Selain bisa membesar karena ereksi, tahukah Anda jika penis bisa mengecil? Pada umumnya, rata-rata ukuran penis normal orang Indonesia adalah 11,67 cm dan bisa mengembang menjadi 13–14.5 cm ketika ereksi.
Lantas, kondisi seperti apa saja yang bisa membuat ukuran penis mengecil? Adakah cara yang bisa mengembalikannya ke ukuran normal? Simak informasi berikut untuk jawabannya.
Penyebab penis mengecil yang mungkin tidak disadari
Sebelumnya, perlu diingat bahwa penis kecil tidak selalu berarti mikropenis. Anda bisa dikatakan memiliki mikropenis jika ukuran Mr. P kurang dari 2,5 standar deviasi panjang penis rata-rata.
Sebagai contoh, jika rata-rata ukuran penis orang Indonesia adalah 11,67 cm, Anda tergolong punya mikropenis jika panjang Mr. P kurang dari 9,1 cm.
Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa membuat ukuran penis seorang pria mengecil.
1. Penuaan

Penyebab paling umum penis mengecil adalah penuaan. Pasalnya, semakin tua usia Anda semakin banyak lemak yang menumpuk di dinding pembuluh darah.
Karena kondisi itu, aliran darah dari jantung ke penis mungkin terhambat sehingga ukurannya mengecil.
Terbentuknya jaringan parut di sekitar Mr. P akibat luka kecil yang berulang akibat aktivitas seks atau olahraga juga bisa memengaruhi ukuran penis, baik dalam keadaan normal maupun saat penis ereksi.
2. Kegemukan
Perut buncit atau kelebihan berat badan akibat obesitas bisa membuat penis tampak mengecil, padahal sebenarnya ukuran penis Anda tidak mengalami perubahan sama sekali.
Ilusi tersebut bisa terjadi karena sebagian batang penis tertutup oleh lemak perut. Pada pria yang sangat gemuk, lemak perut bahkan bisa menutupi hampir seluruh batang penis sehingga yang terlihat hanya ujung kepala penis saja.
Meski tidak signifikan, tumpukan lemak dan efek obesitas lainnya bisa membuat penis kecil jadi tidak subur.
3. Efek samping operasi prostat
Sebagian besar pria yang baru saja menjalani operasi pengangkatan kelenjar prostat atau prostatektomi radikal menyadari bahwa ukuran penisnya mengecil.
Kondisi tersebut diperkirakan bisa terjadi karena berkurangnya aliran darah dan kematian sel saraf selama operasi dan masa pemulihan.
Meski ada pula yang tidak mengalaminya, beberapa mungkin mengalami penyusutan ukuran penis hingga satu tahun pasca-operasi.
4. Efek samping obat-obatan
Konsumsi obat-obatan berikut mungkin membuat Anda kesulitan ereksi menjadi penyebab Mr. P tiba-tiba mengecil pada beberapa orang.
- Adderall: Diresepkan untuk gangguan hipersensitivitas atau ADHD.
- Dutasteride (Avodart) atau Finasteride: Diresepkan untuk mengobati pembesaran prostat.
Paparan zat berbahaya, seperti pestisida dan beberapa bahan kimia juga dinilai bisa menjadi penyebab mikropenis dan kelainan bawaan lainnya.
5. Gangguan hormon
Laman Osmosis menyebutkan bahwa produksi testosteron yang rendah bisa menjadi penyebab mikropenis. Kondisi ini bisa terjadi sejak Anda berada di dalam kandungan atau selama masa pertumbuhan.
Hipogonadisme hipogonadotropik adalah salah satu gangguan hormon yang bisa mencegah kelenjar pituitari memproduksi testosteron sehingga pembentukan penis sehat tidak sempurna.
6. Kondisi medis
Beberapa kondisi medis, seperti sindrom Kallmann, sindrom Prader-Willi, hingga sindrom Down serta sindrom Klinefelter ternyata juga bisa menjadi penyebab penis pria lebih kecil dari ukuran rata-rata.
Faktor genetik juga bisa menjadi salah satu penyebab perbedaan ukuran penis setiap orang.
Anda mungkin pernah mendengar sering manstrubasi bikin penis kecil. Namun, anggapan tersebut belum memiliki bukti medis memadai sampai saat ini.
Bisakah penis yang mengecil kembali ke ukuran normal?
Pada beberapa kondisi, seperti kelebihan berat badan, Mr. P yang tiba-tiba mengecil bisa kembali ke ukuran normal ketika Anda menurunkan berat badan.
Sementara itu, perubahan penis karena efek samping operasi prostat mungkin baru kembali ke ukuran semula setelah beberapa bulan. Anda bisa konsultasi ke dokter jika ukuran penis Anda tidak kembali usai satu tahun.
Jika perubahan ukuran penis Anda disebabkan oleh efek samping obat-obatan, ukurannya bisa kembali ke semula saat pengobatan dihentikan. Pastikan hanya menghentikan konsumsi obat-obatan atas izin dokter.
Sementara itu, perawatan khusus mungkin dibutuhkan untuk perubahan ukuran penis yang disebabkan oleh gangguan hormon atau kondisi medis tertentu.
Cara mengatasi penis yang mengecil

Perawatan mikropenis pada setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung penyebabnya. Umumnya, perawatan akan dilakukan melalui terapi hormon atau pembedahan.
1. Terapi hormon
Dokter bisa memberikan terapi hormon testosteron melalui suntikan atau gel yang dioleskan ke kulit. Jangan pernah menyuntikkan atau mengoleskan gel testosteron sendiri tanpa pengawasan dari dokter.
Melansir buku terbitan StatPearls, terapi biasanya dilakukan setiap tiga minggu selama tiga bulan dan umumnya memberikan hasil lebih baik jika dilakukan pada anak-anak kurang dari delapan tahun.
2. Operasi
Apabila terapi tidak menunjukkan hasil optimal, dokter mungkin menyarankan Anda menjalani operasi yang disebut phalloplasty.
Phalloplasty direkomendasikan untuk pria remaja atau dewasa dan tidak dianjurkan bagi anak-anak. Meski begitu, perlu dipahami bahwa phalloplasty memiliki beberapa risiko efek samping, termasuk disfungsi ereksi.
Ukuran penis yang mengecil sering kali membuat pria kehilangan rasa percaya diri. Meski Anda mungkin ingin segera mengatasinya, pastikan konsultasi ke dokter urologi terlebih dahulu untuk tahu penyebab pastinya.
Kesimpulan
- Penis yang mengecil bisa disebabkan oleh penuaan, kegemukan, gangguan hormon, kondisi medis, efek samping operasi prostat, atau obat-obatan tertentu.
- Beberapa kasus penis yang mengecil bisa kembali ke ukuran semula selama diatasi sesuai dengan penyebabnya. Sebagai contoh, perubahan penis yang disebabkan oleh kegemukan perlu diatasi dengan penurunan berat badan.
- Sementara untuk kondisi lain, dokter mungkin menyarankan terapi hormon atau operasi.
[embed-health-tool-bmi]