Assalamualaikum dok saya mau tanya ini mual,muntah, sering buang air kecil,sering buang angin apakah termasuk gejala kehamilan? Tetapi saya tespeck
... Lihat LainnyaHallo dok saya mau bertanya apakah air ketuban ketika bayi meminum air ketuban dapa
Hallo dok saya mau bertanya apakah air ketuban ketika terminum oleh Bayi apakah bisa berdampak pada paru-paru pada saat bayi itu beranjak tumbuh dewasa, dan apakah bisa menyebabkan fibrosis paru pada anak yang beranjak dewasa
Mohon di kasih saran ya dok🙏
3 komentar
Terbaru
Hallo Sobat sehat, terima kasih atas pertanyaan nya.
Sindrom aspirasi mekonium adalah komplikasi persalinan ketika bayi keracunan karena minum air ketuban yang mengandung mekonium.
Berdasarkan National Center for Advancing Translational Sciences, mekonium adalah kotoran, feses, atau tinja pertama bayi yang baru lahir.
Biasanya, feses pertama ini mulai dihasilkan oleh usus sebelum kelahiran bayi.
Sebenarnya mekonium atau feses pertama merupakan hal normal dan memang dimiliki oleh setiap bayi yang baru lahir.
Hanya saja, mekonium dapat mengganggu kesehatan bayi bila keluar saat masih di dalam kandungan dan bercampur dengan air ketuban.
Ini bisa menyebabkan bayi keracunan karena telah minum air ketuban yang mengandung mekonium, entah sebelum, selama, atau setelah kelahiran.
Kondisi ini kemudian disebut sebagai aspirasi mekonium atau meconium aspiration syndrome (MAS).
Lanjutkan Membaca
Jadi, sindrom aspirasi mekonium pada bayi bukan sekadar keracunan karena terminum air ketuban saja.
Pasalnya, selama berada di dalam kandungan, air ketuban memang berfungsi sebagai penghantar zat gizi untuk bayi.
Singkatnya, bayi memang akan minum dan menghirup air ketuban saat berada di dalam kandungan dan itu tidak berbahaya karena itu tidak mengandung mekonium.
Fibrosis paru disebabkan oleh munculnya jaringan parut yang terbentuk dalam paru-paru. Ada beberapa kondisi yang dapat menjadi pemicu terbentuknya jaringan parut, antara lain:
1. Mengidap Penyakit Tertentu
2. Lingkungan Pekerjaan
3. Penggunaan Obat-obatan Tertentu
4. Dampak Radioterapi
Sebaiknya konsultasi kan kembali dengan dokter anda untuk penyebab nya.
Hallo Sobat sehat, terima kasih atas pertanyaan nya.
Sindrom aspirasi mekonium adalah komplikasi persalinan ketika bayi keracunan karena minum air ketuban yang mengandung mekonium.
Berdasarkan National Center for Advancing Translational Sciences, mekonium adalah kotoran, feses, atau tinja pertama bayi yang baru lahir.
Biasanya, feses pertama ini mulai dihasilkan oleh usus sebelum kelahiran bayi.
Sebenarnya mekonium atau feses pertama merupakan hal normal dan memang dimiliki oleh setiap bayi yang baru lahir.
Hanya saja, mekonium dapat mengganggu kesehatan bayi bila keluar saat masih di dalam kandungan dan bercampur dengan air ketuban.
Ini bisa menyebabkan bayi keracunan karena telah minum air ketuban yang mengandung mekonium, entah sebelum, selama, atau setelah kelahiran.
Kondisi ini kemudian disebut sebagai aspirasi mekonium atau meconium aspiration syndrome (MAS).
Lanjutkan Membaca
Jadi, sindrom aspirasi mekonium pada bayi bukan sekadar keracunan karena terminum air ketuban saja.
Pasalnya, selama berada di dalam kandungan, air ketuban memang berfungsi sebagai penghantar zat gizi untuk bayi.
Singkatnya, bayi memang akan minum dan menghirup air ketuban saat berada di dalam kandungan dan itu tidak berbahaya karena itu tidak mengandung mekonium.
Fibrosis paru disebabkan oleh munculnya jaringan parut yang terbentuk dalam paru-paru. Ada beberapa kondisi yang dapat menjadi pemicu terbentuknya jaringan parut, antara lain:
1. Mengidap Penyakit Tertentu
2. Lingkungan Pekerjaan
3. Penggunaan Obat-obatan Tertentu
4. Dampak Radioterapi
Sebaiknya konsultasi kan kembali dengan dokter anda untuk penyebab nya.
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Berdasarkan konteks yang diberikan, jika bayi minum air ketuban saat masih dalam kandungan, sebenarnya itu adalah kondisi normal dan tidak membahayakan. Saat masih dalam kandungan, bayi menelan sedikit air ketuban saat belajar bernapas. Namun, jika air ketuban yang terlalu sedikit dalam waktu lama, dapat menyebabkan masalah perkembangan janin, terutama kondisi paru-paru abnormal yang disebut dengan hipoplasia paru. Volume air ketuban yang lebih sedikit membuat ibu hamil lebih berisiko mengalami komplikasi saat persalinan, seperti penekanan pada tali pusar dan aspirasi mekonium. Volume air ketuban yang rendah ini dapat membatasi pergerakan bayi dan bisa berujung pada terbentuknya kelainan pada janin. Sebaiknya selalu periksakan kehamilan, terutama jika ditemukan cairan ketuban lebih sedikit. Hal ini memastikan janin mendapatkan asupan makanan dan oksigen yang cukup dari plasenta. Jadi, jika bayi minum air ketuban saat masih dalam kandungan, sebenarnya itu tidak berdampak pada paru-paru pada saat bayi itu beranjak tumbuh dewasa dan tidak menyebabkan fibrosis paru pada anak yang beranjak dewasa. Semoga jawaban ini membantu. Jika masih ada pertanyaan lain, silakan tanyakan.Related content