Jika dirasa mencurigakan, dokter mungkin akan menganjurkan Anda melakukan tes darah guna memeriksa adanya infeksi dalam tubuh.
Selain itu, tes urin untuk mencari tahu bakteri dalam urin, tes sekresi luka untuk mengetahui infeksi dari luka terbuka, dan tes sekresi lendir guna menemukan kuman atau bakteri penyebab infeksi, juga bisa dilakukan untuk memperkuat hasil pemeriksaan.
Setelah dinyatakan positif mengalami sepsis, perawatan pertama yang akan Anda peroleh adalah dengan rutin diberikan antibiotik yang bertujuan untuk mengatasi infeksi bakteri.
Namun bukan sembarang antibiotik yang dapat diberikan. Antibiotik tetap akan disesuaikan dengan jenis infeksi dan bakteri penyebabnya. Itulah mengapa penting untuk menjalani serangkaian pemeriksaan khusus sepsis agar bisa didagnosis dengan tepat.
Di samping pemberian antibiotik, Anda juga akan dibekali dengan serangkaian perawatan untuk menghambat perkembangan penyakit sekaligus mempercepat penyembuhan. Beberapa perawatan yang biasanya diberikan bagi pasien sepsis adalah dengan cairan intravena (infus), vasopressor (membuat pembuluh darah menyempit), ventilator (bila oksigen dalam tubuh menurun), hingga operasi.
Bisakah sepsis dicegah?
Lagi-lagi, sepsis bukanlah kondisi sepele yang bisa luput dari perhatian. Pasalnya, ada lebih dari 30 juta orang yang mengalami sepsis setiap tahunnya, dilansir dari WHO. Bahkan, satu dari tiga pasien penderita sepsis di rumah sakit dinyatakan meninggal dunia.
Maka itu, sebaiknya lakukan pencegahan sedini mungkin untuk menghindari kondisi ini. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah merangkum tiga pencegahan utama sepsis, meliputi:
1. Rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar