Hamil 26 minggu, apa boleh minum merlopam & fridep?

Saya didiagnosa f32.9 & high-risk pregnancy, lalu ke psikiater diberi obat merlopam & fridep. Saya cari efek samping untuk janin, ternyata merlopam ada pengaruhnya ke janin. Tapi ini kan resep dari psikiater. Mau minta ganti tapi jadwal kontrol ke poli KJ masih bulan depan. Kalo dilanjut minum tidak apa2 kan ya dok? Atau ada saran lain? Terima kasih.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
2

2 komentar

Hallo Gabrielle, terima kasih atas pertanyaan nya.

Anda sedang hamil dengan diagnosis **F32.9 (depresi)** dan **high-risk pregnancy**, lalu mendapat obat dari psikiater:


* **Merlopam** → ini adalah *clonazepam* (golongan benzodiazepin).


* Pada kehamilan, clonazepam masuk kategori **D** (berisiko terhadap janin, bisa memengaruhi perkembangan saraf, menyebabkan bayi lahir lemas/sulit bernapas jika digunakan dekat persalinan).

* **Fridep** → ini biasanya *fluoxetine* (antidepresan SSRI).


* Relatif lebih aman untuk kehamilan dibanding clonazepam, meski tetap ada risiko (misalnya sedikit meningkatkan risiko gangguan pernapasan sementara atau rewel pada bayi baru lahir).


* Obat yang diresepkan psikiater diberikan bukan tanpa alasan. Jika depresi tidak diobati, itu juga bisa **sangat berbahaya** bagi ibu dan janin (misalnya risiko malnutrisi, tidak terkontrolnya penyakit penyerta, atau bahkan risiko keinginan bunuh diri).

* Karena itu, psikiater kadang tetap memilih obat dengan risiko tertentu, asalkan manfaat untuk ibu lebih besar.

* **Jangan berhenti mendadak** tanpa pengawasan dokter, terutama clonazepam, karena bisa menimbulkan gejala putus obat (kejang, cemas berat).



### Saran untuk Anda:

1. **Jangan hentikan obat sendiri.** Jika benar-benar khawatir, Anda bisa *sementara ini* tetap minum sesuai resep sampai konsultasi.

2. Kalau memungkinkan, **kontak psikiater lebih cepat** (telemedicine, nomor darurat, atau minta percepatan jadwal di poli). Jelaskan bahwa Anda hamil dan ingin pilihan obat yang lebih aman.

3. Bila tidak bisa, konsultasikan juga ke **dokter kandungan Anda** tentang obat yang sedang dikonsumsi. Biasanya obgyn dan psikiater akan bekerja sama mencari obat paling aman.

4. Catat semua obat, dosis, dan lama pemakaian untuk disampaikan ke dokter saat kontrol.


*lebih berisiko jika Anda berhenti mendadak** daripada melanjutkan sementara. Tapi, memang perlu segera koordinasi ulang dengan psikiater/obgyn agar bisa dipertimbangkan pengganti clonazepam (misalnya diganti ke antidepresan tunggal atau terapi non-obat jika memungkinkan).

1 jam yang lalu
Suka
Balas
Ibu, kekhawatiran Anda mengenai penggunaan obat Merlopam dan Fridep selama kehamilan 26 minggu, terutama dengan diagnosis F32.9 dan kehamilan risiko tinggi, sangatlah wajar. Penting untuk tidak menghentikan atau melanjutkan obat tanpa konsultasi medis lebih lanjut:

Meskipun obat tersebut diresepkan oleh psikiater, jika Anda memiliki kekhawatiran tentang efeknya pada janin, sangat disarankan untuk segera menghubungi psikiater Anda atau dokter kandungan yang menangani kehamilan risiko tinggi Anda. Anda bisa mencoba menghubungi klinik atau rumah sakit tempat psikiater Anda praktik untuk menjelaskan kekhawatiran Anda dan menanyakan apakah ada kemungkinan untuk konsultasi lebih awal atau konsultasi via telepon. Penanganan kondisi seperti F32.9 (depresi) selama kehamilan juga sangat penting untuk kesehatan ibu dan janin. Dokter yang meresepkan obat tentu sudah mempertimbangkan manfaat dan risikonya. Namun, dengan adanya kekhawatiran Anda, diskusi ulang dengan profesional medis adalah langkah terbaik. Mereka dapat memberikan penjelasan lebih rinci mengenai keamanan obat tersebut untuk kehamilan Anda, atau mempertimbangkan penyesuaian dosis/jenis obat jika diperlukan, dengan mempertimbangkan kondisi spesifik Anda dan janin. Jangan ragu untuk mencari klarifikasi dari dokter Anda.

2 jam yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan