🔥 Diskusi Menarik

Olahraga saat hamil

Dok usia kehamilan saya 9minggu 4hari.sy mau tanya sebelmunya sy suka berolahraga gym,zumba,lari dll

selama hamil ini sy msh ttp lari tp ditreadmill,dgn spead 6/6,5incline 9 slma 40menit.dilanjut dumble 2kg kanan kiri.sumo squad dll.apakah tdk berbahya dgn janin ketika sy lari dan squad.

mgkn ad 1kali sy agk nyeri tp sisanya alhamdulilah tdk ad keluhan lg dok,diawal usia khehamilan 7minggu yg nyeri dibwh perut selebinya tdk ad keluahn.mohon infonya dom

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
3
2

2 komentar

Hallo Sobat sehat, terima kasih atas pertanyaan nya.

Mengutip dari The American College of Obstetricians and Gynecologists, melakukan aktivitas fisik secara teratur seperti olahraga lari saat hamil diperbolehkan jika kehamilan Anda normal serta keadaan tubuh yang sehat.

Lalu, lari atau jogging saat hamil juga boleh ibu lakukan jika sebelum kehamilan itu menjadi kebiasaan seperti aktivitas mingguan bahkan harian.

beberapa olahraga yang dilarang untuk ibu hamil.

1. Olahraga kontak (contact sports)

Bila sebelumnya Anda hobi bermain bola, basket, atau olahraga yang berkaitan dengan pertandingan, lebih baik hindari dulu. Olahraga kontak dilarang untuk ibu hamil, terutama pada trimester pertama dan seterusnya.

2. Olahraga untuk menurunkan berat badan

Kegiatan lain yang dilarang untuk ibu hamil adalah olahraga yang berkaitan dengan penurunan berat badan. Mungkin saja bumil merasa tak percaya diri karena berat badan naik.

3. Olahraga yang melibatkan keseimbangan

Selanjutnya, olahraga yang dilarang untuk ibu hamil adalah olahraga yang berkenaan dengan keseimbangan dan berisiko jatuh. Contohnya, berkuda, bersepeda, sepatu roda, dan lainnya.

4. Olahraga yang berkaitan dengan ketinggian dan kedalaman

Hobi naik gunung? Nah, olahraga ini juga dilarang untuk ibu yang sedang hamil. Olahraga yang berkaitan dengan ketinggian bisa saja menimbulkan risiko sakit kepala, mual, muntah, kelelahan, pusing, dan napas terengah-engah.

5. Yoga di tempat yang panas

Meskipun rasanya nyaman melakukan yoga di ruang terbuka alias outdoor, tetapi ingat tak sebaiknya ibu hamil melakukan olahraga tersebut di tempat berudara panas.

6. Olahraga dengan pose berbaring lama

7. Olahraga yang menguras energi

Memaksakan berolahraga hingga mencapai titik kelelahan mungkin saja meningkatkan performa atletik Anda. Namun, olahraga yang dilakukan secara berlebihan saat hamil dapat mengurangi aliran darah pada rahim. Hal ini bisa berimplikasi pada kesehatan ibu hamil dan janinnya.

10 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Berikut adalah jawaban saya berdasarkan konteks yang Anda berikan:

Pada umumnya, olahraga ringan seperti lari dan squat masih dianggap aman untuk dilakukan selama kehamilan, terutama jika Anda sudah terbiasa melakukan olahraga tersebut sebelum hamil. Namun, penting untuk memperhatikan beberapa hal:

  1. Konsultasikan dengan dokter: Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda sebelum melanjutkan atau memulai program olahraga selama kehamilan. Dokter akan mengevaluasi kondisi kesehatan Anda dan memberikan saran yang sesuai.

  2. Intensitas dan durasi: Pastikan untuk mengatur intensitas dan durasi olahraga Anda sesuai dengan kemampuan dan kenyamanan Anda. Jangan berlebihan atau terlalu keras dalam melakukan olahraga. Jika Anda merasa nyeri atau tidak nyaman, segera hentikan dan istirahat.

  3. Perhatikan tanda-tanda bahaya: Jika Anda mengalami pusing, sesak napas, nyeri perut, pendarahan, atau tanda-tanda lain yang tidak biasa selama atau setelah olahraga, segera hentikan dan konsultasikan dengan dokter.

  4. Perhatikan postur dan teknik: Pastikan Anda menjaga postur yang baik dan menggunakan teknik yang benar saat melakukan olahraga. Hindari gerakan yang melibatkan tekanan berlebih pada perut atau punggung.

  5. Perhatikan kelelahan: Jangan terlalu lelah saat berolahraga. Jika Anda merasa kelelahan, istirahatlah dan jangan memaksakan diri.

Selalu penting untuk mendengarkan tubuh Anda sendiri dan mengikuti petunjuk dokter kandungan Anda. Jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi Anda.

10 bulan yang lalu
Suka
masukan
1
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan