Anda perlu tahu bahwa setelah aborsi wanita pasti akan mengalami perdarahan. Mungkin sekilas terlihat seperti haid tetapi perdarahan setelah aborsi bukanlah darah haid. Darah yang keluar ini merupakan jaringan rahim yang keluar dari kehamilan Anda yang digugurkan.
Waktu perdarahannya bisanya tergantung pada jenis aborsi yang dilakukan, apakah medis atau bedah. Aborsi medis adalah prosedur aborsi dengan menggunakan dua pil. Pil pertama biasanya diberikan untuk membuat kehamilan tidak lagi bisa tumbuh. Di waktu inilah sebagian wanita biasanya akan mulai mengalami perdarahan.
Kemudian dokter akan memberikan pil kedua untuk diminum di rumah. Pil ini biasanya membuat rahim melepaskan seluruh isinya. Biasanya perdarahan akan dimulai sekitar 30 menit sampai 4 jam setelah meminumnya.
Dalam beberapa saat, perdarahan akan sangat banyak disertai dengan gumpalan darah yang cukup besar. Namun lama-lama, aliran darah mulai akan berkurang hingga akhirnya berhenti.
Sementara itu, jika Anda melakukan aborsi melalui pembedahan, perdarahan biasanya akan langsung muncul setelah operasi selesai. Namun perdarahan juga bisa muncul sekitar 3 sampai 5 hari setelah operasi. Biasanya alirannya cukup ringan, tidak sederas aborsi medis dengan pil.
Kapan harus pergi ke dokter?

Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami satu atau lebih gejala seperti:
- Menghabiskan dua atau lebih pembalut per jam selama lebih dari dua jam berturut-turut untuk menampung darah haid setelah aborsi
- Keluar gumpalan darah yang berukuran lebih besar dari buah lemon
- Sakit perut parah di perut atau punggung
- Obat-obatan yang diresepkan dokter tidak mampu mengatasi rasa sakit yang Anda alami
- Mengalami demam lebih dari 38 ° C
- Menggigil
- Keluar cairan atau darah yang berbau busuk
- Keluar cairan berwarna kuning atau hijau dari vagina
Selain itu, Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter jika pasca-aborsi Anda tidak kunjung mengalami perdarahan dalam waktu 48 jam. Bisa jadi aborsi itu gagal sehingga Anda membutuhkan tindak lanjutan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar