah cemas dan tidak nyaman apabila tidak melakukannya. Perilaku tersebut bukan hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga dapat dialami pada anak-anak.
Perlu diketahui OCD (Obsessive Compulsive Disorder) adalah gangguan kecemasan yang menyebabkan seseorang memiliki pikiran kuat dan memaksa diri untuk harus melakukannya secara berulang-ulang, apabila seseorang tersebut tidak melakukannya maka akan merasa cemas. Seseorang dengan OCD akan menampilkan gejala yang berbeda, baik pada orang dewasa maupun pada anak. Gejala yang ditunjukkan pada anak biasanya memiliki pemikiran yang berbeda dengan anak seusianya (misalnya segala sesuatu harus diletakkan lurus, sejajar, rata karena akan membuatnya merasa cemas apabila tidak dilakukan demikian); anak selalu menunjukkan perilaku sesuai kemauannya (misalnya mencuci tangan berulang kali karena menggganggap banyak kuman); anak terlihat memiliki ketakutan tertentu sehingga sering mengulang perilakunya karena khawatir terjadi kesalahan; dan anak akan mudah merasa cemas, sedih, kesal, atau sebagainya, serta akan sulit berkonsentrasi karena pikirannya dipenuhi kekhawatiran yang anak ciptakan sendiri.
Meskipun demikian, apabila beberapa gejala tersebut terjadi pada anak, tidak seharusnya melakukan diagnosa terhadap apa yang dialami anak. Disamping itu, untuk mendiagnosa apakah anak mengalami OCD perlu dilakukan pemeriksaan yang mendalam dan menyeluruh oleh tenaga profesional sehingga memperoleh diagnosa yang tepat.
Anda hanya perlu mengamati perilaku anak kemudian mengajak anak berdiskusi mengenai pikiran dan perasaannya. Latih anak untuk mengenali pikiran irasionalnya yang menyebabkan dirinya merasa cemas apabila tidak melakukan apa yang ada dipikirannya. Anda juga dapat memberikan keyakinan pada anak saat dirinya bertanya pada anda, seperti “Ibu/ Ayah yakin kok kamu telah melakukannya dengan baik, jadi kamu tidak perlu melakukannya lagi”.
Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.