backup og meta
Kategori

2

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Ciri-Ciri Kontraksi Palsu dan Bedanya dengan Kontraksi Asli

Ditinjau secara medis oleh dr. Amanda Rumondang Sp.OG · Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 4 minggu lalu

Ciri-Ciri Kontraksi Palsu dan Bedanya dengan Kontraksi Asli

Kontraksi palsu atau Braxton Hicks terkadang hampir mirip dengan tanda-tanda melahirkan yang sesungguhnya. Hal ini tentu bisa mengecoh ibu hamil yang sedang mempertimbangkan kapan waktu terbaik untuk pergi rumah sakit.

Lantas, apa yang dimaksud dengan kontraksi palsu? Bagaimana cara mengatasinya? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.

Apa itu kontraksi palsu?

Kontraksi palsu adalah kontraksi dengan pola tidak teratur yang sering kali hilang dan timbul.

Kondisi yang juga disebut kontraksi Braxton Hicks ini dapat mulai terasa sejak usia kehamilan 35–36 minggu. Ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan.

Sama seperti kontraksi yang sebenarnya, Braxton Hicks kerap kali muncul menjelang persalinan, tetapi tidak sampai memicu pembukaan lahiran.

Kontraksi palsu bisa dibilang sebagai tanda munculnya persalinan, baik secara normal/pervaginam maupun melalui operasi caesar.

Di sini, Anda sebenarnya bisa berlatih untuk menerapkan teknik pernapasan saat melahirkan yang tepat sebelum kontraksi sesungguhnya datang.

Namun, tidak semua wanita yang hendak melahirkan akan mengalami kontraksi Braxton Hicks.

Pada beberapa kasus, Anda akan langsung merasakan kontraksi sungguhan padahal mungkin belum mengalami kontraksi palsu sebelumnya.

Ciri-ciri kontraksi palsu

obat maag untuk ibu hamil

Dilansir dari Cleveland Clinic, kontraksi palsu atau Braxton Hicks digambarkan sebagai sensasi kencang pada bagian perut yang muncul secara tidak teratur.

Kontraksi ini biasanya digambarkan sebagai kram perut ringan, mungkin mirip seperti kram saat menstruasi, yang bisa datang dan pergi pada waktu-waktu tertentu.

Umumnya, kondisi ini berlangsung singkat, yakni antara 30–60 detik atau paling lama dua menit.

Beberapa gejala lain yang menandakan bahwa Anda sedang mengalami kontraksi palsu antara lain sebagai berikut.

  • Frekuensi dan pola kontraksi acak, misalnya jarak antarkontraksi 10 menit, enam menit, dua menit, kemudian delapan menit.
  • Kontrasi tidak bertahan lama, tidak makin parah, atau tidak makin sering.
  • Biasanya menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan pada bagian bawah perut.
  • Mungkin terasa sakit atau tidak sama sekali.
  • Bisa berhenti begitu ibu berganti posisi atau beralih ke aktivitas lain.
  • Ibu tidak menunjukkan adanya bercak darah atau air ketuban pecah.

Perlu dipahami bahwa kontraksi ini tidak menyebabkan pembukaan lahiran yang menandakan persalinan akan segera dimulai.

Jika mengalami ciri-ciri kontraksi palsu, Anda mungkin tidak perlu panik dan masih bisa sedikit beraktivitas, berjalan-jalan, atau bersantai di rumah sebelum rasanya menghilang.

Tanda kontraksi Braxton Hicks dapat muncul selama trimester ketiga atau bahkan mulai terasa sejak trimester kedua.

Tidak semua ibu hamil mengalami kontraksi ini. Jika Anda ragu mengenai kontraksi yang Anda alami, hubungi dokter kandungan atau bidan secepatnya.

Perbedaan kontraksi palsu dan kontraksi persalinan

Pengalaman kontraksi asli dan Braxton Hicks menjelang persalinan dapat berbeda-beda untuk setiap wanita dan juga mungkin berbeda pada setiap kehamilan.

Supaya Anda tidak keliru, begini cara membedakan kontraksi palsu dan kontraksi persalinan.

1. Pola, intensitas, dan durasi kontraksi palsu tidak teratur

Kontraksi palsu atau Braxton Hicks biasanya datang dalam pola yang tidak teratur dengan intensitas dan durasi yang bervariasi, tetapi umumnya cukup singkat.

Sementara itu, pola dan durasi kontraksi asli cenderung tidak teratur pada awalnya. Seiring waktu, kontraksi asli bisa menunjukkan pola, frekuensi, dan jarak yang tetap dan teratur.

Kontraksi asli kerap timbul setiap lima atau tujuh menit sekali dan masing-masing berlangsung sekitar 30–70 detik.

2. Nyeri kontraksi asli lebih terasa

Rasa sakit pada perut bisa muncul atau tidak pada kontraksi Braxton Hicks. Kalaupun ada, biasanya nyeri hanya terasa pada perut bagian bawah dan disertai dengan kram ringan.

Sementara pada kontraksi yang sesungguhnya, rasa sakit akan terasa pada punggung bagian bawah dan menyebar ke semua bagian perut.

Rasa sakit dari kontraksi asli ini kerap digambarkan menyerupai kram menstruasi tetapi dengan tingkatan yang jauh lebih kuat.

3. Nyeri kontraksi Braxton Hicks bisa berkurang dengan aktivitas

Jika kontraksi yang Anda alami palsu, biasanya nyeri akan segera hilang setelah Anda berjalan-jalan, tidur, berubah posisi, maupun melakukan aktivitas lainnya.

Sebaliknya, rasa sakit pada kontraksi asli tetap akan bertahan saat Anda melakukan kegiatan lain.

Bahkan, tidak seperti kontraksi Braxton Hicks, ketidaknyamanan pada kontraksi asli bisa terasa makin intens dan parah dari waktu ke waktu.

4. Kontraksi asli disertai dengan tanda-tanda persalinan lainnya

Kontraksi palsu akan datang sendiri tanpa disertai dengan tanda-tanda melahirkan. Namun, tidak demikian dengan kontraksi yang sesungguhnya.

Kontraksi asli bisa diikuti dengan pelebaran leher rahim, air ketuban pecah, hingga keluar bercak darah sehari atau dua hari sebelum kontraksi.

Penyebab kontraksi palsu

Beberapa hal yang menjadi penyebab kontraksi palsu atau Braxton Hicks yakni:

  • pergerakan ibu dan bayi dalam kandungan yang sangat aktif,
  • adanya sentuhan pada perut ibu,
  • isi kandung kemih sangat penuh,
  • ibu berhubungan seks saat hamil, atau
  • ibu mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan yang parah.

Cara mengatasi kontraksi palsu

Mengurangi rasa sakit saat kehamilan kontraksi palsu

Kontraksi Braxton Hicks sebenarnya normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Ini karena kontraksi palsu akan segera hilang setelah ibu bergerak atau berubah posisi.

Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meredakan keluhan akibat kontraksi Braxton Hicks.

  • Berikan tubuh ruang gerak yang lebih banyak, misalnya dengan berjalan-jalan santai usai mengalami kontraksi.
  • Jika Anda merasa sudah terlalu banyak beraktivitas, coba berbaring atau tidur sebentar.
  • Ubah posisi Anda, misalnya dari berbaring menjadi duduk.
  • Biarkan tubuh rileks dengan berendam air hangat, menonton film, mendengarkan musik, atau melakukan kegiatan menyenangkan lainnya.
  • Pijat tubuh dengan perlahan.
  • Minum segelas susu atau secangkir teh hangat.

Jangan lupa memperbanyak asupan cairan untuk mencegah dehidrasi pada ibu hamil. Kekurangan cairan merupakan salah satu faktor yang memicu kontraksi palsu.

Kapan Anda harus ke dokter?

Jika kontraksi berlangsung lama dan cukup kuat, hitunglah berapa lama durasinya. Hitung mulai dari waktu dimulainya kontraksi hingga kontraksi berhenti.

Perhatikan juga jarak antara satu kontraksi dengan kontraksi selanjutnya. Kontraksi persalinan umumnya dimulai dalam 60–90 detik dengan jarak antara kontraksi sekitar 15–20 menit.

Lama-kelamaan, kontraksi bisa menjadi lebih teratur dengan jarak waktu antarkontraksi bisa mencapai kurang dari 5 menit.

Tanda persalinan berlangsung sebentar lagi adalah munculnya kontraksi kuat yang berlangsung selama 30–70 detik. Jarak antarkontraksi makin singkat, yakni 3–4 menit.

Penting juga untuk segera periksa ke dokter atau bidan bila Anda merasakan gejala lain, seperti:

  • perdarahan hebat dari vagina,
  • air ketuban pecah, dan
  • pergerakan bayi menjadi kurang dari 10 pergerakan setiap dua jam.

Banyak orang kesulitan membedakan mana kontraksi palsu dan kontraksi asli. Cara terbaik untuk mengonfirmasinya adalah dengan mengunjungi dokter atau bidan.

Mereka akan memeriksa pembukaan leher rahim. Ini akan memastikan apakah kontraksi yang Anda rasakan mengarah ke persalinan sungguhan atau tidak.

Kesimpulan

  • Kontraksi palsu atau Braxton Hicks adalah kontraksi yang mirip dengan kontraksi persalinan, tetapi polanya tidak teratur dan tidak memicu pembukaan lahiran.
  • Meski wajar terjadi, kondisi ini dapat memicu rasa tidak nyaman dan kram perut ringan, mirip seperti kram saat menstruasi.
  • Untuk mengatasi kondisi ini, Anda dapat mengubah posisi tubuh, memperbanyak istirahat, dan minum cukup cairan.
  • Jika Anda tidak yakin akan jenis kontraksi yang Anda alami, lebih baik segera kunjungi dokter atau bidan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Amanda Rumondang Sp.OG

Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 4 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan