Halo dok

Hallo Sobat sehat, terima kasih atas pertanyaan nya.

1. Penetrasi Tidak Sempurna

• Kamu menyebutkan hanya kepala penis saja yang sempat menyentuh atau masuk, dan tidak ada penetrasi penuh karena pasangan kamu kesakitan.
• Ini sudah mengurangi risiko kehamilan secara signifikan, apalagi jika tidak ada ejakulasi di dalam vagina.

2. Cairan Praejakulasi

• Cairan praejakulasi (cairan bening sebelum ejakulasi) memang berpotensi membawa sperma, tetapi hanya jika kamu baru ejakulasi beberapa saat sebelumnya dan belum buang air kecil.
• Kamu menyebut belum ejakulasi sebelumnya di hari itu, artinya kemungkinan cairan praejakulasi mengandung sperma sangat rendah.

3. Kamu sempat menyeka cairan praejakulasi

• Ini adalah langkah yang lebih mengurangi risiko, walaupun belum tentu 100%, tapi menurunkan kemungkinan sperma ikut masuk jauh ke vagina.

4. Ejakulasi di luar tubuh pasangan (di atas perut)

• Selama ejakulasi benar-benar terjadi di luar vagina, tidak ada risiko kehamilan dari fase ini.

5. Hari ke-21 dari HPHT

• Jika siklus haid pasangan kamu normal (sekitar 28 hari), maka hari ke-21 adalah fase luteal, yaitu fase setelah ovulasi (biasanya ovulasi sekitar hari ke-14).
• Jadi ya, hari ke-21 biasanya sudah lewat masa subur dan kemungkinan sel telur sudah tidak bisa dibuahi.

Kemungkinan hamil dari kejadian yang kamu ceritakan sangat kecil hingga hampir nol, karena:

• Tidak ada ejakulasi di dalam vagina.
• Penetrasi sangat minim (hanya ujung saja).
• Cairan praejakulasi diseka terlebih dahulu.
• Kamu belum ejakulasi sebelumnya di hari itu.
• Ejakulasi dilakukan di luar tubuh.
• Berada di luar masa subur.

Saran:

• Untuk benar-benar tenang, pasangan kamu bisa menunggu sampai haid datang seperti biasa, atau jika telat lebih dari 7 hari bisa melakukan tes kehamilan (testpack).
• Jika sering khawatir soal kehamilan, pertimbangkan kontrasepsi yang lebih aman seperti kondom atau KB hormonal.