Permisi dok mau nanya jadi saya melakukan hubungan intim dengan pasangan saya tanggal 13 bulan ini dok,saya tidak sampai keluar dok,apakah besar ke
... Lihat LainnyaMelakukan senggama terputus saat HB
Dok mau nanya, saya melakukan HB dengan istri tanggal 3 november pagi hari jam 09.00 dengan metode senggama terputus, selama HB saya selalu memperhatikan cairan pra ejakulasi dengan cara setiap beberapa detik mr. P selalu saya lepas dari ms. V dan saya pijit mr. P untuk mengeluarkan cairan pra ejakulasi dan mengelapnya dengan tisu sebelum melanjutkan HB lagi, dan ejakulasi diluar ms. V, apakah hal itu dapat menyebabkan kehamilan istri saya dok? Dibulan oktober istri saya haid tanggal 19 okt, sebelum nya tgl 18 sept. Dan bulan november ini belum tahu tanggal berapa haid nya. Mohon jawabannya dok
3 komentar
Terbaru
Hallo Sobat sehat, terima kasih atas pertanyaan nya
Sperma yang dapat menyebabkan kehamilan memang umumnya ada di dalam cairan ejakulasi (saat ejakulasi penuh). Cairan pra-ejakulasi (pre-ejakulat) bisa saja mengandung sperma, tetapi biasanya dalam jumlah sangat kecil. Risiko kehamilan dari metode senggama terputus atau coitus interruptus memang ada, meskipun rendah, terutama jika dilakukan dengan sangat hati-hati seperti yang Anda lakukan.
Melihat dari siklus haid istri Anda, haid terakhir dimulai 19 Oktober dan sebelumnya 18 September, yang menunjukkan siklusnya sekitar 30-31 hari. Jika siklus istri Anda konsisten, perkiraan tanggal ovulasi atau masa suburnya sekitar 2 minggu setelah haid, yaitu sekitar tanggal 1-2 November. Hubungan pada tanggal 3 November memang mendekati masa subur istri Anda, sehingga risiko kehamilan tetap ada meski kecil.
Jika istri mengalami keterlambatan haid, bisa dipertimbangkan untuk melakukan tes kehamilan beberapa hari setelah tanggal haid yang seharusnya muncul.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Saya memahami kekhawatiran Anda mengenai kemungkinan kehamilan setelah melakukan hubungan intim dengan metode senggama terputus. Metode ini memang sering digunakan oleh banyak pasangan sebagai cara untuk mencegah kehamilan, namun penting untuk diingat bahwa tidak ada metode kontrasepsi yang 100% efektif, termasuk metode ini.Dari penjelasan yang Anda berikan, Anda telah berusaha untuk menghindari ejakulasi di dalam vagina dan memperhatikan cairan pra ejakulasi. Namun, meskipun Anda melakukan tindakan tersebut, ada risiko bahwa cairan pra ejakulasi dapat mengandung sperma, yang bisa menyebabkan kehamilan. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 20% pasangan yang menggunakan metode ini dapat mengalami kehamilan, terutama jika dilakukan saat masa subur.
Mengenai siklus haid istri Anda, jika haid terakhir terjadi pada tanggal 19 Oktober dan Anda melakukan hubungan intim pada tanggal 3 November, ada kemungkinan bahwa istri Anda berada dalam masa subur, tergantung pada panjang siklus haidnya. Jika siklus haid istri Anda teratur, ovulasi biasanya terjadi sekitar 14 hari sebelum haid berikutnya. Oleh karena itu, jika siklusnya adalah 28 hari, ada kemungkinan bahwa hubungan intim tersebut bertepatan dengan masa subur.
Jika Anda dan istri Anda khawatir tentang kemungkinan kehamilan, saya sarankan untuk melakukan tes kehamilan. Tes ini dapat dilakukan dengan menggunakan tes urine di rumah atau dengan melakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar Beta-HCG, yang merupakan hormon yang diproduksi saat kehamilan. Jika hasilnya positif, Anda dapat berkonsultasi lebih lanjut untuk langkah selanjutnya.
Selain itu, jika Anda dan istri Anda ingin mencegah kehamilan di masa depan, pertimbangkan untuk menggunakan metode kontrasepsi yang lebih efektif, seperti kondom atau pil kontrasepsi, yang dapat memberikan perlindungan lebih baik dibandingkan dengan metode senggama terputus.
Saya harap penjelasan ini membantu Anda memahami situasi yang Anda hadapi. Jika ada pertanyaan lebih lanjut atau jika Anda ingin mendiskusikan hal ini lebih dalam, jangan ragu untuk menghubungi saya.
Related content