Ada banyak hal yang dapat menjadi penyebab bibir kemaluan wanita bentol dan gatal. Terkadang, rasa gatal pada area kemaluan tersebut membuat tidak nyaman bahkan dapat mengganggu aktivitas seseorang.
Kendati begitu, Anda perlu mewaspadai karena terkadang bisa menjadi tanda masalah serius, seperti infeksi dan kanker. Penting untuk mengetahui pemicu dan cara mengatasi bibir kemaluan bentol dan gatal berikut ini.
Apa penyebab bibir kemaluan bentol dan gatal?
Bibir kemaluan wanita yang bentol dan gatal bisa menjadi gejala dari banyak kondisi.
Satu atau lebih kondisi spesifik mungkin bisa menjadi penyebab gatal. Berikut ini beberapa di antaranya.
1. Infeksi jamur
Rasa gatal hingga timbul bentol pada bibir kemaluan bisa terjadi karena adanya infeksi jamur Candida Albicans.
Jamur Candida dapat berkembang biak dengan cepat ketika keseimbangan kimiawi dalam vagina Anda terganggu.
Sementara itu, kondisi kehamilan, stres , diabetes yang tidak terkontrol, dan ketidakseimbangan hormon sebelum menstruasi juga dapat menyebabkan infeksi jamur.
Selain gatal, gejala lain yang sering dikeluhkan akibat infeksi jamur yakni munculnya sensasi rasa terbakar, ruam, hingga keluarnya keputihan cairan vagina yang kental dan tidak berbau.
Tahukah Anda?
2. Infeksi bakteri
Infeksi bakteri atau vaginosis bakterialis terjadi ketika bakteri yang hidup di vagina berkembang secara berlebihan.
Mengutip Cleveland Clinic, sekitar 84% orang dengan vaginosis bakterialis tidak memiliki gejala.
Namun, beberapa wanita yang mengalami kondisi ini mungkin akan merasakan gatal dan timbul bentol pada bibir kemaluan.
Adapun beberapa gejala khas lain yang mungkin terjadi akibat infeksi bakteri, seperti keluar keputihan berbau amis hingga cairan berwarna abu-abu dan hijau.
3. Mengalami iritasi
Produk sehari-hari yang bersentuhan dengan bibir kemaluan juga dapat memicu reaksi alergi. Kondisi ini dikenal sebagai dermatitis kontak.
Penggunaan produk tersebut yang sering mengakibatkan iritasi meliputi sabun berbusa, semprotan kewanitaan, douche, deterjen, dan tisu toilet beraroma.
Reaksi yang dirasakan dapat langsung muncul setelah menggunakannya dan akan hilang dalam beberapa hari kemudian.
Gejala lain yang mungkin timbul, seperti gatal, bentol, sakit, dan muncul ruam pada kulit.
4. Kondisi kulit
Beberapa kondisi kulit, seperti eksim, lichen sclerosus, psoriasis, dan lichen planus dapat menyebabkan gatal serta bentol pada daerah kemaluan wanita.
Gejala lainnya meliputi nyeri, rasa terbakar, kekasaran, kemerahan, dan perubahan pada keputihan.
Pada beberapa kasus, menggaruk untuk menghilangkan rasa gatal dapat menyebabkan kerusakan kulit lebih lanjut.
5. Rambut kemaluan tumbuh ke dalam
Tidak selalu karena infeksi, rambut kemaluan yang tumbuh ke dalam juga bisa memicu gatal pada bibir kemaluan.
Kondisi ini biasanya terjadi setelah mencukur, mencabut, atau waxing rambut kemaluan.
Apabila hal tersebut terjadi, hindari menggaruk dan memencet bibir kemaluan yang gatal karena dapat menyebabkan iritasi dan luka sehingga lebih rentan terhadap infeksi baru.
6. Perubahan hormonal
Ketika perubahan hormonal terjadi, bibir vagina bisa menjadi lebih tipis atau lebih kering hingga rasa gatal yang membuat tidak nyaman.
Perubahan hormonal sering kali dialami wanita terutama setelah melahirkan, menyusui, setelah menopause, atau ketika akan menstruasi.