Tidak sembarang orang yang bisa dirawat di ICU. Ada beberapa kriteria serta kondisi tertentu yang membuat seseorang harus menjalani perawatan sebagai pasien ruang ICU. Apa saja kriteria tersebut?
Mengapa ICU hanya merawat orang tertentu saja?
Sesuai dengan namanya, Intensive Care Unit alias ICU hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang membutuhkan perawatan intensif dari dokter. Prosedur yang dilakukan di ICU tentu berbeda dengan UGD dan kamar perawatan biasa.
Alat-alat yang lengkap dan khusus, perawat yang selalu siaga, hingga dokter yang selalu sigap, selalu stand by di ruang ICU. Itu sebabnya, tidak semua pasien rawat inap akan dirawat di ICU. Penyakit-penyakit yang sifatnya ringan dan hanya membutuhkan pengobatan biasa tidak dirawat di sini.
Pasien yang memerlukan ruang ICU adalah mereka yang berada dalam kondisi kritis dan membutuhkan pantauan tenaga medis selama 24 jam.
Kondisi pasien yang biasa dirawat di ruang ICU rumah sakit
Faktanya, kebanyakan dokter sulit memutuskan siapa yang harusnya dirawat di ICU. Namun, sebuah penelitian dari University of Michigan mengungkapkan bahwa hampir 13% pasien yang dirawat di rumah sakit menderita pneumonia. Sebagian besar dari mereka dirawat di ICU.
Namun, sebenarnya banyak dari pasien tersebut yang sebenarnya memiliki risiko gawat darurat (kematian) yang rendah. Kebutuhan mereka akan alat-alat di ICU pun tidak begitu mendesak.
Selain itu, hanya sedikit (sekitar 6%) yang sembuh lebih cepat dbandingkan pasien yang dirawat di ruang rawat biasa.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa pasien yang sebenarnya tidak harus dirawat di ICU, namun ditempatkan di sana.
Jadi, seperti apa kriteria pasien yang seharusnya dirawat di ICU?
1. Pasien yang harus dipantau dengan ketat
Pada dasarnya, terdapat beberapa pasien yang membutuhkan perawatan dan pemantauan yang cukup ketat dari tenaga medis. Mulai dari pasien yang baru saja menjalani operasi, kecelakaan, atau mengalami cedera di kepala.
Jika terjadi sesuatu hal yang sangat kritis, ruangan ICU dengan alat dan tenaga medisnya yang selalu siaga dapat bertindak dengan cepat.
Selain itu, beberapa faktor seperti kondisi hemodinamik (sistem aliran darah) pasien, suhu ruangan, ventilasi, hingga nutrisi pun dipantau secara rutin di ICU.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan peluang hidup pasien tersebut.
2. Pasien dengan masalah paru
Selain pasien yang harus dipantau dengan ketat, pasien dengan masalah paru juga sering dirawat di ICU. Misalnya, paru mereka meradang akibat cedera atau infeksi, sehingga membuat mereka sulit untuk bernapas.
Kondisi tersebut terkadang membuat pasien membutuhkan alat ventilator agar mereka mudah bernapas. Oleh peralatan ruang ICU yang lengkap itulah mereka kerap dirawat di sini.
3. Pasien yang memiliki gangguan jantung
Tekanan darah yang tidak stabil dan serangan jantung adalah kondisi yang sering dijumpai di ruang ICU. Oleh karena itu, dibutuhkan observasi yang lengkap untuk mengetahui penyebab dan perawatan yang tepat.
Selain itu, orang yang baru saja menjalani operasi jantung rentan terhadap infeksi penyakit, sehingga memantau mereka di ruangan ICU adalah langkah yang sering diambil.
Masalah ini cukup serius, terutama 24-48 jam awal yang dilalui oleh pasien. Maka itu, ICU sering digunakan untuk merawat pasien dengan masalah jantung.
4. Pasien yang terkena infeksi serius
Infeksi yang parah dan serius membutuhkan perawatan yang intensif dari dokter. Misalnya, pasien yang menderita infeksi parah, sehingga menimbulkan sepsis, sangat direkomendasikan untuk dirawat di ICU.
Untuk mereka yang mengalami infeksi, prioritas utama dari ICU ini adalah untuk mengobati pasien dengan cepat. Hal ini bertujuan untuk mencegah infeksi menjalar ke organ tubuh yang penting, seperti pernapasan atau sistem saraf pusat.
Sesuai namanya, ICU memang diperuntukkan untuk pasien yang membutuhkan perawatan intensif karena kondisi kesehatannya. Peralatan yang lengkap dan tenaga medis yang selalu siaga dapat membantu pasien mendapatkan perawatan kesehatan yang terbaik demi kesembuhannya.
[embed-health-tool-bmi]