Memakai Kondom Apakah bisa Hamil
Hari Jum'at tgl 10 Oktober hari terakhir haid istri saya dan sudah sholat. Hari Sabtu tgl 11 kami petting. Kronologisnya seperti ini:
- Pada saat memainkan Mr P, istri saya sambil tiduran dan ada cairan pra ejakulasi yg kena pipi istri saya. Kemudian diusap oleh tangan istri saya, setelah itu saya ambil kondom dan saya kasihkan untuk di pasangin sama istri saya.
- Setelah di pasang kami berbaring dan istri saya menghisap penis saya yg sudah dipakaikan kondom beberapa lama. Terus setelah itu sudah tidak memainkan penis saya lagi. Penis saya ke angin2 kena kipas.
- Pada saat itu saya fokus memainkan vagina istri pakai tangan cukup lama.
- Kemudian istri saya mencoba memasukkan penis saya ke vagina tapi tidak berhasil.
Yg jadi pertanyaan apakah cairan pra ejakulasi tersebut yg sempat kena kondom bagian luar masih ada setelah kena pipi yg campur keringat, kemudian diusap oleh tangan, dan di masukan ke mulut, kemudian kena angin2 cukup lama?
Hallo Sobat sehat, terima kasih atas pertanyaan nya.
**kemungkinan terjadinya kehamilan di situasi itu bisa dikatakan **sangat-sangat kecil hingga hampir tidak mungkin**.
### 1. Cairan pra-ejakulasi yang kena pipi
Cairan pra-ejakulasi memang bisa mengandung sejumlah kecil sperma, **tetapi sangat sedikit dan tidak selalu ada sperma hidup di dalamnya**.
Begitu cairan itu:
* **Kena kulit (pipi)** yang mengandung keringat,
* Lalu **diusap dengan tangan**,
* **Kena udara**,
* Dan **tidak langsung menyentuh vagina**,
maka **sperma di dalamnya akan mati sangat cepat** — biasanya dalam hitungan **detik hingga beberapa menit** di luar tubuh, apalagi kalau terkena keringat, udara, dan suhu ruangan.
### 2. Tangan istri setelah mengusap pipi
Ketika tangan istri mengusap cairan di pipi, kemungkinan sperma yang masih hidup **sudah sangat kecil**. Setelah itu tangan digunakan untuk:
* **Memasang kondom**,
* Kemudian **memasukkan penis ke dalam mulut** (dengan kondom masih terpasang),
* Dan **penis tidak dimasukkan ke vagina**,
semua ini **tidak memberikan jalur langsung sperma hidup ke dalam vagina**.
Selain itu, setelah melewati banyak kontak dengan permukaan kulit, udara, dan mulut, **sperma pasti sudah mati total**. Sperma hanya bisa hidup di **lingkungan lembap dan hangat seperti dalam vagina atau cairan semen segar**, bukan di tangan, kulit, atau udara terbuka.
### 3. Penis sudah dikondomi dan tidak terjadi penetrasi langsung
Kamu sudah memastikan kondom dipasang sebelum ada kontak ke area vagina, dan juga tidak ada penetrasi sempurna — ini artinya **tidak ada kemungkinan sperma masuk ke dalam vagina secara langsung**.
### 4. Kesimpulan
Dari semua langkah di atas:
> **Kemungkinan kehamilan = hampir nol (praktis tidak mungkin).**
Sperma tidak bisa hidup lama di luar tubuh, apalagi setelah:
* terkena udara dan keringat,
* diusap,
* lewat tangan,
* kemudian lewat kondom dan mulut.
Pertama, kejadian ini terjadi pada hari kedua setelah istri Anda selesai haid (tanggal 11 Oktober, jika tanggal 10 Oktober adalah hari terakhir haid). Masa subur wanita umumnya terjadi sekitar hari ke-11 hingga ke-21 setelah menstruasi, jadi pada tanggal tersebut, kemungkinan istri Anda sedang dalam masa tidak subur sangat tinggi. Kedua, cairan pra-ejakulasi yang sempat terkena pipi, diusap tangan, masuk ke mulut, dan kemudian terkena angin dalam waktu lama, sangat kecil kemungkinannya mengandung sperma yang masih hidup dan mampu membuahi. Sperma sangat sensitif terhadap lingkungan di luar tubuh, seperti udara, keringat, dan air liur, sehingga cepat mati. Ketiga, meskipun ada cairan pra-ejakulasi yang mungkin menempel di bagian luar kondom, penis Anda tidak berhasil masuk ke dalam vagina. Tanpa penetrasi yang berhasil, sperma tidak dapat mencapai rahim dan sel telur.
Related content