backup og meta

19

Bagikan

Salin Tautan

6 Penyebab Bibir Kemaluan Bentol dan Gatal serta Penanganannya

6 Penyebab Bibir Kemaluan Bentol dan Gatal serta Penanganannya

Ada banyak hal yang dapat menjadi penyebab bibir kemaluan wanita bentol dan gatal. Terkadang, rasa gatal pada area kemaluan tersebut membuat tidak nyaman bahkan dapat mengganggu aktivitas seseorang.

Kendati begitu, Anda perlu mewaspadai karena terkadang bisa menjadi tanda masalah serius, seperti infeksi dan kanker. Penting untuk mengetahui pemicu dan cara mengatasi bibir kemaluan bentol dan gatal berikut ini.

Apa penyebab bibir kemaluan bentol dan gatal?

infeksi jamur vagina

Bibir kemaluan wanita yang bentol dan gatal bisa menjadi gejala dari banyak kondisi.

Satu atau lebih kondisi spesifik mungkin bisa menjadi penyebab gatal. Berikut ini beberapa di antaranya.

1. Infeksi jamur

Rasa gatal hingga timbul bentol pada bibir kemaluan bisa terjadi karena adanya infeksi jamur Candida Albicans.

Jamur Candida dapat berkembang biak dengan cepat ketika keseimbangan kimiawi dalam vagina Anda terganggu.

Sementara itu, kondisi kehamilan, stres , diabetes yang tidak terkontrol, dan ketidakseimbangan hormon sebelum menstruasi juga dapat menyebabkan infeksi jamur.

Selain gatal, gejala lain yang sering dikeluhkan akibat infeksi jamur yakni munculnya sensasi rasa terbakar, ruam, hingga keluarnya keputihan cairan vagina yang kental dan tidak berbau.

Tahukah Anda?

Menurut Cleveland Clinic, hampir 75% wanita pernah mengalami penyakit infeksi jamur vagina setidaknya satu kali seumur hidup.

2. Infeksi bakteri

Infeksi bakteri atau vaginosis bakterialis terjadi ketika bakteri yang hidup di vagina berkembang secara berlebihan.

Mengutip Cleveland Clinic, sekitar 84% orang dengan vaginosis bakterialis tidak memiliki gejala.

Namun, beberapa wanita yang mengalami kondisi ini mungkin akan merasakan gatal dan timbul bentol pada bibir kemaluan.

Adapun beberapa gejala khas lain yang mungkin terjadi akibat infeksi bakteri, seperti keluar keputihan berbau amis hingga cairan berwarna abu-abu dan hijau.

3. Mengalami iritasi

Produk sehari-hari yang bersentuhan dengan bibir kemaluan juga dapat memicu reaksi alergi. Kondisi ini dikenal sebagai dermatitis kontak.

Penggunaan produk tersebut yang sering mengakibatkan iritasi meliputi sabun berbusa, semprotan kewanitaan, douche, deterjen, dan tisu toilet beraroma.

Reaksi yang dirasakan dapat langsung muncul setelah menggunakannya dan akan hilang dalam beberapa hari kemudian.

Gejala lain yang mungkin timbul, seperti gatal, bentol, sakit, dan muncul ruam pada kulit.

4. Kondisi kulit

Beberapa kondisi kulit, seperti eksim, lichen sclerosus, psoriasis, dan lichen planus dapat menyebabkan gatal serta bentol pada daerah kemaluan wanita.

Gejala lainnya meliputi nyeri, rasa terbakar, kekasaran, kemerahan, dan perubahan pada keputihan.

Pada beberapa kasus, menggaruk untuk menghilangkan rasa gatal dapat menyebabkan kerusakan kulit lebih lanjut.

5. Rambut kemaluan tumbuh ke dalam

Tidak selalu karena infeksi, rambut kemaluan yang tumbuh ke dalam juga bisa memicu gatal pada bibir kemaluan.

Kondisi ini biasanya terjadi setelah mencukur, mencabut, atau waxing rambut kemaluan.

Apabila hal tersebut terjadi, hindari menggaruk dan memencet bibir kemaluan yang gatal karena dapat menyebabkan iritasi dan luka sehingga lebih rentan terhadap infeksi baru.

6. Perubahan hormonal

Ketika perubahan hormonal terjadi, bibir vagina bisa menjadi lebih tipis atau lebih kering hingga rasa gatal yang membuat tidak nyaman.

Perubahan hormonal sering kali dialami wanita terutama setelah melahirkan, menyusui, setelah menopause, atau ketika akan menstruasi.

Bagaimana cara mengatasi bibir kemaluan bentol dan gatal?

Dalam hal ini, penanganan bibir kemaluan bentol dan gatal tergantung penyebab tentu berbeda-beda pada setiap wanita.

Namun, sebelum menggunakan obat untuk mengatasi kondisi tersebut, Anda bisa melakukan beberapa cara berikut ini di rumah untuk membantu menanganinya.

  • Setelah buang air kecil atau buang air besar, membersihkan kemaluan dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri dari anus (rektum) masuk ke vagina.
  • Jaga agar area genital Anda tetap bersih dan kering.
  • Hindari produk kimia seperti douche vagina atau semprotan kebersihan kewanitaan yang dapat mengganggu keseimbangan asam vagina.
  • Jangan menggunakan detergen yang berlebihan saat mencuci pakaian di mesin cuci.
  • Jauhi obat penghilang rasa gatal yang dijual bebas, karena mungkin dapat memperburuk rasa gatal.
  • Hindari cedera atau trauma pada area kemaluan, seperti mencukur dan menggaruk secara berlebihan.
  • Kenakan pakaian dalam yang longgar dan berserat alami. Ganti pakaian dalam setidaknya setiap 24 jam.
  • Hindari berhubungan seks tanpa kondom, terutama jika khawatir pasangan Anda mungkin terkena infeksi.

Adakah obat untuk bibir kemaluan yang bentol dan gatal?

obat mengatasi jamur kulit

Gatal pada kemaluan wanita yang terasa mengganggu sebaiknya segera dikonsultasikan kepada dokter spesialis kulit dan kelamin.

Biasanya, dokter akan memeriksa warna kulit, perubahan tekstur kulit, dan kelainan permukaan yang terjadi pada area genital.

Setelah itu, dokter mungkin akan merekomendasikan obat yang dapat Anda gunakan untuk mengatasi bibir kemaluan bentol dan gatal. Jika Anda memiliki eksim, dokter mungkin akan meresepkan krim steroid.

Melalui Univeristy of Iowa Hospitals & Clinics, disebutkan bahwa krim steroid akan mengurangi kemerahan, bengkak, gatal, dan terbakar pada bibir kemaluan.

Perlu diingat untuk tidak menggunakannya secara berlebihan karena dapat menyebabkan penipisan kulit dan akan memperburuk kondisi.

Sementara itu, obat antijamur sering kali diresepkan untuk mengatasi infeksi jamur.

Pada penyebab lain dapat diatasi dengan mengonsumsi obat antibiotik untuk mengurangi peradangan dan meredakan ketidaknyamanan.

Pastikan juga Anda telah menghabiskan seluruh obat antibiotik untuk mencegah gejala datang kembali.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Contact dermatitis of the vulva. (2020, July 22). University of Iowa Hospitals & Clinics. Retrieved 22 December 2023, from https://uihc.org/health-topics/contact-dermatitis-vulva

Bacterial vaginosis: What is it, symptoms, causes & treatment. (n.d.). Cleveland Clinic. Retrieved 22 December 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/3963-bacterial-vaginosis

Vulval & vaginal irritation. (2019, November 14). Jean Hailes. Retrieved 22 December 2023, from https://www.jeanhailes.org.au/health-a-z/vulva-vagina-ovaries-uterus/vulva-vaginal-irritation

Itchy genitals: Causes, types & treatment. (n.d.). Cleveland Clinic. Retrieved 22 December 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12324-sexual-health-genital-itching

Itchy vulva. (n.d.). DermNet – All about the skin | DermNet. Retrieved 22 December 2023, from https://dermnetnz.org/topics/the-itchy-vulva

professional, C. C. medical. (n.d.). Vaginal Yeast Infection: Causes, Symptoms & Treatment. Retrieved 22 December 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/5019-vaginal-yeast-infection

Versi Terbaru

04/01/2024

Ditulis oleh Adhenda Madarina

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Ihda Fadila

avatar

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 04/01/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan