Ukuran penis kerap menjadi salah satu simbol kejantanan dan kesuburan bari seorang pria. Meski pada dasarnya ukuran Mr P tidak ada kaitannya dengan dua hal tersebut, banyak pria berusaha mencari cara untuk membesarkan penis.
Lantas adakah cara yang benar-benar efektif dan aman untuk memperbesar alat vital pria? Cari tahu jawabannya melalui informasi berikut.
Macam-macam cara membesarkan penis
Secara umum, rata-rata ukuran penis normal pria Indonesia adalah 5–10 cm dalam kondisi lemas dan 11,67–18 cm ketika ereksi.
Seorang pria dinilai memiliki ukuran penis tidak normal atau mikropenis ketika panjangnya tidak mencapai 9,3 cm ketika ereksi.
Walau begitu, tidak sedikit pria dengan penis kecil saat ereksi mencari cara membesarkan miliknya meski masih berada dalam kisaran normal. Berikut adalah beberapa cara yang dipercaya bisa memperbesar penis dan efektivitasnya.
1. Vakum penis
Salah satu produk pembesar penis yang banyak dijual di pasaran adalah vakum. Pada dasarnya, alat ini dirancang untuk membantu proses ereksi pada pengidap impotensi karena bekerja dengan cara menarik darah ke Mr P.
Untuk menggunakannya, Anda cukup memasang vakum penis ke Mr P, lalu memompanya dengan alat yang sudah tersambung dengannya.
Pompa tersebut akan mengeluarkan udara dari tabung dan menciptakan ruang hampa sehingga darah akan tertarik ke atas dan membuat penis membesar. Setelah itu, pasang cincin karet di pangkal penis untuk menjaga ereksi.
Dengan cara kerja tersebut, bisa disimpulkan bahwa vakum hanya membesarkan penis untuk sementara waktu. Laman Mayo Clinic menyebutkan bahwa cincin penahan ereksi tidak boleh digunakan lebih dari 30 menit karena berisiko menyebabkan kerusakan jaringan.
2. Suplemen dan krim topikal
Pernah mendapat tawaran suplemen atau krim untuk membesarkan penis? Meski berbagai produk tersebut mengandung mineral, vitamin, atau bahan herbal tertentu, nyatanya belum ada penelitian memadai yang membuktikan bahwa ada krim khusus yang bisa memperbesar penis.
Sebagian besar produk tersebut biasanya bekerja dengan cara meningkatkan aliran darah ke penis sehingga membuatnya ereksi. Ketika ereksi, ukuran penis memang membesar, tetapi hanya untuk sementara.
Produk-produk yang diklaim bisa memperbesar penis bahkan banyak yang tidak terdaftar ke BPOM. Jika digunakan, produk-produk ini justru bisa menimbulkan efek samping, seperti alergi, iritasi, dan masalah lain yang lebih serius.
3. Penis extender
Alat lain yang kerap diiklankan sebagai pembesar Mr P adalah penis extender. Alat ini terdiri dari base ring untuk menahan posisi pangkal penis dan glans ring yang dipasang pada ujung penis. Keduanya akan terhubung dengan tension rods.
Setelah terpasang, tarik perlahan ujung penis secara perlahan dalam kondisi lemas. Sesuaikan tension rods agar memberikan tarikan yang nyaman, tidak sampai menimbulkan rasa sakit.
Alat ini umumnya dianjurkan untuk digunakan selama 4–6 jam per hari dan bisa memperbesar penis hingga 2,5 cm.
Meski terkesan menjanjikan, belum ada penelitian memadai yang membuktikan efektivitasnya. Cara ini juga dinilai berisiko menyebabkan kerusakan pembuluh darah karena penis diregangkan terlalu lama.
4. Jelqing
Cara alami yang banyak dipilih untuk memperpanjang penis adalah jelqing. Untuk melakukan jelqing, Anda cukup melingkarkan ibu jari dan telunjuk ke Mr P yang sudah setengah ereksi.
Setelah itu, berikan tekanan ringan dan tarik Mr P ke bawah seperti ketika memerah susu sapi. Ulangi gerakan ini selama 5–20 menit dan segera hentikan ketika penis terasa nyeri.
Meski cukup aman, metode ini berisiko menyebabkan nyeri dan pembentukan jaringan parut jika terlalu sering dilakukan. Efektivitas jelqing untuk membesarkan panis juga belum terbukti secara medis. Karena itu, Anda tetap perlu berhati-hati sebelum melakukannya.
5. Menurunkan berat badan
Penis Anda mungkin terlihat lebih pendek karena tertutup oleh timbunan lemak di sekitarnya, khususnya area perut bagian bawah. Karena itulah, menurunkan berat badan bisa menjadi salah satu cara untuk membuat penis terlihat lebih panjang.
Bukan hanya tentang ukuran, menurunkan berat badan dengan olahraga dan menjaga porsi makan merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan reproduksi pria.
6. Operasi untuk memanjangkan penis
Dokter akan memotong ligamen suspensori yang menghubungkan penis ke tulang kemaluan. Ligamen ini berfungsi sebagai penopang penis saat ereksi.
Ketika ligamen dipotong, penis akan lebih turun ke bawah sehingga membuatnya terlihat lebih panjang. Operasi ini bisa menambah panjang penis hingga 1–2 cm saat tidak ereksi, tetapi tetap sama saat ereksi.
Namun, operasi ligamen suspensori berisiko mengganggu kemampuan penis ereksi sehingga mungkin menurunkan kepuasan dalam berhubungan ranjang.
7. Operasi untuk memperbesar lingkar penis
Jika tujuan Anda adalah memperbesar lingkar penis, dokter mungkin menyarankan operasi suntik lemak yang diambil dari bagian tubuh lain. Meski begitu, Anda perlu bersiap dengan efek samping suntik lemak berupa terbentuknya jaringan parut, nyeri, atau infeksi.
Sampai saat ini memang belum ada cara yang terbukti efektif untuk memperbesar maupun memperpanjang penis. Memperbesar penis dengan operasi memang menawarkan hasil permanen.
Meski begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.
Jika Anda tetap ingin memperbesar atau memperpanjang Mr P dengan berbagai risiko yang ada, pastikan untuk konsultasi ke dokter terlebih dahulu
Kesimpulan
- Beberapa metode pembesar penis, seperti vakum dan krim nyatanya hanya membantu melancarkan aliran darah ke Mr P. Artinya, cara ini hanya membesarkan penis sementara. Efektivitas keduanya juga belum bisa dipastikan.
- Cara paling aman untuk membesarkan penis adalah dengan menurunkan berat badan dan jelqing. Namun, kedua cara ini sebenarnya hanya membuat penis terlihat lebih panjang, bukan benar-benar membesarkannya.
- Operasi bisa menjadi opsi medis untuk membesarkan penis. Namun, cara ini lagi-lagi belum bisa dipastikan efektivitasnya.
[embed-health-tool-bmi]