kalau pre ejakulasi di luar bisa menyebabkan hamil?

Halo Dokter,

saya ingin meminta saran terkait pengalaman saya dan pasangan saat first time berhubungan seksual. Berikut kronologi kejadian:


1. Sebelum penetrasi:


Pasangan saya terlihat ada sedikit cairan putih / pelumas alami di dalam vagina.


Kami sadar akan first time, sehingga penetrasi dilakukan pelan-pelan.




2. Selama penetrasi:


Saya tidak menggunakan kondom dari awal.


Saat mulai terasa ingin ejakulasi, saya langsung cabut.


Yang keluar hanya sedikit (cairan semen sedikit) dan di luar vagina, bukan di dalam.




3. Setelah cabut pertama:


Saya membersihkan penis dengan sabun dan air bersih.


Kami melanjutkan hubungan lagi, tetap pelan-pelan, tidak ada cairan masuk di dalam.


Akhirnya ejakulasi terjadi, tetapi semua keluar di luar vagina.




4. Setelah kejadian:


Pasangan saya merasakan perut kram dan kaki pegal, serta flekk sebelum berhubungan.


Dia tidak berdarah saat atau setelah penetrasi.


Jadwal haid pasangan saya memang sering telat, sehingga kami agak khawatir.





Pertanyaan saya ke dokter:


1. Apakah kondisi seperti ini berisiko menyebabkan kehamilan, termasuk yang keluar sedikit saat pertama cabut?



2. Apakah pre-cum / cairan sedikit sebelum ejakulasi bisa mengandung sperma dan berpotensi hamil?



3. Apakah tindakan saya cabut sebelum keluar + membersihkan sudah cukup mengurangi risiko?



4. Apakah flekk sebelum berhubungan atau perut kram + kaki pegal menandakan kehamilan atau hanya tanda PMS / hormon normal?



5. Apakah pil kontrasepsi darurat masih diperlukan untuk ekstra aman?



6. Apakah ada tes atau langkah tambahan yang bisa kami lakukan sekarang untuk memastikan aman?




Terima kasih atas saran dan penjelasannya.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
1

1 komentar

Halo, berdasarkan kronologi yang Anda sampaikan, ada kemungkinan kehamilan meskipun ejakulasi terjadi di luar dan hanya ada cairan pra-ejakulasi. Cairan pra-ejakulasi dapat mengandung sperma, dan metode senggama terputus (cabut sebelum ejakulasi) tidak selalu efektif dalam mencegah kehamilan:

Berikut adalah jawaban untuk pertanyaan Anda:

  1. Apakah kondisi seperti ini berisiko menyebabkan kehamilan, termasuk yang keluar sedikit saat pertama cabut? Ya, kondisi ini berisiko menyebabkan kehamilan. Cairan pra-ejakulasi dapat mengandung sperma, dan meskipun Anda menarik keluar sebelum ejakulasi penuh, metode senggama terputus memiliki tingkat kegagalan karena kemungkinan adanya sperma dalam cairan pra-ejakulasi atau sedikit sperma yang keluar sebelum penarikan sempurna.
  2. Apakah pre cum / cairan sedikit sebelum ejakulasi bisa mengandung sperma dan berpotensi hamil? Betul, cairan pra-ejakulasi (pre cum) dapat mengandung sperma dan berpotensi menyebabkan kehamilan, meskipun jumlahnya sedikit.
  3. Apakah tindakan saya cabut sebelum keluar + membersihkan sudah cukup mengurangi risiko? Tindakan Anda untuk menarik keluar sebelum ejakulasi dan membersihkan penis dapat mengurangi risiko, tetapi tidak menghilangkan sepenuhnya. Risiko tetap ada karena cairan pra-ejakulasi yang mungkin mengandung sperma dan ketidakpastian metode senggama terputus.
  4. Apakah flek sebelum berhubungan atau perut kram + kaki pegal menandakan kehamilan atau hanya tanda pms / hormon normal? Flek sebelum berhubungan, perut kram, dan kaki pegal adalah gejala yang tidak spesifik. Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda PMS (pre-menstrual syndrome), perubahan hormon normal, atau bisa juga merupakan tanda awal kehamilan. Mengingat jadwal haid pasangan Anda sering terlambat, gejala ini bisa jadi terkait dengan siklus menstruasinya.
  5. Apakah pil kontrasepsi darurat masih diperlukan untuk ekstra aman? Pil kontrasepsi darurat masih bisa dipertimbangkan untuk keamanan ekstra, terutama jika Anda khawatir tentang risiko kehamilan. Pil ini efektif jika diminum dalam waktu 72 jam setelah berhubungan tanpa pengaman.
  6. Apakah ada tes atau langkah tambahan yang bisa kami lakukan sekarang untuk memastikan aman? Untuk memastikan apakah terjadi kehamilan, pasangan Anda dapat melakukan tes kehamilan (misalnya, menggunakan test pack) sekitar 1-2 minggu setelah tanggal seharusnya haid atau sekitar 3 minggu setelah hubungan seksual. Jika hasilnya positif atau jika kekhawatiran berlanjut, sangat disarankan untuk berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis Obstetri & Ginekologi atau dokter umum untuk pemeriksaan lebih lanjut dan saran yang lebih spesifik.
2 jam yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan