Seiring dengan bertambahnya usia, kulit wajah akan kehilangan kekenyalannya sehingga muncullah keriput, garis-garis halus, dan sederet perubahan lainnya yang bisa memengaruhi kepercayaan diri seseorang. Ada banyak cara alami untuk menjaga penampilan kulit wajah tetap awet muda. Tapi beberapa orang mungkin lebih memilih untuk mendapatkannya dengan cara yang lebih cepat dan ringkas. Misalnya dengan melakukan face lift atau rhytidectomy.
Namun, apakah perawatan antipenuaan yang satu ini benar-benar ampuh membuat Anda tampil awet muda? Bagaimana dengan risiko atau efek samping yang mungkin muncul? Untuk mencari tahu jawabannya, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apa itu face lift?
Face lift, yang juga dikenal dengan tarik wajah, adalah prosedur dalam operasi kecantikan untuk menciptakan tampilan lebih awet muda pada wajah Anda. Tindakan operasi ini bisa mengencangkan kulit yang kendur dan bergelambir di sekitar rahang bawah. Selain itu, Anda juga dapat menghilangkan kerutan dalam sekitar mulut dan hidung dan kulit berlemak di bawah dagu ataupun leher.
Sebelumnya, face lift hanya dilakukan untuk mengencangkan kulit, tapi kini dapat sekaligus mengembalikan posisi otot, kulit, dan lemak seperti semula. Face lift bisa dikombinasikan dengan pembedahan kosmetik lainnya untuk menarik dahi, pipi, alis, dan kelopak mata.
Prosedur dan masa pemulihan face lift
Sebelum melakukan facelift, ahli bedah plastik akan memeriksa riwayat kesehatan Anda. Dokter akan memeriksa tekanan darah, obat-obatan yang mungkin sedang Anda konsumsi, alergi, keloid, dan kondisi kulit.
Anda dan dokter akan mendiskusikan apa saja yang akan dilakukan untuk operasi, di mana akan dilakukannya, jenis obat bius yang digunakan, proses pemulihan, dan risiko komplikasi yang mungkin timbul.
Operasi ini biasanya dilakukan sebagai prosedur rawat jalan. Ini mungkin juga tetap melibatkan bius lokal dan obat penenang. Prosedurnya bisa memakan waktu dua sampai lima jam. Setelah Anda selesai melakukan prosedur, Anda biasanya bisa pulang pada hari yang sama.
Prosedur dimulai melalui sayatan pada rambut atau garis rambut bagian atas dan bagian depan telinga. Sayatan kemudian diteruskan ke bawah telinga hingga berakhir di garis rambut bagian belakang telinga.
Dokter akan membuka perban dalam beberapa hari. Pada dua hingga tiga minggu pertama, dokter akan meminta Anda kembali untuk diperiksa. Umumnya, saat itu Anda masih mengalami memar dan bengkak. Pada masa itu, kemungkinan dokter juga akan melepaskan jahitan. Namun perlu diingat, proses pemulihannya bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Apakah facelift benar-benar efektif?
Operasi wajah ini bertujuan untuk menciptakan tampilan wajah yang lebih mulus dan awet muda. Berikut manfaat dari face lift:
- Menghilangkan dan mengencangkan kulit kendur
- Membentuk pipi di sekitar garis rahang
- Mengangkat sudut mulut
- Mengurangi lipatan di antara pipi dan bibir
- Sayatan di depan dan di belakang telinga biasanya tidak terlihat
Namun, facelift memiliki beberapa kelemahan. Efek prosedur kecantikan ini tidak bisa berlangsung selamanya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa lima setengah tahun setelah operasi, 21 persen peserta penelitian yang menjalani prosedur facelift kembali mengalami berbagai tanda penuaan seperti kulit mengendur dan menggelambir. Akan tetapi, 76 persen peserta penelitian masih terlihat lebih muda dari sebelum operasi.
Pada pria, akan lebih sulit untuk mencapai penampilan alami setelah operasi karena mereka memiliki rambut di depan telinga mereka, atau cambang. Jika cambang ditarik ke belakang dan ke atas, hasilnya mungkin terlihat aneh atau tidak alami.
Pada pria dan wanita, facelift dapat menyebabkan sedikit banyak perubahan bentuk telinga. Jika terlalu banyak kulit yang dihilangkan, wajah bisa terlihat seperti ditarik kembali.
Untuk hasil terbaik, Anda mungkin memerlukan prosedur tambahan, seperti operasi kelopak mata, sedot lemak, suntik lemak, menghilangkan lemak pipi, mengangkat dahi, mengangkat alis, dan implan pipi atau dagu.
Kemungkinan risiko komplikasi
Komplikasi jarang terjadi, dan prosedur kosmetik pada umumnya aman selama dilakukan oleh tenaga ahli yang berkualitas dan berpengalaman. Namun, seperti tindakan operasi pada umumnya, tetap ada risiko operasi wajah facelift. Di antaranya yaitu:
- Perdarahan
- Memar dan bengkak pada wajah
- Komplikasi obat bius
- Kerusakan pada saraf wajah yang mengendalikan otot (biasanya bersifat sementara)
- Hematoma
- Infeksi
- Hilangnya rambut di sekitar lokasi sayatan (jarang terjadi)
- Mati rasa, yang bisa membaik dalam beberapa hari atau minggu
- Nekrosis kulit atau kematian jaringan
- Dua sisi wajah tidak terlihat sama atau simetris
- Pelebaran atau penebalan bekas luka
Jika Anda mengalami peradangan, nyeri, kemerahan, atau pembengkakan setelah operasi, Anda harus mencari pertolongan medis. Kemungkinan gejala-gejala tersebut menandakan hematoma. Sedangkan kalau Anda mengalami demam, mungkin Anda terkena infeksi yang harus segera diperiksakan ke dokter.
[embed-health-tool-bmi]