Apakah Anda pernah mengeluhkan vagina perih dan mengalami nyeri hebat? Jika ya, Anda perlu waspada. Pasalnya, bagi sebagian wanita, rasa perih ini dapat menjadi kronis hingga mengganggu aktivitas, seperti naik sepeda, menggunakan pembalut, duduk lama, dan ketika mengenakan celana ketat. Lantas, kenapa vagina terasa perih dan bagaimana mengatasinya?
Apa penyebab vagina terasa perih?
Vagina perih merupakan satu dari beberapa masalah kesehatan yang menimbulkan sakit di vagina.
Perlu diketahui, sampai saat ini para dokter belum mengetahui penyebab pasti dari vagina perih.
Perlu Anda Ketahui
Akan tetapi, ada beberapa faktor yang diyakini dapat berperan menjadi penyebab vagina perih dan nyeri, antara lain sebagai berikut.
1. Infeksi jamur
Infeksi jamur dapat menyebabkan vagina perih, terutama saat berhubungan seks atau buang air kecil.
Umumnya, infeksi terjadi karena adanya pertumbuhan jamur Candida albicans yang berlebih. Mengutip situs Better Health, sekitar 75% wanita pernah mengalami kondisi ini.
Gejala lainnya termasuk gatal pada vagina, keluarnya cairan putih dengan bau menyengat, atau sensasi terbakar saat buang air kecil.
2.Vulvodynia
Penyebab vulvodynia memang belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi menyebabkan rasa perih pada vagina, bahkan dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Bagi beberapa wanita, duduk dalam waktu lama, menggunakan tampon, atau berhubungan seks akan terasa sulit atau menyakitkan.
Nyeri vagina karena vulvodynia dapat memengaruhi wanita usia berapa pun, tetapi paling sering terjadi pada wanita muda.
3. Kista Bartholin
Kondisi ini dapat terjadi ketika kelenjar Bartholin yang bertanggung jawab untuk pelumasan vagina tersumbat.
Banyak kista Bartholin tidak menyebabkan rasa sakit dan tidak selalu memerlukan pengobatan.
Namun, benjolan lunak yang ada di lubang vagina ini bisa berisi nanah sehingga memicu rasa perih akibat infeksi.
Anda juga mungkin akan merasakan rasa sakit saat duduk, berjalan, atau berhubungan seks.
4. Endometriosis
Endometriosis yang sering kali menjadi penyebab umum nyeri panggul juga dapat menyebabkan nyeri pada vagina dan vulva.
Kondisi ini tidak hanya menyebabkan periode haid yang lebih menyakitkan dan nyeri saat berhubungan seks, tetapi juga mungkin dapat menyebabkan kemandulan.
Selain vagina terasa perih, gejala lain yang mungkin muncul seperti mual, sembelit, sakit saat buang air kecil, dan diare.
5. Masalah dasar panggul
Masalah atau disfungsi dasar panggul dapat menjadi salah satu penyebab vagina perih.
Bahkan, ketidaknyamanan pada panggul juga dapat menyebabkan hubungan seksual yang menyakitkan dan disfungsi usus.
Kendati begitu, sindrom kemacetan panggul yang mirip dengan varises dan iritasi saraf pudendal (salah satu saraf utama di panggul) juga dapat menyebabkan rasa nyeri pada vagina.
6. Stres
Vagina yang perih tidak selalu disebabkan oleh masalah fisik. Akan tetapi, kondisi ini juga bisa dipicu adanya gangguan psikologis.
Stres kronis atau stres yang bertahan lebih lama dari yang seharusnya dapat mengurangi jumlah kelembapan di vagina Anda. Hal itu yang menjadi penyebab vagina kering.
Kekeringan vagina (juga dikenal sebagai atrofi) bisa mengganggu keseimbangan pH yang meningkatkan risiko Anda terkena sariawan vagina dan infeksi bakteri lainnya.
Kondisi ini tentu akan membuat vagina terasa nyeri dan tidak nyaman.
Pengobatan untuk meringankan vagina perih
Ada beberapa perawatan yang tersedia untuk menghilangkan gejala rasa sakit dari kondisi ini. Selain itu, perawatan yang ditawarkan pada setiap wanita mungkin berbeda-beda.
Jadi, jangan heran jika ada wanita yang mungkin memerlukan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan untuk menjalankan perawatan ini.
Pilihan pengobatan untuk mengatasi vagina perih bisa disesuaikan dengan penyebabnya. Berikut pengobatan yang umum direkomendasikan.
1. Obat-obatan
Beberapa obat penghilang rasa nyeri seperti obat steroid, obat antidepresan trisiklik, atau antikonvulsan dapat membantu mengurangi rasa sakit kronis.
Selain itu, obat antihistamin juga dapat mengurangi rasa gatal di area sekitar vagina.
2. Biofeedback therapy
Bagi pasien yang mengalami perih di bagian vagina, terapi biofeedback juga penting.
Pasalnya, terapi ini dapat mengajarkan kepada pasien bagaimana caranya mengendurkan otot panggul yang tegang karena berinteraksi terhadap rasa perih kronis.
Dengan pengobatan ini, pasien diharapkan bisa mengantisipasi rasa sakit dengan memperkuat dasar panggul mereka.