Kolestrol tinggi hamil 13 minggu

Halo Dani, terima kasih atas pertanyaannya.

Dampak kolesterol tinggi pada ibu hamil tidak main-main. Kolesterol yang tinggi (di atas normal) bisa menyebabkan hipertensi yang terinduksi pada kehamilan. Nah, bila kondisi ini dibiarkan tanpa penanganan, masalah ini bisa menyebabkan gangguan pada janin dan ibu. Dampak kolesterol tinggi pada ibu hamil tidak hanya itu saja. Ibu hamil yang mengidap kolesterol tinggi juga bisa memunculkan masalah pada anak di masa mendatang. Pasalnya, anak yang lahir dari ibu yang memiliki riwayat kolesterol tinggi sebelum hamil, berisiko mengidap gangguan hipertensi ketika dewasa. Dampak kolesterol tinggi pada ibu hamil juga menyebabkan menyempitnya pembuluh darah arteri sehingga menghambat aliran darah atau aterosklerosis. Aterosklerosis ini yang ujung-ujungnya bakal memicu berbagai penyakit. Contohnya penyakit jantung koroner, stroke, hingga memicu penyakit arteri perifer.

Meski begitu, kolesterol tak selalu jahat kok. Kolesterol juga diperlukan untuk memproduksi dan menjalani fungsi hormon steroid, seperti estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini berperan penting dalam kehamilan. Kolesterol juga berperan penting untuk perkembangan bayi. Mulai dari perkembangan otak bayi, anggota tubuh, perkembangan sel, hingga produksi ASI yang sehat. Kadar kolesterol yang normal pada orang dewasa berkisar 120-190 mg/dL.

Cara Mengatasi Kolesterol Tinggi pada Ibu Hamil :

1. Mengonsumsi banyak air putih (Kolesterol merupakan salah satu hal yang bisa membahayakan kondisi ibu hamil dan janinnya. Oleh karena itu, Ibu hamil harus bisa mengontrolnya supaya tidak sampai menyebabkan darah tinggi dan berdampak pada kesehatan janin. Ibu hamil yang mengalami kolesterol disarankan untuk banyak mengonsumi air putih minimal 8 gelas per hari. Dipercaya, air putih dapat menyeimbangkan tubuh Mama dan baik untuk kesehatan)

2. Hindari lemak jahat (Salah satu hal yang seringkali dirasakan oleh ibu hamil adalah mudah lapar. Hal tersebut wajar adanya, mengingat bahwa Ibu masih perlu memberi makan si Kecil di dalam perut. Untuk mengatasi rasa lapar tersebut, biasanya perempuan akan mengonsumsi camilan yang tidak sehat kapanpun tanpa ingat waktu. Padahal, saat hamil Ibu disarankan untuk menghindari lemak jahat seperti kukis, keripik, kue kering, dan gorengan. Pasalnya, lemak jahat atau trans yang biasa ditemukan pada makanan yang digoreng dan dipanggang ini bisa menimbulkan kolesterol)

3. Olahraga ringan (Ibu hamil bisa melakukan olahraga ringan misalnya saja jalan keliling kompleks di pagi atau sore hari bersama suami. Selain mengurangi kolesterol secara perlahan, ibu hamil juga akan mendapatkan manfaat lain yaitu dapat melakukan persalinan secara normal dan lancar)

4. Hindari Junk Food (Mungkin sebagai perempuan yang sedang hamil, Mama merasa mudah sekali lapar. Dan seringkali Mama akhirnya beralih untuk mengonsumsi junk food atau makan-makanan cepat saji karena selain praktis, cepat, harganya murah, dan rasanya sudah terjamin enak. Namun jika Mama tak ingin kolesterol meningkat, sebaiknya jauhi junk food. Selain bisa menaikkan kolesterol, junk food juga bisa menaikkan berat badan menjadi berlebih)

5. Pengobatan penurun kolesterol berbahaya bagi janin (Obat kolesterol yang paling sering dikonsumsi untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi dalam tubuh adalah statin. Jenis obat statin pun ada berbagai macam, semua bekerja dengan cara yang mirip. Obat tersebut menghalangi pembentukan kolesterol di dalam hati sekaligus mencegah penyumbatan pada pembuluh darah. Sayangnya, Anda harus lebih pandai memilah-milah mana obat yang boleh dikonsumsi saat hamil dan mana yang tidak. Badan pengawas obat dan makanan di Amerika Serikat setara BPOM, tidak menyarankan penggunaan obat kolesterol untuk ibu hamil. Dikarenakan obat ini berisiko membahayakan kandungan, bahkan bisa mengakibatkan cacat lahir pada bayi)

Oleh sebab itu sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan untuk penanganan lebih lanjut.

Sekian dan Terima Kasih.