Keringat basah

Assalamualaikum dok

Mau nanya, saya punya masalah dengan keringat basah, keringat keluar hanya di area telapak tangan dan telapak kaki, pekerjaan saya di kantor, setiap hari pakai sepatu, kalau sedang keringat basah, kaki bau dan kaos kaki bau, untuk tangan tidak bau, cuma kalau mau salaman dengan orang lain basah, itu mengganggu sekali, dan risi bagi saya. Mohon solusinya dok.

Terimakasih

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
2
2

2 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Hiperhidrosis adalah suatu kondisi di mana tubuh menghasilkan keringat berlebih pada saat tubuh tidak seharusnya berkeringat, seperti saat cuaca dingin atau tidak ada pemicunya. Gejalanya dapat muncul dengan frekuensi yang bervariasi, minimal satu hari dalam seminggu. Bagian tubuh yang berkeringat dapat berbeda-beda, atau bahkan seluruh tubuh baik bagian kanan dan/atau bagian kiri. Walau begitu, terdapat beberapa bagian tubuh yang lebih sering mengalami kondisi ini, seperti ketiak, telapak tangan dan kaki, wajah, dada, serta di sekitar selangkangan. Berdasarkan penyebab hiperhidrosis, penyakit ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu hiperhidrosis primer dan hiperhidrosis sekunder.


Hiperhidrosis primer


Pada jenis primer, penyebab penyakitnya seringkali tidak diketahui dengan jelas, tapi kemungkinan besarnya terjadi karena peningkatan aktivitas saraf simpatis atau bisa juga karena penyebaran kelenjar ekrin dalam tubuh yang tidak normal. Jenis ini terjadi pada area tubuh yang sangat spesifik dan biasanya lebih merata, baik bagian tubuh di sebelah kiri dan sebelah kanan sama-sama terdampak. Area yang sering berkeringat adalah tangan, kaki, ketiak, serta wajah atau kepala. Hiperhidrosis primer kerap dimulai pada masa kanak-kanak atau remaja, kebanyakan diawali dengan keluarnya keringat berlebih pada telapak tangan dan kaki. Orang-orang yang mengalami kondisi ini biasanya mengalami keringat berlebih sedikitnya satu kali seminggu. Namun, gejalanya jarang terjadi ketika mereka tidur di malam hari.


Hiperhidrosis sekunder


Pada jenis sekunder, keringat yang keluar berlebihan disebabkan oleh kondisi lain yang dimiliki para penderitanya. Jenis ini terbagi lagi atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

- Hiperhidrosis emosional, dipicu oleh perasaan takut dan cemas. Umumnya menyerang ketiak, telapak tangan, dan telapak kaki.

- Hiperhidrosis lokal, disebabkan oleh kerusakan saraf simpatis yang terjadi karena cedera dari kecelakaan atau bawaan lahir.

- Hiperhidrosis general, muncul karena gangguan saraf otonom (saraf tepi) atau adanya penyakit lain seperti diabetes insipidus, penyakit jantung, Parkinson, efek menopause, dan efek obat-obatan.

Selain penyebab, yang membedakan jenis sekunder dan jenis primer adalah waktu kemunculannya. Mereka yang mengalami jenis sekunder sering berkeringat pada malam hari saat tidur. Kejadiannya juga baru dimulai pada saat seseorang telah dewasa.


Penanganan awal yang sebaiknya dilakukan saat tahu bahwa Anda memiliki kondisi hiperhidrosis adalah dengan mengubah gaya hidup Anda sehari-hari. Di bawah ini adalah beberapa hal yang dianjurkan.

- Mengenakan baju tipis dan longgar.

- Menghindari pemicu berkeringat berlebih seperti konsumsi alkohol dan makanan pedas.

- Mengenakan pakaian berwarna gelap untuk menyamarkan bercak saat berkeringat.

- Menghindari pakaian ketat dengan serat buatan seperti nilon.

- Menggunakan kaus kaki yang dapat menyerap keringat dan menggantinya setiap hari.

- Menggunakan sepatu yang berbeda setiap hari.


Jika tidak berhasil dan kondisi hiperhidrosis terlalu mengganggu aktivitas Anda, terdapat beberapa produk dan terapi yang mungkin dapat ditawarkan sebagai berikut.

- Antiperspirants untuk menekan produksi keringat.

- Menjalani iontophoresis yang merupakan terapi listrik bertegangan rendah pada area tubuh yang sering berkeringat.

- Injeksi botulinum toxin untuk menghambat kinerja saraf yang memproduksi keringat di bawah lengan.

- Tindakan operasi endoscopic thoracic sympathectomy (ETS) pada area tubuh yang berkeringat dengan memutuskan saraf.


Sekian dan Terima Kasih

2 bulan yang lalu
Suka
Balas
Assalamualaikum. Kondisi yang Anda alami, di mana keringat berlebih hanya muncul di telapak tangan dan kaki, dikenal sebagai hiperhidrosis fokal. Meskipun keringat dari kelenjar ekrin di area ini umumnya tidak berbau, lingkungan lembap yang tercipta, terutama di dalam sepatu, dapat memicu pertumbuhan bakteri yang menyebabkan bau tidak sedap pada kaki dan kaus kaki:

Untuk mengatasi masalah ini, ada beberapa langkah yang bisa Anda coba:

  1. Gunakan Antiperspiran: Antiperspiran adalah solusi paling efektif untuk mengurangi produksi keringat. Anda bisa mencari antiperspiran yang diformulasikan khusus untuk tangan dan kaki. Gunakan pada malam hari saat kelenjar keringat kurang aktif untuk hasil yang optimal. Pastikan kulit benar-benar kering sebelum mengaplikasikannya.
  2. Jaga Kebersihan Kaki: Untuk mengatasi bau kaki, cuci kaki secara rutin dengan sabun antibakteri dan pastikan mengeringkannya dengan sempurna, terutama di sela-sela jari, sebelum memakai kaus kaki dan sepatu.
  3. Pilih Bahan yang Tepat: Gunakan kaus kaki berbahan katun atau wol yang dapat menyerap keringat dengan baik dan ganti kaus kaki setiap hari, atau lebih sering jika kaki Anda berkeringat banyak. Pilih sepatu yang terbuat dari bahan bernapas seperti kulit asli atau kanvas, dan hindari sepatu yang terlalu ketat. Jika memungkinkan, gunakan sepatu secara bergantian agar ada waktu untuk mengeringkan sepatu yang lain.
  4. Perhatikan Pola Makan: Beberapa makanan seperti makanan pedas, tinggi garam, berlemak, atau minuman berkafein dapat memicu produksi keringat. Mengurangi konsumsi makanan ini mungkin dapat membantu.
  5. Hidrasi Cukup: Minum air putih yang cukup dapat membantu mengatur suhu tubuh dan berpotensi mengurangi produksi keringat berlebih. Jika masalah keringat berlebih ini sangat mengganggu aktivitas dan kepercayaan diri Anda, atau tidak membaik dengan langkah-langkah di atas, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit (dermatologi). Dokter dapat memberikan diagnosis yang lebih akurat dan menyarankan pilihan penanganan lain seperti iontophoresis, obat-obatan topikal yang lebih kuat, atau prosedur medis lainnya jika diperlukan.
2 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.