Makanan tinggi zat besi dirasa sebagai pilihan yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien thalasemia. Zat besi membantu produksi hemoglobin sekaligus juga membantu produksi sel darah merah.
Namun, pemilihan makanan sumber zat besi untuk thalasemia harus mempertimbangkan kualitas dari jenis zat besinya itu sendiri.
Dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics, dijelaskan bahwa kebutuhan zat besi bagi thalasemia dibedakan menjadi dua.
Orang-orang dengan thalasemia yang tidak menjalani transfusi darah disarankan untuk mengurangi produk makanan yang mengandung banyak zat besi.
Sementara itu, pasien thalasemia yang harus rutin transfusi darah dan menjalani kelasi besi, tidak perlu untuk menjalani diet rendah zat besi.
Pada kasus ini, diet rendah zat besi justru dianggap bisa menurunkan kualitas hidup orang dengan thalasemia.
Ingat, yang perlu dilakukan penderita thalasemia adalah mengurangi asupan zat besi, bukan menghindari sama seklai. Ketika Anda tidak mendapatkan asupan zat besi sama sekali, zink di dalam tubuh juga akan menurun.
Padahal, zink sangat penting untuk pembentukan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan tulang, dan pertumbuhan.
Lalu, apa saja pilihan makanan yang perlu dikurangi untuk penderita thalasemia? Sebelumnya, Anda perlu mengetahui bahwa zat besi terbagi menjadi 2 jenis, yaitu heme dan nonheme.
Zat besi heme lebih mudah terserap oleh tubuh, sementara jenis nonheme harus dicerna secara tuntas sebelum terserap oleh tubuh.
Untuk penderita thalasemia yang tidak menjalani transfusi darah, sebaiknya kurangi konsumsi makanan dengan kandungan zat besi jenis heme, seperti:
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar