Permisi dok mau nanya jadi saya melakukan hubungan intim dengan pasangan saya tanggal 13 bulan ini dok,saya tidak sampai keluar dok,apakah besar ke
... Lihat LainnyaBenarkah Ada Husband Stitches?
Saya nemu postingan di twitter soal husband stitches. Ini kondisi saat seorang ibu yg baru melahirkan diberi jahitan tambahan untuk 'mempersempit' vagina. sebagai suami saya kok ga tega ya ngeliat ini. Ibu ibu ada yg punya cerita?
3 komentar
Terbaru
Halo Dedi Kuswara, terima kasih atas pertanyaannya.
Episiotomi merupakan prosedur ketika dokter menyayat area perineum, area antara lubang Miss V dan anus. Episiotomi bertujuan untuk memperluas lubang Miss V, sehingga memungkinkan bayi untuk melewatinya dengan lebih mudah. Dokter atau bidan juga dapat melakukan episiotomi jika terjadi komplikasi selama persalinan.
praktek husband stitch dimulai sejak pertengahan 1950-an. Dokter akan mengencangkan vagina dengan menambahkan jahitan pada wanita yang mengalami robekan atau mendapatkan episiotomi selama persalinan. Hal ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan wanita dengan mempertahankan ukuran dan bentuk vagina, baik untuk meningkatkan frekuensi orgasmenya atau untuk meningkatkan kenikmatan suaminya saat berhubungan.
Dampaknya untuk Kesehatan Fisik Maupun Mental Ibu :
Alasan kenapa husband stitch kini dilarang adalah karena beberapa wanita melaporkan bahwa mereka telah menerima jahitan ini tanpa persetujuan mereka terlebih dahulu. Menurut WHO, dokter perlu meminta persetujuan wanita yang akan melahirkan sebelum melakukan episiotomi atau anestesi lokal terlebih dahulu. Alasan lainnya, husband stitch ternyata justru bisa membuat hubungan intim lebih menyakitkan untuk kedua pasangan. Jadi, bisa dipastikan tidak ada keuntungan yang diperoleh dari prosedur ini karena, vagina wanita memiliki otot yang otomatis kembali ke keadaan semula setelah melahirkan. Ada pun beberapa komplikasi lain saat wanita mendapatkan episiotomi atau husband stitch:
- Peningkatan nyeri di area sayatan.
- Perdarahan yang terjadi terus-menerus.
- Kebocoran urine atau feses.
- Tanda-tanda infeksi, seperti nanah, bau tak sedap, atau bengkak di lokasi sayatan.
- Mengalami nyeri saat berhubungan intim.
- Pembentukan jaringan parut.
- Prolaps rahim.
- Trauma emosional.
Maka dari itu, sebaiknya segala tindakan yang ada hubungannya dengan fungsional tubuh sebaiknya dikonsultasikan bersama dokter spesialis kandungan dan kebidanan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan tindakan yang dilakukan.
Sekian dan terima Kasih
ini postingan twitternya