🔥 Diskusi Menarik

Bagaimana Ibu Hamil Mewaspadai Terjadinya Baby Blues?

Menjelang melahirkan banyak sekali yang dipikirkan, dari mulai persiapan pilih rumah sakit, dokter, sampai hal-hal kecil perlengkapan bayi. Tapi belakangan ramai dibicarakan soal baby blues, perubahan suasana hati setelah kelahiran yang bisa membuat ibu merasa terharu, cemas, hingga mudah tersinggung.


Saya pikir lahirnya anak kedunia ini akan sepenuhnya membawa kebahagiaan bagi si Ibu, tapi kenapa baby blues tetap bisa terjadi pada ibu yang sangat mengharapkan buah hatinya?


Apa yang perlu dilakukan ibu hamil untuk mencegah terjadinya baby blues nantinya?

6
2 komen

2 komentar

Assalamualaikum dokter ada yg sy ingin tanyakan sy hamil anak ke 4 dan anak pertama sy meninggal di dlm kandungan tp Alhamdulillah lahir normal apakah di umur sy yg skrg sy bs melahirkan normal lg y dan hamil yg skrg ini perut di bagian bwh sy suka sakit/nyeri/clekit"gitu dok ... trimakasi

2 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hallo Fahirah ira, terima kasih atas pertanyaan nya.

Perubahan suasana hati setelah kelahiran bayi adalah hal yang lumrah. Anda mungkin jadi tidak sabaran, mudah marah, dan selalu khawatir tentang kesehatan bayi Anda (meskipun dia baik-baik saja). Tak hanya itu, Anda juga mungkin merasa lelah namun tidak bisa tidur dan terus menangis tanpa alasan jelas. Kondisi ini dikenal sebagai baby blues, bentuk depresi postpartum ringan yang paling umum dialami oleh sebagian besar ibu hamil.

Sekitar 70-80 persen dari ibu baru di seluruh dunia berjuang menghadapi baby blues setelah melahirkan. Meski hal hal yang lumrah, kondisi ini juga bisa jadi masalah yang pelik jika Anda tidak segera mengatasinya. Itu sebabnya, ibu hamil perlu melakukan langkah antisipasi guna mencegah baby blues setelah melahirkan.

guna mencegah terjadinya baby blues setelah melahirkan, berikut langkah-langkah yang dapat Anda coba:

1. Bicarakan kekhawatiran Anda

Bicarakan dengan dokter setiap kekhawatiran dan kesedihan yang Anda rasakan saat ini. Artinya, selalu tepati janji konsultasi prenatal Anda.

2. Lepas stres

Ibu baru yang menghabiskan setidaknya 15 menit setiap hari untuk melepas stres cenderung lebih bisa mengatasi tekanan rumah tangga daripada mereka yang tidak mencoba sedikit bersantai. Hal tersebut dipaparkan oleh Diane Sanford, Ph.D., penulis Postpartum Survival Guide, dalam laman Parents.

Jadi, agar Anda tidak mengalami baby blues, sisihkan waktu untuk diri sendiri secara rutin selama masa kehamilan atau setelah melahirkan. Anda bisa melakukan “me time” dengan berbagai kegiatan yang positif. Sebut saja meditasi, latihan pernapasan dalam, percantik diri di salon, atau sekadar ngopi-ngopi bertemu dan bertukar cerita dengan para calon mama dan ibu lainnya tentang keluh kesah Anda.

3. Ikut tidur saat bayi Anda tidur

Setiap orang telah mendengar nasihat klasik ini, “tidurlah ketika bayi tidur”. Sayangnya, terlalu banyak ibu yang gagal untuk benar-benar melaksanakannya. Ya, kebanyakan ibu justru sering kali menggunakan waktu bebas-bayi untuk beres-beres rumah atau belanja perlengkapan bayi sebelum kelupaan. Memang sih, tak ada yang salah dengan keduanya. Akan tetapi, Anda tidak boleh melewatkan kesempatan emas untuk mencuri waktu beristirahat.

4. Perbanyak asupan Omega-3

Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa konsumsi asam lemak omega-3 (EPA dan DHA) dapat menekan risiko kelahiran prematur dan mencegah baby blues pada ibu baru. Omega-3 adalah asam lemak esensial yang tidak dapat diproduksi secara alami oleh tubuh, dan karena itu harus diperoleh dari makanan. Wanita yang makan cukup ikan beromega-3 tinggi selama kehamilan atau suplemen minyak ikan berkualitas tinggi cenderung lebih kebal terhadap depresi postpartum.

5. Sempatkan olahraga

Sebuah studi menemukan bahwa ibu yang rajin berolahraga sebelum dan setelah melahirkan cenderung merasa lebih baik secara emosional dan lebih muda bersosialisasi daripada mereka yang tidak berolahraga.

Meski begitu, jangan memaksakan diri untuk melakukan olahraga berat. Olahraga yang ringan-ringan saja, fokuskan untuk memperlancar aliran darah Anda mengalir bukan untuk membakar ratusan kalori atau mengencangkan otot-otot perut Anda.

Sebuah studi menemukan bahwa ibu yang rajin berolahraga sebelum dan setelah melahirkan cenderung merasa lebih baik secara emosional dan lebih muda bersosialisasi daripada mereka yang tidak berolahraga.

Meski begitu, jangan memaksakan diri untuk melakukan olahraga berat. Olahraga yang ringan-ringan saja, fokuskan untuk memperlancar aliran darah Anda mengalir bukan untuk membakar ratusan kalori atau mengencangkan otot-otot perut Anda.

6. Jangan kekeuh ingin jadi orangtua yang sempurna


(https://hellosehat.com/kehamilan/perawatan-ibu/perawatan-tubuh/6-tips-mencegah-baby-blues/)

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan