Kerokan pada ibu hamil
Boleh kah ibu hamil sering kerokan,misalkan beberapa kali dalam seminggu
Boleh kah ibu hamil sering kerokan,misalkan beberapa kali dalam seminggu
2 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Hallo Uldriansyah Putra, terima kasih atas pertanyaan nya.
Kerokan merupakan pengobatan tradisional Indonesia dengan mengerik badan sampai muncul warna kemerahan. Di negara Tiongkok, metode ini juga dikenal sebagai gua sha.
Dalam metode ini, benda tumpul yang berujung halus, seperti koin logam dan batu khusus gua sha, digunakan untuk mengerik bagian tubuh mulai dari leher sampai punggung.
Bagian tubuh yang dikerik lama-kelamaan berwarna kemerahan sebagai akibat dari melebarnya pembuluh darah kapiler pada bagian bawah permukaan kulit.
Sebuah penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, menyebutkan bahwa warna kemerahan akibat kerokan ini sebenarnya tidak berbahaya.
Meskipun aman, kerokan saat hamil sebaiknya tidak dilakukan terlalu sering. Selain itu, Anda juga harus mengetahui batas kerokan yang aman untuk ibu hamil. Ibu hamil tidak disarankan kerokan saat memasuki trimester ketiga. Hindari juga kerokan pada bagian tubuh yang rawan, seperti sekitar perut dan pinggang.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Kerokan saat hamil sebenarnya tergolong aman, tetapi sebaiknya tidak dilakukan terlalu sering. Kerokan dapat menyebabkan iritasi kulit dan risiko infeksi jika alat yang digunakan tidak steril. Selain itu, kerokan di sekitar perut dan pinggang dapat mengganggu perkembangan janin dan meningkatkan risiko kontraksi dini. Sebaiknya, ibu hamil lebih memilih terapi pijat kehamilan yang aman dan direkomendasikan oleh terapis yang berpengalaman. Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda sebelum melakukan terapi apa pun selama kehamilan. Apakah ada pertanyaan lain yang bisa saya bantu?Related content