Menstruasi yang berlebihan atau menorrhagia jangan diabaikan. Darah haid yang terus-terusan keluar deras dapat membuat Anda mengalami anemia atau risiko kesehatan serius lainnya. Maka dari itu, Anda perlu mencari cara mengatasi menstruasi yang berlebihan.
Meski begitu, penyebab menstruasi yang berlebihan ada banyak sehingga cara mengatasinya pun berbeda-beda. Oleh karena itu, Anda sebaiknya berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Simak beberapa pilihan cara mengatasinya di bawah ini.
Cara mengatasi menstruasi berlebihan secara medis
Menstruasi yang berlebihan bisa terjadi karena faktor hormon yang tidak seimbang hingga penyakit pada organ reproduksi.
Untuk mengatasinya, ada beberapa pilihan obat atau pengobatan medis yang dapat digunakan. Namun, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter terlebih dulu untuk mendapatkannya.
Berikut beberapa cara medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi darah haid yang keluar terlalu banyak.
1. Suplemen zat besi
Suplemen zat besi sering kali diresepkan dokter untuk mengendalikan aliran darah haid yang berkepanjangan dan terlalu deras.
Ada bukti medis yang menunjukkan bahwa kekurangan zat besi dapat membuat perdarahan berlebih saat haid, sehingga suplemen dengan kandungan zat besi bisa menguranginya.
Zat besi tambahan dari suplemen juga mampu mencegah Anda dari risiko anemia akibat perdarahan berlebih.
2. Obat pereda nyeri NSAID
Minum obat pereda nyeri golongan NSAID, seperti ibuprofen, bisa menjadi cara mengatasi gejala penyerta dari menstruasi yang berlebihan.
Obat ini membantu mengurangi rasa sakit dan kram saat haid mulai datang. Selain itu, obat NSAID membantu mengurangi volume darah yang keluar selama haid.
Dengan kedua manfaatnya, NSAID kerap menjadi obat wajib yang diresepkan dokter. Obat ini umumnya juga bisa didapat tanpa resep dokter.
3. Pil KB
Bukan cuma mencegah kehamilan, pil KB juga kerap diresepkan oleh dokter untuk membantu mengatasi darah haid yang keluar terlalu banyak.
Faktanya, rutin minum pil KB membantu mengurangi perdarahan saat haid hingga 60% dengan mencegah ovulasi dan menipiskan endometrium.
Dilansir dari laman Healthy Woman, kombinasi estrogen dan progesteron dalam pil KB bisa mengobati menorrhagia yang tidak disebabkan oleh masalah pada rahim.
4. Progestin
Progestin merupakan obat yang paling sering diresepkan sebagai cara efektif mengatasi menstruasi yang berlebihan.
Obat ini bekerja dengan memperlambat efek hormon estrogen dalam tubuh. Estrogen normalnya bekerja memicu pertumbuhan lapisan rahim yang nantinya diluruhkan saat haid.
Progestin membuat lapisan rahim menipis sehingga mengurangi aliran darah dan kram menstruasi.
Keefektifan obat ini tak luput dari efek samping yang mungkin muncul, seperti penambahan berat badan dan sakit kepala.
5. IUD
IUD yang mengandung progestin jenis levonorgestrel juga bisa membuat lapisan rahim menipis. Efeknya, alat KB ini akan mengurangi aliran darah dan meringankan kram menstruasi.
Bahkan, FDA telah menyetujui levonorgestrel intrauterine system (Mirena) untuk mengobati perdarahan haid yang terlalu berat.
Sama seperti obat lainnya, menggunakan IUD sebagai obat untuk mengatasi haid berlebih juga menyebabkan berbagai efek samping.
Efek samping utamanya yaitu kemunculan flek ringan di antara jadwal haid dalam tiga bulan pertama pemasangan.
6. Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) agonists
Gonadotropin adalah obat untuk mengatasi perdarahan haid yang parah karena endometriosis atau fibroid rahim. GnRH tersedia dalam bentuk suntik atau semprotan.
Obat ini hanya boleh digunakan sebagai cara mengatasi menstruasi berlebihan untuk sementara. GnRH hanya diberikan sekitar 3—6 bulan, tidak boleh lebih dari itu.
Obat ini sangat membantu mengurangi aliran darah saat haid. Namun, penggunaannya dalam jangka panjang mengganggu kerja estrogen di dalam tubuh.
Ketidakseimbangan estrogen bisa meningkatkan risiko osteoporosis. Selain itu, pemakaian obat GnRH dalam jangka panjang dapat menyebabkan sakit kepala dan sensasi hot flashes (sensasi panas di tubuh).
7. Danazol
Sebagai salah satu cara mengatasi menstruasi berlebihan, danazol adalah obat dengan kandungan testosteron yang bisa menghambat kerja estrogen di dalam tubuh.
Obat ini bisa membuat menstruasi berhenti dalam waktu sekitar 4 sampai 6 minggu.
Efek samping yang muncul dari kondisi ini adalah jerawat dan ukuran payudara terlihat lebih kecil.
8. Asam traneksamat
Asam traneksamat adalah obat antifibrinolitik. Obat ini membantu menggumpalkan darah sehingga mengurangi volume darah yang keluar saat haid.
Namun, tidak semua pasien menorraghia akan diresepkan obat ini untuk mengatasi gejala yang dialami.
Dokter biasanya menganjurkan untuk minum obat ini hanya saat haid atau menstruasi sedang deras-derasnya.
9. Desmopressin nasal spray
Desmopressin adalah bentuk hormon buatan manusia yang asalnya dibuat secara alami di kelenjar hipofisis.
Hormon ini memengaruhi tekanan darah dan fungsi ginjal serta mengatur bagaimana tubuh menggunakan air.
Obat ini digunakan untuk menghentikan perdarahan pada orang-orang yang memiliki kelainan darah tertentu, seperti von Willebrand.
10. Prosedur operasi
Pembedahan atau operasi merupakan cara lain yang mungkin diambil dokter untuk mengatasi menstruasi berlebihan jika obat tidak mempan. Berikut beberapa di antaranya.
- Kuret dan dilatasi. Dokter akan membuka leher rahim (serviks) untuk mengikis atau menyedot jaringan lapisan rahim. Tujuannya untuk mengurangi perdarahan akibat menstruasi.
- Operasi histereskopi. Prosedur ini membantu memperbaiki kelainan rahim dan menghilangkan lapisannya agar menstruasi tak berlebihan. Selain itu, prosedur ini bisa menghilangkan polip dan fibroid.
- Ablasi atau reseksi endometrium. Prosedur ini dilakukan dengan mengangkat sebagian lapisan rahim agar aliran darah haid tetap terkendali. Meski tidak mengangkat rahim, risikonya bisa membuat wanita sulit hamil ke depannya.
- Histerektomi. Prosedur ini hanya dilakukan jika masalah pada rahim sudah parah. Pasalnya, operasi pengangkatan rahim membuat Anda berhenti haid dan tidak bisa hamil.
Jangan takut atau sungkan untuk memeriksakan diri ke dokter agar bisa mengetahui cara terbaik mengatasi menstruasi berlebihan sesuai dengan kondisi Anda.
Dengan memeriksakan diri sedini mungkin, Anda akan terhindar dari komplikasi penyakit akibat darah haid yang keluar terlalu banyak.
Cara mengatasi menstruasi berlebihan secara alami
Selain pengobatan dari dokter, ada juga cara menghentikan rasa tidak nyaman akibat haid terus-menerus secara alami, yang meliputi berikut ini.
- Menggunakan bantal pemanas atau botol berisi air panas untuk diletakkan di perut guna meringankan kram.
- Makan makanan kaya zat besi agar terhindar dari anemia.
- Mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung vitamin C untuk memaksimalkan penyerapan zat besi.
- Menggunakan menstrual cup karena bisa menampung lebih banyak darah dan mengurangi risiko kebocoran.
- Minum banyak air putih setiap hari agar volume darah dalam tubuh tetap terjaga.
- Cukup istirahat agar stamina tetap terjaga dan tidak semakin lemas.
- Membatasi aktivitas harian, terutama saat aliran darah sedang deras-derasnya.
Usahakan rutin memeriksakan diri ke dokter saat sedang menjalani terapi, baik dengan obat atau prosedur medis.
Dengan begitu, dokter bisa melihat perkembangan kondisi Anda dan kesuksesan pengobatannya dari waktu ke waktu.
Kesimpulan
- Sebagai cara mengatasi menstruasi berlebihan, beberapa pengobatan medis dapat dilakukan yang meliputi obat-obatan hingga prosedur operasi.
- Metode pengobatan tersebut akan ditentukan sesuai dengan masing-masing penyebab dan kondisi yang dialami.
- Selain pengobatan medis, ada juga pengobatan rumahan yang bisa membantu meredakan aliran darah haid berlebih secara alami.
[embed-health-tool-ovulation]