🔥 Diskusi Menarik

Apakah Ibu Hamil Positif Hepatitis B Harus Caesar

Hepatitis peradangan hati serius yang bisa dengan mudah ditularkan ke orang lain. Jika tidak tertangani dengan baik, hepatitis saat hamil bisa menyebabkan penyakit parah, kerusakan hati, bahkan kematian. Ibu juga bisa menyebarkan virus ke bayinya. Apakah ibu hamil positif hepatitis B harus Caesar? Apakah ada kemungkinan untuk lahiran normal? Terima kasih

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
929
2

2 komentar

Hallo Sobat sehat, terima kasih atas pertanyaan nya.

Hepatitis B saat hamil tidak bisa menginfeksi bayi, selama ia masih berada dalam kandungan. Namun, risiko penularan akan semakin tinggi saat proses persalinan berlangsung. Bukan itu saja, ada beberapa faktor yang memicu peningkatan risiko tertularnya hepatitis B dari ibu pada bayinya. Beberapa di antaranya, yaitu:

  • Bayi lahir prematur.
  • Bayi lahir dengan berat rendah (BBLR).
  • Kelainan anatomi dan fungsi tubuh bayi.

Selain ketiga hal tersebut, bayi juga berisiko terinfeksi hepatitis B saat lahir, jika ibu telah terinfeksi terlebih dulu. Penyakit ini ditularkan pada bayi saat ia terpapar darah atau cairan vagina selama proses persalinan berlangsung.

Persalinan pada ibu hamil dengan riwayat HBsAg positif dengan titer HBV yang tinggi maka lebih baik dengan metode operasi caesar pada persalinan yang lebih dari 14 jam.

Menurut penelitian metode persalinan operasi caesar dapat menurunkan transmisi virus secara vertikal dari ibu ke bayi selama proses persalinan. Dikatakan bahwa metode persalinan operasi caesar mengakibatkan infeksi HBV ke bayi menjadi lebih rendah dibandingkan dengan persalinan normal. Namun menurut pendapat beberapa ahli belum ada cukup data untuk merekomendasikan semua ibu hamil dengan riwayat infeksi hepatitis B harus menjalani metode persalinan tertentu. Sebaiknya anda konsultasikan kembali dengan dokter spesialis kandungan untuk mempertimbangkan keuntungan dan kerugiannya pada kondisi anda saat ini.

Namun yang terpenting pada kondisi anda adalah bayi harus segera mendapatkan vaksin dan imunoglobulin sebagai tindakan profilaksis dalam 12 jam pertama pasca kelahiran untuk mencegah kejadian infeksi hepatitis B kronik pada anak di kemudian hari.

1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Pada umumnya, keputusan untuk melakukan persalinan normal atau operasi caesar pada ibu hamil yang positif hepatitis B akan ditentukan oleh dokter yang merawat berdasarkan kondisi kesehatan ibu dan bayi. Namun, pada beberapa kasus, operasi caesar mungkin direkomendasikan untuk mengurangi risiko penularan virus hepatitis B dari ibu ke bayi selama persalinan. Namun, jika ibu hamil positif hepatitis B memiliki viral load yang rendah dan tidak ada tanda-tanda komplikasi, persalinan normal mungkin masih memungkinkan. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil yang positif hepatitis B untuk berkonsultasi dengan dokter yang merawat untuk menentukan opsi terbaik untuk persalinannya. Selain itu, bayi yang lahir dari ibu yang positif hepatitis B harus diberikan vaksin hepatitis B dan imunoglobulin hepatitis B dalam waktu 12 jam setelah lahir untuk mencegah penularan virus. Semoga jawaban ini membantu. Jika Anda memiliki pertanyaan lain, jangan ragu untuk bertanya lagi.
1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan