🔥 Diskusi Menarik

Mental Ibu Setelah Keguguran

Malam dok, Bulan Februari kemarin saya mengalami keguguran dok di usia kandungan saya 7 minggu 1 hari. Tapi setelah saya keguguran emosi saya makin tidak stabil dok, saya sering marah-marah gak jelas kadang juga saya tiba-tiba sedih dok. Dan saya merasa klo saya belum ikhlas jika anak saya pergi dok

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
3
3
1

1 komentar

Hallo Bella Apriyani Nalendra, terima kasih atas pertanyaan nya.

Dalam penelitian yang dipublikasikan oleh jurnal BMJ Open tersebut, tim peneliti mensurvei 113 wanita yang baru saja mengalami keguguran maupun kehamilan ektopik. Mayoritas wanita dalam penelitian ini mengalami keguguran pada usia kehamilan sekitar 3 bulan, sementara sekitar 20 persennya lagi, mengalami kehamilan ektopik di mana bayi mulai tumbuh di luar rahim.

Kasus keguguran telah memengaruhi 1 dari 4 kehamilan yang terjadi. Keguguran sendiri didefinisikan sebagai hilangnya janin sebelum berusia 24 minggu, meskipun kebanyakan kasus keguguran terjadi sebelum usia janin 12 minggu. Keguguran bisa terjadi karena berbagai alasan termasuk usia, perubahan hormonal, gaya hidup, kondisi rahim atau masalah fisik lainnya.

Berikut ini, ada beberapa cara atau langkah yang bisa Anda ikuti jika sedang berjuang melawan efek pasca keguguran yang ingin dilewati:

  • Anda bisa memulainya dengan melakukan konseling pada dokter psikiater atau ahli psikologi. Mereka dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang mungkin membuat pikiran dan hati Anda tenang, dan juga dapat merekomendasikan tahap-tahap konseling untuk lebih lanjutnya.
  • Cari teman serta keluarga Anda yang sekiranya dapat menjadi seseorang yang diandalkan dalam mendukung proses memulihkan perasaan Anda. Coba bicarakan dengan kerabat yang berpengalaman untuk mencurahkan isi hati Anda secara mendalam.
  • Jika gejala trauma atau stress akibat keguguran berlangsung lebih dari 2 bulan, minta tindak lanjut pengujian untuk PTSD. Karena banyak penelitian yang menemukan bahwa 25% korban keguguran memenuhi risiko kriteria mengalami PTSD sebulan setelah keguguran.

Bila memang Anda mengalami PTSD, tidak perlu malu untuk meminta bantuan kepada psikiater (dokter pakar kejiwaan). Penyakit terkait psikis dan kejiwaan pun memerlukan penanganan yang sama pentingnya dengan penyakit fisik. Anda pun tetap berhak menjalani hidup sehat dan bahagia.

https://hellosehat.com/kehamilan/perawatan-ibu/masa-nifas/wanita-rentan-stress-akibat-keguguran/?amp=1#aoh=16496021382838&;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan