Izin dok
Izin dok ini kenapa ya awalnya merah merah kya biduran trus jadi kaya gini
Izin dok ini kenapa ya awalnya merah merah kya biduran trus jadi kaya gini
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.
Sindrom Stevens-Johnson adalah reaksi alergi yang ditandai dengan ruam dan lepuhan di kulit, lapisan bola mata, rongga mulut, dubur, dan kelamin. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius bila tidak segera ditangani.
Sindrom Stevens-Johnson terjadi akibat reaksi hipersensitivitas tubuh terhadap obat atau infeksi. Penyakit ini merupakan kondisi gawat darurat yang harus mendapatkan penanganan dan rawat inap di rumah sakit.
Sindrom Stevens-Johnson berbeda dengan eritema multiformis. Ruam pada sindrom Stevens-Johnson lebih luas, serta gejala pasien lebih parah.
Pada orang dewasa, sindrom Stevens-Johnson dapat disebabkan oleh efek samping obat-obatan berikut ini:
- Obat asam urat, seperti allopurinol
- Obat pereda nyeri, misalnya meloxicam, naproxen, atau piroxicam
- Obat antibiotik, misalnya penisilin atau golongan sulfonamida
- Obat antivirus nevirapine
- Obat antikejang, seperti phenytoin, carbamazepine dan lamotrigine
Sedangkan pada anak-anak, sindrom ini lebih sering dipicu oleh infeksi virus. Namun, pada kasus yang jarang terjadi, kondisi ini juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri. Beberapa infeksi virus yang bisa menyebabkan sindrom Stevens-Johnson adalah:
- Pneumonia
- HIV
- Hepatitis A
- Gondongan (mumps)
- Flu
- Penyakit Bornholm
- Herpes
- Demam kelenjar
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terserang sindrom Stevens-Johnson, yaitu:
- Memiliki kelainan genetik yang dapat memicu timbulnya efek samping obat-obatan tertentu
- Pernah menderita sindrom Stevens-Johnson atau memiliki keluarga yang pernah menderita kondisi ini
- Menderita kanker, terutama kanker darah
- Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena baru menjalani transplantasi organ, efek samping kemoterapi, menderita HIV/AIDS, atau penyakit autoimun
Gejala awal yang muncul pada sindrom Stevens-Johnson menyerupai gejala flu, yaitu:
- Demam hingga 38oC atau lebih
- Tubuh terasa lelah
- Perih di mulut dan tenggorokan
- Mata terasa panas
- Batuk
- Nyeri sendi
- Sakit kepala
Seiring perkembangan kondisi, akan muncul gejala lanjutan berupa:
- Luka lepuh di kulit, terutama di hidung, mata, mulut, dan kelamin
- Ruam kemerahan atau keunguan yang menyebar luas
- Kulit mengelupas beberapa hari setelah luka lepuh terbentuk
- Rasa perih yang menyebar di kulit
Penderita Sindrom Stevens-Johnson perlu ditangani secara intensif di rumah sakit. Jika pasien sedang mengonsumsi obat-obatan, langkah pertama yang dilakukan oleh dokter adalah meminta pasien menghentikan konsumsi obat tersebut. Setelah itu, dokter akan memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala, seperti:
- Obat pereda nyeri untuk meredakan rasa perih
- Antibiotik, pada pasien yang mengalami infeksi bakteri
- Obat antiradang jenis kortikosteroid, yang dioles atau diminum untuk mengurangi peradangan pada area yang terkena
Untuk membantu proses penyembuhan, dokter juga akan menjalankan beberapa upaya berikut:
- Memberikan pengganti nutrisi dan cairan tubuh melalui selang makan, untuk mengganti cairan dan nutrisi yang hilang akibat pengelupasan kulit
- Mengompres luka dengan kain basah guna meredakan nyeri pada lepuh saat proses penyembuhan
- Memeriksa mata dan memberikan obat tetes mata jika diperlukan
Apabila keluhan semakin parah sebaiknya anda berobat ke dokter spesialis kulit dan kelamin.
Sekian dan terima kasih