Infeksi rahim

Penyebab infeksi rahim selain tidak kuret apakah juga bisa karena pendarahan hebat? Padahal sudah kuret pasca keguguran

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
41
2

2 komentar

Hallo Sobat sehat, terima kasih atas pertanyaan nya.

umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri yang masuk ke dalam rahim. Selain itu, ada beberapa kondisi yang juga dapat memicu infeksi rahim, seperti:

  • Infeksi menular seksual, seperti chlamydia dan gonore
  • Tuberkulosis di luar paru
  • Penyebaran kuman dari vagina
  • Biopsi endometrium atau prosedur medis untuk mengambil sampel jaringan dari lapisan rahim
  • Sisa jaringan setelah proses persalinan atau keguguran pada rahim
  • Infeksi ketuban
  • Ketuban pecah dini dan persalinan lama
  • Keguguran atau baru melahirkan, terutama jika melahirkan melalui operasi caesar
  • Prosedur medis yang melibatkan penggunaan alat yang dimasukkan dari mulut rahim menuju ke rahim seperti histeroskopi, pemasangan kontrasepsi spiral, serta dilatasi dan kuretase
  • Anemia
  • Sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya karena infeksi HIV atau penggunaan obat-obatan penekan sistem kekebalan tubuh

Infeksi rahim dapat menimbulkan gejala yang bervariasi. Berikut ini adalah berbagai gejala dan tanda infeksi rahim:

  • Tidak enak badan
  • Demam
  • Nyeri perut bagian bawah dan panggul
  • Perut membengkak
  • Perdarahan tidak normal pada vagina atau di luar waktu haid
  • Keputihan yang tidak normal disertai bau
  • Nyeri saat berhubungan seksual atau buang air kecil
  • Tidak nyaman saat buang air besar, termasuk mengalami konstipasi


1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Infeksi rahim, juga dikenal sebagai endometritis, dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu penyebab umum adalah infeksi bakteri yang masuk ke dalam rahim melalui saluran serviks. Infeksi ini biasanya terjadi setelah prosedur medis seperti kuretase rahim, termasuk kuretase pasca keguguran.:

Pendarahan hebat setelah keguguran atau kuretase rahim dapat meningkatkan risiko infeksi rahim. Pendarahan yang berlebihan dapat menciptakan kondisi yang lebih baik bagi bakteri untuk berkembang biak dan menyebabkan infeksi. Selain itu, jika ada sisa jaringan plasenta atau produk kehamilan lainnya yang tertinggal setelah kuretase, ini juga dapat meningkatkan risiko infeksi.

Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua pendarahan hebat atau kuretase rahim akan menyebabkan infeksi rahim. Faktor lain seperti kebersihan pribadi, sistem kekebalan tubuh yang lemah, atau adanya infeksi sebelumnya juga dapat mempengaruhi risiko infeksi rahim.

Jika Anda mengalami pendarahan hebat setelah keguguran atau kuretase rahim, penting untuk memantau gejala infeksi rahim seperti demam, nyeri panggul, bau tidak sedap pada cairan vagina, atau perubahan dalam keputihan. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter Anda untuk evaluasi dan pengobatan yang tepat.

Harap dicatat bahwa jawaban ini hanya berdasarkan informasi umum dan tidak menggantikan nasihat medis langsung dari dokter. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau kekhawatiran, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan