Hamil Tapi perdarahan
Hallo dok, saya mau nanya, saya telat haid tgl 28-8-2025, dua hari kemudian ditanggal 30-9-2025 saya testpack hasil nya positif, malam nya saya berhubungan suami istri, kemudian pagi nya perut saya kram dan mengeluarkan flek coklat, tetapi karna suami saya panik, saya akhirnya di rawat inap di klinik, kemudian setelah semalaman di klinik, pas waktu isya, perut saya sedikit anget sampe ke area pinggang/panggul saya, kemudian suami saya panik dan akhir nya dibawa ke rumah sakit, sampe di rumah sakit, urine saya diambil kemudian di test ternyata masih positif, saya di usg dan hasil usg nya mengatakan cuma masih terlihat kantong janin nya belum terlihat janinnya, kemudian dokter menyarankan saya kuretase tapi suami menolak, akhirnya saya disuruh pulang, dan setelah saya pulang saya bedrest total, minum vitamin dari bidan, tapi darah nya masih keluar namun perut saya tidak terasa nyeri, setelah beberapa minggu selanjut nya ditanggal 22 bulan oktober 2025 pendarahannya berhenti, kemudian di testpack pagi nya ditanggal 23 hasil test nya negatif, saya syok, apakah pendarahan kemarin itu adalah keguguran ya dok? Tapi kenapa perut saya tidak nyeri saat itu?
Hallo Nilma Sari, terima kasih atas pertanyaan nya.
Berdasarkan kronologi yang kamu ceritakan:
1. **Telat haid sejak 28 Agustus 2025**, dan **tespek positif 30 September 2025.**
→ Ini menandakan kamu memang **sudah hamil muda**, kira-kira usia kehamilan saat itu sekitar **5 minggu**.
2. **Setelah berhubungan, muncul flek cokelat dan kram ringan.**
→ Flek dan kram ringan kadang bisa terjadi karena **iritasi pada leher rahim** setelah hubungan intim, apalagi di awal kehamilan. Tapi bisa juga merupakan **tanda awal ancaman keguguran
3. **USG hanya terlihat kantung kehamilan (kantung gestasi)**, belum terlihat janin atau detak jantung.
→ Pada usia sekitar 5 minggu, memang kadang **belum tampak janin atau yolk sac**, jadi dokter akan menyarankan **observasi 1–2 minggu lagi**, bukan langsung kuretase, **kecuali jika pendarahan banyak atau janin dipastikan tidak berkembang.**
4. **Pendarahan berlanjut hingga 22 Oktober dan berhenti**, lalu **tespek menjadi negatif pada 23 Oktober.**
→ Ini artinya kadar hormon **hCG** (hormon kehamilan) sudah turun dan tubuhmu tidak lagi menunjukkan tanda kehamilan.
➜ **Kemungkinan besar ini adalah keguguran alami — janin dan jaringan kehamilan luruh tanpa prosedur kuretase.
Tidak semua keguguran menyebabkan nyeri hebat.
Kadang **rahim mengeluarkan jaringan secara perlahan dan lembut**, terutama bila ukuran janin masih sangat kecil (usia kehamilan muda). Jadi:
* Bisa saja **keguguran terjadi tanpa nyeri kuat**.
* Darah yang keluar bisa seperti haid atau sedikit lebih banyak.
* Setelah jaringan keluar seluruhnya, perdarahan akan berhenti, dan tespek menjadi negatif (karena hormon hCG hilang).
* Ya, dari cerita kamu **kemungkinan besar terjadi keguguran alami.**
* Tidak nyeri bukan berarti tidak keguguran — hanya saja prosesnya lebih ringan.
* Kuretase mungkin tidak diperlukan **jika rahim sudah bersih secara alami**, tapi sebaiknya **periksa ulang ke dokter kandungan atau USG ulang** untuk memastikan rahimmu benar-benar kosong dan tidak ada sisa jaringan (retained products of conception).
Saran setelah kejadian ini:
1. **USG kontrol 1–2 minggu setelah perdarahan berhenti** untuk memastikan rahim sudah bersih.
2. **Hindari hubungan intim dulu** sampai dokter menyatakan rahim benar-benar pulih.
3. **Konsumsi makanan bergizi, zat besi, dan vitamin** untuk membantu pemulihan.
4. Jika ingin program hamil lagi, **tunggu minimal 2–3 siklus haid normal** supaya rahim siap kembali menerima kehamilan.
Meskipun Anda tidak merasakan nyeri hebat, keguguran dini, terutama kehamilan kimiawi (di mana pembuahan terjadi tetapi tidak berkembang), seringkali dapat terjadi tanpa nyeri perut yang signifikan atau hanya dengan kram ringan yang mirip dengan nyeri haid. Perdarahan yang Anda alami, meskipun tanpa nyeri hebat, tetap merupakan tanda yang perlu diwaspadai dalam kehamilan. Hasil USG yang hanya menunjukkan kantung janin tanpa janin juga bisa mengindikasikan kehamilan yang tidak berkembang (blighted ovum) atau kehamilan yang masih sangat dini. Saran terbaik adalah Anda tetap berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik, USG ulang, atau tes darah untuk memastikan kondisi Anda dan memberikan penanganan yang sesuai.
Related content