Puting susu merupakan salah satu bagian sensitif tubuh. Mengalami puting susu keras mungkin pernah dirasakan di waktu-waktu tertentu. Namun, apakah Anda tahu penyebabnya? Berikut berbagai penyebab puting susu keras pada wanita yang umumnya terjadi.
Berbagai hal yang membuat puting susu keras
1. Duct ectasia
Duct ectasia adalah kondisi saat saluran susu membesar dan tersumbat. Akibatnya, puting mengalami kemerahan, gatal, berlendir tebal, dan keras serta nyeri saat disentuh. Kondisi ini bisa berkembang menjadi mastitis atau infeksi payudara lainnya.
Menurut American Cancer Society, duct ectasia biasanya menyerang wanita yang mendekati masa menopause. Namun, tenang saja karena kondisi ini tidak berhubungan dengan kanker payudara dan sama sekali tidak meningkatkan risiko seseorang terkena kanker.
2. Abses payudara
Abses payudara adalah kumpulan nanah di payudara yang sering terjadi pada ibu menyusui atau yang sedang mengalami mastitis. Abses juga bisa terjadi akibat luka terbuka di daerah di payudara yang memungkinkan bakteri memasuki jaringan payudara.
Kondisi ini biasanya menyebabkan nyeri pada puting, kemerahan, hangat, dan keras jika disentuh. Kondisi ini juga biasanya membuat Anda mengalami demam. Nanah dalam abses harus dikeluarkan agar kondisi Anda membaik. Maka, segera periksakan ke dokter.
3. Rangsangan seksual
Puting susu keras juga bisa terjadi saat Anda terangsang secara seksual. Dikutip dari Medical Daily, para peneliti menduga bahwa otot-otot di areola memang mampu merespon rangsangan. Ini karena areola memiliki sel otot polos yang akan berkontraksi saat dirangsang.
Ada jenis saraf khusus yang tugasnya hanya untuk membuat puting menjadi kaku dan keras. Biasanya, ketika sel saraf ini diaktifkan oleh senyawa norepinefrin yang biasanya diproduksi ketika wanita terangsang, otot akan berkontraksi dengan membuat areola menjadi kencang dan puting pun mengeras.
4. Kedinginan
Mirip seperti respons terhadap rangsangan seksual, puting payudara juga ternyata akan bereaksi secara serupa terhadap udara dingin. Menurut para ahli, ini karena cuaca dingin dan rangsangan seksual sama-sama meningkatkan produksi senyawa norepinefrin yang membuat puting mengeras.
5. Menyusui
Puting yang mengeras juga merupakan cara alami tubuh untuk membantu bayi menyusui dengan lebih mudah. Puting susu keras dan kaku juga disebabkan karena otot di sekitar areola berkontraksi ketika dirangsang oleh mulut bayi. Ketika bayi menempelkan mulutnya ke puting, maka secara otomatis puting akan kaku dan mengeras sebagai tanda siap menyalurkan ASI.
6. Minum pil KB
Pil KB adalah salah satu alat kontrasepsi (pencegah kehamilan) yang efek sampingnya mirip dengan gejala-gejala saat hamil. Dari mulai puting susu yang keras dan nyeri jika disentuh, mual, sakit kepala, berat badan yang terus bertambah, hingga suasana hati yang mudah berubah.
Namun, biasanya berbagai gejala ini akan muncul di waktu awal mengonsumsinya saja. Sementara ketika tubuh telah terbiasa dengan obat, perlahan gejala ini akan hilang. Namun, jika berbagai gejala ini tak kunjung hilang Anda perlu mengonsultasikannya ke dokter.
7. Menstruasi
Puting yang keras dan terkadang disertai oleh rasa nyeri umumnya terjadi saat hormon progesteron di dalam tubuh meningkat. Biasanya peningkatan ini akan dimulai sekitar satu minggu sebelum menstruasi dimulai. Tak hanya puting susu yang mengeras, Anda juga biasanya akan mengalami berbagai gejala lain seperti nafsu makan yang meningkat dan nyeri pinggang.
[embed-health-tool-ovulation]