2. Fibroid rahim

Fibroid rahim adalah benjolan atau tumor jinak yang tumbuh di bagian rahim. Penyakit ini biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun sampai ukuran fibroidnya membesar dan menimbulkan rasa sakit.
Penyakit ini menjadi salah satu alasan paling umum mengapa wanita menjalani operasi angkat rahim. Padahal, ada pengobatan lain yang masih bisa dilakukan, yaitu:
- Miomektomi : Operasi pengangkatan fibroid atau tumor jinak. Hal ini dilakukan melalui operasi perut, laparoskopi (masuk melalui daerah perut), atau histeroskopi (memasukkan alat tipis melalui vagina). Waktu pemulihannya cenderung lebih singkat.
- Ablasi endometrial: Menghancurkan jaringan parut dengan metode pemanasan, cairan, terapi balon, hingga gelombang mikro. Cara ini dapat mengurangi atau bahkan menghentikan perdarahan dari rahim.
- Embolisasi arteri rahim: Memotong pembuluh darah di sekitar fibroid. Jika tumor jinak tersebut tidak mendapatkan suplai darah, maka secara perlahan fibroid akan menyusut sampai hilang total. Sebanyak 85 persen wanita dapat kembali beraktivitas normal setelah satu minggu pasca operasi.
- Obat NSAID: Gejala fibroid rahim dapat diatasi dengan obat NSAID, contohnya Motrin. Bila masih tidak efektif, dokter mungkin akan meresepkan obat yang dapat menghambat produksi hormon estrogen dari ovarium. Namun, obat ini memiliki efek samping berupa gejala menopause dini dan penurunan kepadatan tulang.
3. Endometriosis

Sekitar 18 persen histerektomi dilakukan karena endometriosis. Sayangnya, prosedur ini tidak selalu menyembuhkan penyakit tersebut secara total.
Jenis pengobatan endometriosis tergantung pada gejala dan tingkat keparahannya. Untuk jangka panjang, laparoskopi bisa menjadi pilihan yang tepat. Laparoskopi dilakukan dengan mengangkat kista atau jaringan parut dengan menggunakan panas atau laser.
Sementara untuk jangka pendeknya, gejala endometriosis seperti nyeri dan perdarahan hebat saat menstruasi dapat diatasi dengan pil KB atau obat hormonal lainnya untuk mengurangi kadar estrogen.
4. Turun peranakan

Turun peranakan atau prolaps uteri adalah kondisi saat letak rahim tampak menurun dari posisi normalnya dan menekan dinding vagina. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak hal, namun kebanyakan karena efek persalinan normal (persalinan pervaginam).
Turun peranakan dapat diatasi dengan kolporafi anterior atau posterior, yaitu prosedur untuk memperbaiki dinding depan dan belakang vagina yang menonjol. Selain itu, dokter mungkin akan melakukan suspensi rahim, yaitu penempatan kembali rahim pada posisinya dengan cara menyambungkan kembali ligamen-ligamen panggul yang bergeser.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar