backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Levotiroksin (Levothyroxine)

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 19/09/2022

Levotiroksin (Levothyroxine)

Berkurangnya produksi hormon tiroid bisa mengganggu fungsi tubuh. Dokter dapat meresepkan levotiroksin, yakni obat untuk menyeimbangkan kadar hormon tiroid dalam tubuh.

Golongan obat: hormon tiroid

Merek dagang levotiroksin: Euthyrox, Levothyroxine Sodium, Thyrax, Tiavell

Apa itu obat levotiroksin?

propylthiouracil

Levotiroksin (levothyroxine) adalah obat yang digunakan untuk mengobati hipotiroidisme, yakni kondisi yang terjadi saat kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid.

Tanpa hormon tiroid, tubuh tidak mampu berfungsi dengan baik. Kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan, sembelit, pertambahan berat badan, hingga nyeri sendi dan otot.

Obat levotiroksin termasuk dalam kelas obat hormon, yang bekerja dengan cara menggantikan hormon tiroid alami yang biasanya diproduksi oleh tubuh.

Apabila pasien minum obat untuk penyakit tiroid dengan benar, gejala biasanya akan berangsur membaik dalam beberapa minggu setelah perawatan dimulai.

Sebagai obat keras, levotiroksin ini hanya boleh Anda gunakan berdasarkan resep dokter. Konsultasikan juga dengan dokter terkait manfaat lain dari obat ini.

Ringkasan

Levothyroxine adalah obat yang digunakan untuk mengobati hipotirodisme. Obat ini bekerja dengan cara menggantikan hormon tiroid alami yang biasanya diproduksi oleh tubuh.

Dosis levotiroksin

obat hipotiroid

Levotiroksin tersedia dalam sediaan tablet 50 mcg dan 100 mcg untuk diminum melalui mulut. 

Dosis obat ini akan ditentukan berdasarkan penyakit yang diobati, usia, dan kondisi kesehatan pasien.

Orang dewasa

  • Dosis awal: 50–100 mcg per hari, sebaiknya diminum pada pagi hari sebelum sarapan.
  • Dosis pemeliharaan: tambahan 50 mcg dengan jarak 3–4 minggu hingga kadar tiroksin yang stabil tercapai, dengan dosis akhir 100–200 mcg per hari.

Lansia (usia di atas 50 tahun)

  • Dosis awal: tidak disarankan melebihi 50 mcg per hari.
  • Dosis pemeliharaan: tambahan 50 mcg dengan jarak 3–4 minggu hingga kadar tiroksin yang stabil tercapai, dengan dosis akhir 50–200 mcg per hari.

Lansia dengan penyakit jantung

  • Dosis awal: 25 mcg per hari atau 50 mcg per dua hari.
  • Dosis pemeliharaan: tambahan 25 mcg dengan jarak 4 minggu hingga kadar tiroksin yang stabil tercapai, dengan dosis akhir 50–200 mcg per hari.

Bayi dan anak-anak

  • Dosis umum: 100–150 mcg/m2 luas permukaan tubuh (LPT), sebaiknya diberikan 30 menit sebelum makan pertama pada hari itu.
  • Dosis hipotiroid bawaan (congenital): 10–15 mcg/kg berat badan (BB) selama tiga bulan pertama, lalu disesuaikan dengan temuan klinis dan kadar hormon tiroid pada pemeriksaan berikutnya.
  • Dosis hipotiroid setelah lahir (aquired): 12,5–50 mcg per hari. Dosis ditingkatkan bertahap setiap 2–4 minggu sesuai temuan klinis dan kadar hormon tiroid.

Miksedema anak-anak dan remaja

  • Dosis awal: 25 mcg per hari.
  • Dosis pemeliharaan: tambahan 25 mcg dengan jarak 2–4 minggu hingga gejala hipotiorid ringan muncul, lalu dosis akan sedikit dikurangi.

Aturan pakai levotiroksin

Ikuti anjuran dokter atau apoteker selama Anda menggunakan obat hipotiroid. Minumlah obat ini sesuai dosis yang telah diresepkan atau tertulis pada label kemasan produk.

Levothyroxine berbentuk tablet diminum sekali sehari saat perut kosong, biasanya dalam 30 menit hingga 1 jam sebelum Anda sarapan.

Obat bisa ditelan secara utuh dengan bantuan air. Apabila pasien kesulitan menelan obat utuh, tablet dapat dihancurkan dan dilarutkan dalam 1–2 sendok teh air.

Jangan mencampurkan obat ini dengan makanan atau susu kedelai karena dapat mengganggu penyerapan obat dalam tubuh Anda.

Pada awal perawatan, dokter akan memberikan levotiroksin dalam dosis rendah. Lalu, secara bertahap dokter akan meningkatkan dosis hingga kadar hormon yang stabil tercapai.

Secara umum, hipotiroid bisa diobati tetapi tidak bisa disembuhkan sepenuhnya. Dokter akan menyarankan Anda untuk terus minum obat, bahkan bila merasa sudah sehat.

Konsultasikanlah dengan dokter atau apoteker Anda untuk memperoleh saran penggunaan levothyroxine yang benar dan aman.

Efek samping levotiroksin

tanda dan gejala hipotiroidisme

Penggunaan levotiroksin juga berisiko menimbulkan beberapa efek samping. Meski begitu, mungkin tidak semua orang mengalaminya.

Berikut ini merupakan efek samping ringan hingga serius yang perlu Anda waspadai.

Efek samping tidak serius

Efek samping umum dari penggunaan obat levothyroxine, meliputi:

  • sakit kepala,
  • nyeri otot,
  • kram kaki,
  • kelemahan,
  • nafsu makan meningkat,
  • perubahan siklus menstruasi,
  • sensasi panas dalam tubuh (hot flashes),
  • ruam kulit,
  • diare, dan
  • rambut rontok.

Efek samping serius

Sementara itu, beberapa efek samping serius yang memerlukan perhatian medis meliputi:

  • detak jantung cepat atau tidak teratur,
  • nyeri dada yang menyebar ke rahang atau bahu,
  • merasa sesak dan sulit bernapas,
  • gemetar tidak terkendali pada tubuh (tremor), 
  • kesulitan untuk mulai tidur atau tetap tertidur,
  • kebingungan, dan
  • menguningnya kulit dan mata.

Segera hubungi dokter bila Anda mengalami gejala reaksi alergi, seperti ruam, gatal-gatal, sulit bernapas, detak jantung cepat, hingga pembengkakan wajah, lidah, atau tenggorokan.

Apabila Anda memiliki kekhawatiran tentang efek samping dari penggunaan obat ini, konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat levotiroksin

Obat levotiroksin tidak boleh digunakan bersamaan dengan perawatan lain untuk mengobati obesitas atau menurunkan berat badan.

Levothyroxine dapat memicu masalah serius dan mengancam jiwa bila diberikan dalam dosis besar, terutama bila dikonsumsi bersama stimulan, seperti amfetamin.

Selalu minum obat ini meski Anda merasa sehat. Pasien hipotiroid tidak disarankan berhenti minum obat hormon ini tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Sebelum memperoleh obat hipotiroid, beri tahu dokter bila Anda mengalami kondisi-kondisi berikut ini.

  • Menunjukkan reaksi alergi terhadap levotiroksin atau kandungan lain di dalamnya.
  • Mengidap penyakit atau kondisi yang memengaruhi kelenjar endokrin, seperti kelenjar tiroid dan kelenjar adrenal, dalam waktu yang lama.
  • Pernah atau sedang mengidap masalah jantung, termasuk angina, tekanan darah tinggi, atau penyakit jantung koroner.
  • Sedang menjalani pengobatan diabetes. Dosis obat antidiabetes mungkin perlu diubah karena levotiroksin dapat meningkatkan kadar gula darah.
  • Menggunakan obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal.
  • Sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui saat memakai obat.
  • Berusia di atas 50 tahun.

Dokter juga akan menganjurkan Anda untuk tes darah. Ini bertujuan untuk melihat kadar tiroksin dalam tubuh dan menentukan dosis obat yang Anda perlukan.

Obat ini baik disimpan pada suhu ruangan di bawah 25°C dan jauh dari paparan sinar matahari.

Perhatikan instruksi penyimpanan dan tanggal kedaluwarsa pada kemasan produk. Jauhkan obat dari pandangan dan jangkauan anak-anak maupun hewan peliharaan.

Apakah levotiroksin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Apabila Anda sedang hamil, mungkin hamil, atau berencana hamil, konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum meminum obat ini.

Dokter akan memutuskan apakah Anda harus melanjutkan pengobatan dengan levothyroxine saat hamil, terutama dalam tiga bulan pertama kehamilan.

Levotiroksin merupakan salah satu kandungan normal dari ASI. Penggunaan obat ini saat menyusui mungkin tidak menimbulkan efek samping pada bayi Anda.

Selalu konsultasi dengan dokter untuk menilai manfaat dan risiko dari penggunaan obat ini.

Interaksi obat levotiroksin dengan obat lain

obat penyebab hilang keseimbangan tapi tidak pusing, levotiroksin

Levotiroksin bisa mengubah cara kerja obat lain atau memengaruhi efek pengobatan yang sedang Anda lakukan bila digunakan bersamaan.

Beberapa obat yang dapat memengaruhi cara kerja obat levotiroksin antara lain:

  • karbamazepin, 
  • fenitoin,
  • sertralin,
  • antasida,
  • omeprazol,
  • sukralfat,
  • rifampisin,
  • imatinib,
  • atenolol,
  • kolestiramin,
  • hidrokortison,
  • prednisolon,
  • amiodaron, dan
  • ritonavir.
  • Sementara itu, beberapa obat yang mungkin terpengaruh oleh levotiroksin antara lain:

    • warfarin,
    • metformin,
    • digoksin,
    • amitriptilin,
    • asam mefenamat,
    • propanolol, dan
    • ketamin.

    Terdapat obat-obatan lain yang bisa berinteraksi dan belum tercantum pada daftar di atas.

    Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terkait semua produk yang sedang Anda gunakan, termasuk obat resep, obat nonresep, vitamin, dan produk herbal.

    Hal ini untuk menghindari efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan beberapa obat secara bersamaan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 19/09/2022

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan