🔥 Diskusi Menarik

Keluar air di miss v saat hamil trimester 3 (8bulan)

Hallo dok, saya calon ibu baru dan minim pgetahuan tentang kehamilan. Yg mau sya tanyakan dok, apa tidak masalah pada kandungan saya selalu keluar air di bagian miss v dan keluarnya tiba2 sedikit2 dan tak terkontrol

5
160k
1 komen

1 komentar

Hallo Nur Fadillah lestari, terima kasih atas pertanyaan nya.

Saat sedang hamil besar, keluarnya cairan ketuban tentu membuat cemas. Akan tetapi, bisa saja sebenarnya cairan yang keluar itu adalah keputihan. Nah, Moms perlu tahu seperti apa perbedaan air ketuban dan keputihan, agar tidak bingung lagi.

Peningkatan keputihan merupakan hal yang umum saat kehamilan. "Inilah cara vagina 'menjaga dirinya tetap bersih' dalam persiapan untuk persalinan.

Keputihan biasa, urine dan cairan ketuban pada dasarnya adalah zat yang berbeda. Berikut ini perbedaan air ketuban dan keputihan yang perlu Moms ketahui.

1. Konsistensi Cairan

Perbedaan air ketuban dan keputihan yang pertama yaitu dari konsistensi cairannya.

Cairan ketuban biasanya berwarna kekuningan yang dikeluarkan melalui vagina, sedangkan keputihan biasanya berupa cairan bening.

Kantong ketuban menempel pada plasenta. Di seluruh unit kantung plasenta terdapat janin, tali pusat, dan cairan. Ada sekitar 1 - 2 liter cairan di dalam kantong ketuban.

Cairan dari ketuban adalah konsistensi air sangat tipis tidak seperti lendir. Bahkan, air ketuban cenderung berwarna bening hingga rona seperti jerami dan tidak berbau.

Sebagai perbandingan, dilansir dari Lamaze International, keputihan biasa normal terjadi saat kehamilan.

Konsistensi cairan sering kali lebih kental dan lebih buram, mulai dari warna keputihan hingga kuning dan hampir tidak berbau atau berbau sangat ringan.

Jumlah keputihan dapat bervariasi, tetapi hampir selalu ada selama kehamilan. Menjelang akhir kehamilan, Moms mungkin melihat peningkatan atau perubahan keputihan.

2. Intensitas Cairan

Tak jarang, ketika Moms khawatir dengan air ketuban pecah maka akan diminta untuk mengevaluasi intensitas cairan karena terkadang bisa saja urine yang keluar secara tak sengaja saat beraktivitas.

Moms akan diminta mengenakan pakaian dalam yang kering, peri-pad dan mengevaluasi apa yang keluar selama 30 hingga 60 menit.

Menurut Romper, jika tidak ada yang keluar dalam kurun waktu tersebut kemungkinan yang keluar sebelumnya hanya keputihan.

Namun, Jika Moms terus merasa bocor maka akan dilakukan evaluasi untuk ketuban pecah.

Selain itu, jika keputihan memiliki bau yang kuat atau ada perubahan warna maka harus segera dilakukan evaluasi.

Intinya, untuk mengetahui perbedaan air ketuban dan keputihan, perhatikanlah konsistensi debit.

Jika Moms terus meneteskan cairan secara konsisten bisa jadi itu adalah air ketuban.


Biasa nya bila air ketuban yang keluar tak bisa tertahan dan berbau hanyir, bila itu keputihan biasa nya keluar nya sekali kali tidak terus menerus. Jika tidak yakin keputihan atau ketuban sebaiknya periksakan ke bidan terdekat.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.