Permisi dok mau nanya jadi saya melakukan hubungan intim dengan pasangan saya tanggal 13 bulan ini dok,saya tidak sampai keluar dok,apakah besar ke
... Lihat LainnyaHamil
Halo dok, kenapa ya dok keluar darah saat berhubungan intim pada ibu hamil tm 2 , bahaya atau tidak dok? Terimakasih
2 komentar
Terbaru
Hallo Sobat sehat, terima kasih atas pertanyaan nya.
Selama kehamilan, pasokan darah ke organ-organ reproduksi wanita meningkat drastis. Hal ini berguna untuk menyalurkan nutrisi yang optimal bagi perkembangan bayi.
Nah, untuk memenuhi peningkatan suplai darah ini, tubuh membentuk banyak pembuluh darah halus di sekitar vagina.
Banyaknya gerakan saat berhubungan seks menyebabkan pembuluh darah halus tersebut pecah. Akibatnya, keluar sedikit bercak darah setelah berhubungan saat hamil.
Apalagi bila perdarahan yang terjadi cukup banyak, ini bisa saja disebabkan oleh komplikasi kehamilan yang berbahaya bagi kandungan seperti terlepasnya plasenta atau plasenta previa.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda waspada bila keluar darah setelah berhubungan intim saat hamil diikuti oleh satu atau lebih dari gejala-gejala berikut ini.
Anda sebaiknya mengenakan pantyliner atau pembalut tipis jika sering mengalami bercak darah. Tujuannya untuk melacak perdarahan yang terjadi saat hamil, baik setelah berhubungan seks maupun tidak.
Perhatikanlah berapa banyak darah yang keluar, warnanya apa, dan apakah mengandung gumpalan atau tidak.
Bila perlu, bawalah sampel darah tersebut ke dokter untuk diperiksa guna mendapatkan diagnosis yang tepat.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Keluarnya darah saat berhubungan intim pada ibu hamil dapat menjadi tanda adanya masalah pada kehamilan. Namun, tidak selalu berbahaya. Beberapa kemungkinan penyebab keluarnya darah saat berhubungan intim pada ibu hamil adalah plasenta previa, infeksi, atau robekan pada jaringan vagina. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mengetahui penyebab pasti dan mendapatkan perawatan yang tepat. Apakah Anda memiliki pertanyaan lain?Related content