backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Anak Ingin Catok Rambut, Apakah Boleh dan Aman?

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 08/12/2022

Anak Ingin Catok Rambut, Apakah Boleh dan Aman?

Catok rambut bisa meluruskan, merapikan, dan mengatur gaya rambut. Sekarang ini, catok rambut sudah umum digunakan di segala usia, baik anak, remaja, maupun dewasa.

Namun, adakah batasan usia untuk menggunakan catok rambut dan sebaiknya kapan anak boleh catok rambut?

Kapan anak boleh catok rambut?

Apakah boleh anak meluruskan rambut menggunakan catok rambut? 

Sebenarnya belum ada penjelasan medis yang mengatur pada usia berapa anak dibolehkan mencatok rambut. 

Selain itu, tidak ada batasan umur khusus untuk menggunakan catokan rambut.

Namun, memang sebaiknya anak-anak tidak mencatok atau memakai alat pemanas untuk mengeringkan rambut sendiri. 

Jika kurang mahir, catokan bisa mengenai kulit kepala atau wajah dan mengakibatkan luka bakar.

Anak-anak lebih berisiko akan bahaya ini. Luka bakar pun bisa lebih serius karena kulit mereka jauh lebih tipis dari kulit orang dewasa.

Untuk itu, sebaiknya Anda sebagai orangtua yang menggunakan catokan untuk menata atau meluruskan rambut anak.

Anda juga bisa pergi ke salon dan meminta penata rambut profesional untuk mencatok rambut si kecil.

Terlepas dari itu, perhatikan perawatan yang tepat untuk melindungi rambut anak. Efek panas dari catokan bisa membuat rambut rapuh. 

Hindari mencatok rambut pada anak terlalu sering, apalagi tiap hari, karena dapat merusak rambut.

Tips aman mencatok rambut anak

Tunggu sampai usia yang tepat, yaitu ketika anak bisa duduk diam dan tenang selama proses catok rambut. Alat catok mengeluarkan panas. Terlalu banyak bergerak bisa membuat kulit terbakar karena mengenai catokan. 

Bahaya pakai catok rambut

catokan hair straightening cara meluruskan rambut rebonding

Sebelum mencatok rambut anak, Anda perlu mempertimbangkan bahaya yang ditimbulkan berikut ini.

1. Rambut rusak

Salah satu bahaya catok rambut paling umum adalah memengaruhi kesehatan dan fungsi rambut.

Catokan akan membuat lapisan pada batang rambut pecah dan menyebabkan rambut rontok.

Dalam jangka panjang, kerontokan yang parah bisa mengarah pada kebotakan ketika folikel (kantung tumbuhnya rambut) menjadi lemah.

Selain itu, efek penggunaan produk penata rambut juga bisa merusak rambut, terutama untuk rambut yang mudah patah. 

2. Reaksi alergi

Dalam beberapa kasus, efek catok rambut mungkin akan muncul setelah beberapa hari. 

Rasa gatal, kulit kepala melepuh, ataupun rambut yang rontok merupakan salah satu reaksi alergi umum. 

Reaksi ini terjadi akibat dari paparan panas dari alat catok atau bahan kimia dari produk penata rambut yang digunakan, misalnya spray atau gel rambut. 

Hal yang perlu diperhatikan

merawat rambut kering pada anak

Jika ingin mencatok rambut anak, sebaiknya lakukan perawatan berikut. 

1. Gunakan kondisioner setelah keramas

Untuk tetap melindungi rambut, oleskan kondisioner pada rambut anak setelah keramas. 

Kondisioner rambut juga dapat membuat rambut lebih lembut, berkilau, dan mudah diatur.

2. Pakai heat protector

Gunakan juga heat protector (pelindung panas) biasanya berbentuk krim atau gel rambut sebelum mencantok rambut anak. 

Kandungan di dalamnya dapat memperkuat lapisan silikon yang bisa menghalangi panas menembus struktur rambut yang lebih dalam.

3. Atur suhu serendah mungkin

Jika mencatok sendiri, atur suhu catokan serendah mungkin. Jangan sampai terlalu panas. 

Hal ini berguna untuk menghindari kerusakan parah pada lapisan rambut anak yang masih sensitif. 

Sekali lagi, penting Anda ingat, alat catok rambut sangat panas dan bisa menyebabkan luka bakar, atau bahkan tersengat listrik (kesetrum).

Oleh karena itu, pastikan proses catok rambut pada anak selalu dalam pengawasan orangtua atau orang dewasa. 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 08/12/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan